Etiologi Sifat-sifat Nyeri Klasifikasi

2.1.2 Etiologi

Nyeri merupakan hal yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap nyeri. Hal ini sangat penting dalam pengkajian nyeri yang akurat dan memiliah terapi nyeri yang baik. a. Trauma i. mekanik; rasa nyeri yang timbul akibat ujung-ujung saraf bebes mengalami kerusakan, misalnya akibat benturan, geresan, luka dll. ii. termal; nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsang akibat panas dingin misalnya terkena api. iii. kimia; nyeri timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau basa akut. iv. listrik; nyeri yang timbul akibat nyeri listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar. b. Neoplasma i. jinak ii. ganas c. Peradangan - nyeri karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. d. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah e. Trauma psikologi

2.1.3 Sifat-sifat Nyeri

a. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi b. Nyeri tidak dapat dinilai secara subjektif seperti sinar-X atau lab darah c. Hanya pasien dapat mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya d. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis e. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan f. Nyeri mengawali ketidakmampuan g. Persepsi nyeri yang salah memyebabakan manajemen nyeri tidak optimal Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Klasifikasi

Nyeri memiliki sifat yang unik pada setiap individu. Adanya takut, marah, cemas, depresi dan lelah yang mempengaruhi bagaimana nyeri itu dirasakan. Hal ini menyebabkan sensasi nyeri ini perlu dikategorikan. Nyeri dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa aspek: a kecepatan  fast pain Nyeri akan terasa dalam 0.1 detik selepas stimulus nyeri terangsang. Fast pain juga diketahui sebagai nyeri tajam sharp pain, nyeri menusuk pricking pain, nyeri akut acute pain, dan nyeri listrik electric pain. Nyeri seperti ini terasa apabila kulit tertusuk jarum, luka pada kulit disebabkan oleh pisau, pembakaran akut pada kulit atau apabila pasien terkena kejutan elektrik. Fast pain ini terasa pada permukanan kulit sahaja.  slow pain Nyeri hanya akan bermula selepas 1 detik atau lebih dan akan meningkat secara perlahan mungkin sehingga 1 menit. Slow pain juga dikenali sebagai nyeri lambat terbakar slow-burning pain, aching pain, nyeri berdenyut- denyut throbbing pain, nyeri memuakkan nauseous pain, dan nyeri kronik chronic pain. Rasa nyeri ini memanjang dan kadang-kala tidak dapat ditahan oleh penderita. Hal ini karena, nyeri yang terjadi berhubung dengan kerusakan jaringan dan sampai sehingga jaringan atau organ. b lokasi  nyeri somatik luar Nyeri yang stimulusinya berasal dari kulit, jaringan subkutan dan membran mukosa. Nyeri biasanya dirasakan seperti terbakar, tajam dan terlokalisasi.  nyeri somatik dalam Universitas Sumatera Utara Nyeri tumpul dullness dan tidak terlokalisasi dengan baik akibat rangsangan pada otot rangka, tulang sendi, jaringan ikat.  nyeri viseral Nyeri karena perangsangan organ viseral atau organ yang menutupinya pleura parietalis, pericardium, peritoneum. Nyeri viseral biasanya menjalar dan mengarah ke daerah permukaan tubuh jauh dari tempat nyeri namun berasal dari dermatom yang same dengan rasa nyeri. Nyeri visceral seing kali terjadi seperti kontraksi otot polos kram bersamaan dengan gastroenteritis, penyakit kantung empedu, obstruksi uretral, menstruasi dan distensi uterus pada tahap pertama persalinan. c etiologi  nyeri nosiseptif Nyeri nosiseptif adalah nyeri inflamasi yang dihasilkan oleh rangsangan kimia, mekanik dan suhu yang menyebabkan aktifasi maupun sensitisasi pada nosiseptif perifer. Nyeri yang disebabkan oleh kerusakan jaringan baik somatik maupun viseral. Stimulasi nosiseptor baik secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan pengeluaran mediator inflamasi dari jaringan, sel imun dan ujung saraf sensoris dan simpatik. Contohnya pasca trauma operasi dan luka bakar. Nyeri nosiseptif bisasnya memberikan respon terhadap analgesic opioid atau non-opioid.  nyeri neuropatik Nyeri neuropatik merupakan nyeri yang ditimbulkan akibat kerusakan neural pada saraf perifer maupun pada sistem saraf pusat yang meliputi jalur saraf aferen sentral dan perifer, biasanya digambarkan dengan rasa terbakar dan menusuk. Contohnya diabetes mellitus dan herpes zoster. Pasien yang mengalami nyeri neuropatik sering memberi respon yang kurang baik terhadap analgesic opioid. d timbulnya nyeri Universitas Sumatera Utara  nyeri akut Nyeri ini berhubungan dengan kerusakan jaringan dan durasi yang terbatas setelah nosiseptor kembali ke ambang batas resting stimulus istirahat. Nyeri ini dialami segera setelah pembedahan sampai tujuh hari. Nyeri ini ditandai dengan adanya aktivitas saraf otonom seperti takikardi, hipertensi, hyperhidrosis, pucat dan midriasis.  nyeri kronik Nyeri kronik bisa dikategorikan sebagai malignan atau non-malignan yang dialami pasien paling tidak 1-6 bulan. Nyeri kronik malignan biasanya disertai kelainan patologis dan indikasi sebagai penyakit yang life-limiting disease seperti kanker, end-stage organ dysfunction, atau infeksi HIV. Nyeri kronik non- malignan nyeri punggung, migraine, artritis, diabetic neuropati sering tidak disertai kelainan patologis yang terdeteksi dan perubahan neuroplastik yang terjadi pada lokasi sekitar dorsal horn pada spinal cord akan membuat pengobatan menjadi lebih sulit. e derajat nyeri  nyeri ringan – nyeri hilang timbul terutama saat beraktivitas  nyeri sedang – nyeri terus-menerus tetapi hilang apabila tidur  nyeri berat – nyeri terus-menerus sepanjang hari sehingga tidak dapat tidur

2.1.5. Patofisiologi