Pembahasan Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Faktor Risiko Dermatitis Popok pada Bayi Berusia 0-24 Bulan di RSUP Haji Adam Malik Medan

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Suku Responden No Suku Jumlah orang Persentase 1 Batak 40 44 2 Jawa 37 40,7 3 Melayu 7 7,7 4 Minang 5 5,5 5 Aceh 2 2,2 Total 91 100 Tabel 5.6. menunjukkan sebagian besar responden bersuku Batak, yaitu 40 orang 44, dan paling sedikit bersuku Aceh, yaitu 2 orang 2,2. Berdasarkan temuan pada penelitian ini, dari 10 pertanyaan pada kuesioner, ternyata sebagian besar responden tidak mengetahui beberapa faktor risiko yang berperan dalam kejadian dermatitis popok, yaitu pemberian makanan berupa telur sebelum usia bayi 6 bulan, tempat tinggal di pedesaan, dan pemberian makanan pengganti ASI.

5.2 Pembahasan

Dermatitis popok adalah kelainan kulit yang sering dialami oleh bayi dengan beberapa faktor sebagai penyebabnya.Dari beberapa faktor risiko yang berperan pada kejadian dermatitis popok, pengetahuan ibu dicurigai menjadi salah satu faktor yang berperan dalam tingginya kejadian dermatitis popok pada bayi berusia 0-24 bulan. Tabel 5.1 menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu 45 orang 49,5 dengan skor 26-33,9 baik 42 orang 46,2 dengan skor 34-41,9, dan sangat baik 4 orang 4,4 dengan skor 42-50. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung lebih mudah mendapatkan pekerjaan, dengan bekerja juga diyakini akan memiliki status sosial ekonomi yang lebih stabil daripada yang tidak bekerja, hal ini akan memberi kesempatan lebih besar dalam penerimaan informasi, meningkatkan kemampuan belajar, dan semakin meningkatkan pengetahuan. Dalam suatu studi yang dilakukan oleh Williams dkk. 1993 menunjukkan bahwa seseorang dengan Universitas Sumatera Utara tingkat pengetahuan yang tinggi lebih banyak berasal dari orang tua dengan latar belakang status pekerjaan yang lebih tinggi daripada kelompok status pekerjaan yang rendah.Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan mempunyai hubungan yang erat. Tabel 5.2.menunjukkan sebagian besar responden berusia 20-29 tahun, yaitu sebanyak 53 orang 58,2 dengan rata-rata usia 29 tahun. Analisis dalam suatu studi oleh Horn 1967 yang ditulis kembali oleh Kendra Cherry 2010 menyatakan bahwa puncak fluid intelligence meningkat pada masa remaja dan mulai menurun dengan cepat pada awal usia 30 atau 40 tahun. Fluid intelligence dianggap tidak tergantung pada pembelajaran, pengalaman dan pendidikan. Pada penelitian ini, sebagian besar responden berada usia dengan puncak fluid intelligence. Tabel 5.3 menunjukkan sebagian besar responden adalah lulusan perguruan tinggi, yaitu sebanyak 46 orang 50,5. Berbeda dengan penelitian sebelumnya mengenai pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus di Klinik Bersalin Sally, Medan yang dilakukan oleh Hidayat A. 2010 dengan sebagian besar responden adalah lulusan SMA, yaitu 31 orang dari 66 responden 47. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, sesuai dengan The Knowledge gap theory yang dikemukakan oleh Tichenor, Donohue, dan Olien dari Universitas Minnesota pada akhir tahun 1970.Mereka meyakini bahwa peningkatan informasi di masyarakat bukanlah didapatkan begitu saja.Masyarakat dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendapatkan informasi Weng, S.C. 2000. Orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang baik, namun pada penelitian ini, meskipun sebagian besar responden memiliki pendidikan yang tinggi, didapati tingkat pengetahuan responden dikategorikan cukup. Tabel 5.4.menunjukkan sebagian besar responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yaitu 46 orang 50,5. Ibu rumah tangga memiliki waktu yang lebih luang untuk mengakses berbagai informasi dibandingkan dengan ibu yang Universitas Sumatera Utara aktif bekerja di luar.Namun, pada penelitian ini didapati hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan karena sebagian besar responden yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini memiliki pengetahuan yang terkategori cukup. Tabel 5.5.menunjukkan sebagian besar responden beragama Islam dan tabel 5.6. menunjukkan bahwa sebagian responden bersuku batak. Menurut Notoatmodjo 2003 kedua karakteristik responden ini tidak termasuk ke dalam faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Telah dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu terhadap faktor risiko dermatitis popok pada bayi berusia 0-24 bulan di RSUP Haji Adam Malik Medan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan responden terkategori cukup 2. Sebagian besar responden berusia 20-29 tahun dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi, dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. 6.2. Saran 1. Perlunya dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap faktor risiko dermatitis popok pada bayi berusia 0-24 bulan. 2. Perlunya dilakukan pemberian motivasi kepada ibu-ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor risiko dermatitis popok pada bayi sehingga diharapkan bisa menurunkan kejadian timbulnya dermatitis popok pada bayi. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan