II.1.3 Tahapan Kebijakan
1. Tahap Penyusunan Agenda
Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetensi terlebih dahulu untuk
dapat masuk kedalam agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para perumusan kebijakan.
Pada tahap ini suatu masalah mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah
karena alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama. 2.
Tahap Formulasi Kebijakan Masalah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai
alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk ke dalam agenda kebijakan,dalam tahap perumusan
kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing aktor
akan ”bermain” untuk mengusulkan pemecahan masalah terbaik. 3.
Tahap Adopsi Kebijakan Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus
kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antar direktur lembaga atau
keputusan peradilan.
Universitas Sumatera Utara
4. Tahap Implementasi Kebijakan
Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit, jika program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh karena itu, keputusan program
kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun
agen-agen pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasi yang memobilisasikan sumberdaya
finansial dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat dukungan para
pelaksana, namun beberapa yang lain mungkin akan ditentang oleh pelaksana. 5.
Tahap Evaluasi Kebijakan Pada tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi,
untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat telah mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang
diinginkan. Dalam hal ini memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang menjadi dasar
untuk menilai apakalh kebijakan publik telah meraih dampak yang diinginkan. Budi Winarno, 2007:35-37.
Maka dari penjelasan diatas dapat dilihat beberapa tahapan kebijakan publik. Dimana sesuai dengan tahapan tersebut maka adanya implementasi
kebijakan oleh para agen pelaksana kebijakan tersebut. Oleh karena itu maka ada penjelasan yang lebih konkrit mengenai implementasi kebijakan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
III.1.4 Implementasi Kebijakan Publik
Menurut Patton dan Sawicki implementasi kebijakan adalah berbagai kegiatan yang dilakukan untuk merealisasikan program, dimana eksekutif
berperan mengatur cara dalam mengorganisir, menginterpretasikan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi dalam Tangkilisan, 2003:20. Jadi
tahapan implementasi merupakan peristiwa yang berhubungan dengan apa yang terjadi setelah suatu perundang-undangan ditetapkan dengan memberikan otoritas
pada suatu kebijakan dengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur. Dengan demikian tugas implementasi kebijakan sebagai suatu penghubung yang
memungkinkan tujuan-tujuan kebijakan mencapai hasil melalui aktivitas atau kegiatan dari program pemerintah . Menurut pressman dan wildavsky tangkilisan
2003: 17 implementasi diartikan sebagai interaksi antara penyusunan tujuan dengan sarana-sarana tindakan dalam mencapai tujuan tersebut, atau kemampuan
untuk menghubungkan dalam hubungan kausal antara yang diinginkan dengan cara mencapainya. Tangkilisan 2003:18 implementasi merupakan suatu proses
yang dinamis yang melibatkan secara terus-menerus usaha-usaha untuk mencari apa yang akan dapat dilakukan. Dengan demikian implementasi mengatur
kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penempatan suatu program ke dalam tujuan kebijakan yang diingikan.
Implementasi kebijakan merupakan rangkaian kegiatan setelah suatu kegiatan dirumuskan. Menururt Robert Nakamura dan Frank Smallwood dalam
Tangkilisan, 2003:19 hal-hal yang berhubungan dengan implementasi adalah keberhasilan dalam mengevaluasi masalah dan kemudian menerjemahkan
kedalam keputusan-keputusan yang bersifat khusus.. Jadi tahapan implementasi
Universitas Sumatera Utara
merupakan peristiwa yang berhubungan dengan apa yang terjadi setelah suatu perundang-undangan ditetapkan dengan memberikan otoritas pada suatu
kebijakan dengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur. Dengan demikian tugas implementasi kebijakan sebagai suatu penghubung yang
memungkinkan tujuan-tujuan kebijakan mencapai hasil melalui aktivitas atau kegiatan dari program pemerintah .
Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat ahli tersebut maka penulis menyimpulkan bahwasanya implementasi merupakan suatu tahapan yang
digunakan setelah suatu kebijakan ditetapakan, kegiatan-kegiatan pelaksanaan program dari pemerintah dimana para agen pelaksana ditetapkan sebagai
penghubung untuk menjalankan dan menerapkan kebijakan tersebut secaraa terencana dan teorganisir yang bermanfaat untuk mencapai hasil yang diharapkan
maka dalam proses pencapaiannya ditetapkannlah indikator dan atau variabel yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program atau kegiatan
sehingga mencapai sasaran kebijakan dengan memperhatikan dampak yang ada. Maka ada beberapa model implementasi kebijakan menurut para ahli yang dapat
digunakan sebagai variabel pengukur keberhasilan pelaksanaan suatu kebijakan , anatara lain:
2.1.5 Model-model Implementasi Kebijakan