Ketorolak Morfin Contoh Obat .1 ParasetamolAsetaminophen

2.3.5.2 Ketorolak

a Struktur kimia Gambar 2.3.5.2 Struktur Kimia Ketorolak b Sifat fisiokimia : serbuk kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan metil alcohol, sukar larut dalam aseton c Nama dagang : Dolac, Ketopain, Toradol, Xevolac d Sediaan :  tablet : 50mg  capsule : 100mg, 150mg, 200mg, 300mg  ampul : 15mgml, 30mgml e Cara pemberian :  efek lambat : 25mghari, kemudian dinaikkan 25mg per 3 hari hingga 25mg, 4 x sehari  efek cepat : 50-100mg setiap 4-6 jam jika perlu f Dosis maximum per hari : 400mghari g Kegunaan : mengurangi nyeri yang dalam skala sedang hingga berat h Farmokologi :  mekanisme kerja: menghambat kerja enzim COX sehingga produksi prostaglandin menurun; menghambat pelepasan neurotransmitter dari syaraf Universitas Sumatera Utara aferen yang sensitif terhadap rangsang, mengakibatkan impuls nyeri terhambat  farmokokinetik : onset : ~1 jam distribusi : 2,5-3Lkg ikatan protein : 20 proses metabolik : hati cara eksresi : urin i Kontra indikasi : hipersensitivitas, depresi napas akut, peningkatan tekanan kranial atau cedera kepala j Efek sampingan : pusing, vertigo, anxietas, agitasi, tremor, gangguan koordinasi, gangguan tidur, konstipasi, mual, muntah nyeri perut, diare, ruam kulit, k Interaksi obat : karbamazepin: meningkatkan metabolik obat sehingga menurunkan efek analgesik secara signifikan; warfarin oral: efek warfarin meningkat; depresan sistem saraf pusat alkohol, anestetik, fenotiazin, agonis opioid, sedatif, hipnotik, analgesik yg bekerja di pusat : potensiasi efek depresi pernapasan depresi saraf pusat l Peringatan : kejang dapat terjadi pada dosis yang direkomendasikan, resiko meningkat pada pasien yg mempunyai riwayat epilepsy; waspada untuk pasien usia lanjut, tidak direkomendasikan untuk anak dan ibu yang menyusui Universitas Sumatera Utara

2.3.5.3 Morfin

a Struktur kimia Gambar 2.3.5.3 Struktur Kimia Morfin b Nama dagang : Duramorfh, Morphia, Junk, white stuff, “M” c Sifat fisiokimia : kristal halus atau serbuk kristal berwarna putih, kelarutan kira-kira 62,5mgml dalam air dan 1,75 mgml dalam alcohol pada 25 ฀C d Sediaan :  tablet : 15mg, 30mg, 60mg, 100 mg, 200mg  capsule : 30mg, 45mg, 60mg, 75mg, 90mg, 120mg  ampul : 10mgmL 200mg20mL; 25mgmL 500mg20mL  oral solution : 10mg5mL, 20mg5mL, 20mgmL, 100mg5mL e Cara pemberian :  intravena : 2-10mg70kg berat badan  injeksi epidural : 5-10mghari pada daerah lumbar f Dosis maximum dalam sehari : 10mghari g Kegunaan : nyeri hebat dan kronis seperti pasca bedah dan infark jantung, kanker; mengurangkan nyeri dalam tingkat berat; juga dikenali sebagai bahan penagih dadah h Farmokologi : Universitas Sumatera Utara  mekanisme kerja: menghalang ascending pain pathways, berikatan dengan reseptor di sistem saraf pusat, mempengaruhi persepsi dan respon terhadap nyeri  farmokokinetik: onset : peroral - 15-30menit; IV - 5menit distribusi : 1-4,7Lkg IV ikatan protein : 36 proses metabolik : hati cara eksresi : urin dan tinja i Kontra indikasi : pasien dengan hipersensitivitas mungkin mengalami depresi pernapasan yang parah; gangguan pernafasan atas j Efek sampingan : mual, muntah, nyeri kepala, gelisah, sesak napas, rasa mengantuk, depresi k Interaksi Obat : antidepresan: potensiasi efek antidepresan; agonis opiod lainnya, anestetik umum, trankuilizer, sedative, hipnotik: potensiasi efek depresi sistem saraf pusat; relaksan otot: dapat meningkatkan kerja penghambatan neuromuscular; diuretic: menurunkan efek diuretik pada pasien dengan kongestif jantung; amfetamin: dapat meningkatkan efek analgetik agonis opioid l Peringatan : resiko ketergantungan dan boleh mengancam jiwa Universitas Sumatera Utara 2.4 Trauma 2.4.1 Definisi Trauma berarti tindakan kekerasan yang menimbulkan luka pada jaringan tubuh yang masih hidup maupun mati.Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salah satu sebab. Penyebab yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, olah raga dan rumah tangga.

2.4.2 Klasifikasi

1. Trauma berdasarkan etiologi : a trauma mekanik :  trauma tumpul  trauma tajam  trauma tembak b luka termis :  temparatur panas  temparatur dingin c luka kimiawi  zat korosif  zat iritasi d luka lain 2. Trauma berdasarkan derajat klasifikasi luka : a luka ringan b luka sedang c luka berat 3. Trauma berdasarkan medikolegal : a perbuatan sendiri Universitas Sumatera Utara