mempermudah penetrasi iritan kimiawi dan juga bakteri seperti Candida albicans sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder Li, 2012.
2.2.6. Gambaran Klinis
Dermatitis popok ditandai dengan dermatitis kemerahan di permukaan kulit yang berkontak dengan popok dan juga kulit di sekitarnya, yaitu di bokong,
daerah genital, perut bagian bawah, daerah pubis, dan paha atas. Onset munculnya gejala paling sering pada minggu ke-3 hingga minggu ke-12, dengan puncak
prevalensi antara bulan ke-7 dan ke-12. Gejala yang sama ditemukan pada anak- anak dan orang dewasa dengan kelainan inkontinensia urin Serdaroglu dan
Ustunbas, 2010.
2.2.7. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dermatitis diaper antara lainSerdaroglu dan Ustunbas, 2010 : 1.
Dermatitis seboroik, ditandai dengan deskuamasi berwarna kuning di atas permukaan kulit yang kemerahan.
2. Psoriasis vulgaris, ditandai dengan plak-plak berwarna kemerahan.
3. Dermatitis kontak alergi, ditandai dengan adanya erupsi di wajah dan
permukaan tubuh. 4.
Dermatitis atopik, jarang ditemukan pada bayi 6 bulan. 5.
Candidiasis, apabila erupsi meluas sampai ke daerah inguinal atau
ditemukannya pustule satelit yang berlanjut hingga 72 jam. 6.
Acrodermatitis enteropatica , terjadi pada bayi yang tidak mendapatkan
ASI ditandai dengan trias klinis, yaitu, dermatitis, diare, dan alopesia.
2.2.8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dermatitis popok tergantung pada keparahan dan penyebabnya.Tetapi bisa juga berdasarkan pada pola penatalaksanaan standar.
Pemakaian obat topikal tanpa memperhatikan beberapa hal secara detail dapat menyebabkan kegagalan penatalaksanaan. Beberapa elemen agar penatalaksanaan
berhasil menurut P aige dan David G., 2010
antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Perhatian terhadap popok
a. Popok sekali pakai vs popok yang dicuci disposable versus
washable napkin. Disposable napkin yang berkualitas
mengandung gel yang dapat menurunkan insiden dan keparahan dermatitis popok. Gel tersebut dapat menyerap cairan di popok
sekitar 80 kali dan juga dapat menurunkan kelembapan kulit. Penggunaan popok juga berkaitan dengan pH kulit. Popok berdaya
serap tinggi juga memiliki selaput membrane breathable mikro yang menunjukkan penurunan prevalensi infeksi Candida albicans
dan dermatitis popok. b.
Menggunakan Popok disposable dengan lapisan pelembut. Pada popok disposable, lapisan yang berkontak dengan kulit terdiri dari
paraffin putih yang lembut. Hal ini berkaitan dengan penurunan keparahan dermatitis popok iritan.
c. Frekuensi penggantian popok. Penting untuk segera mengganti
popok setelah bayi buang air besar. d.
Perhatikan popok washable. 2.
Perawatan rutin kulit yang tertutup popok Perawatan rutin kulit yang tertutup popok dapat mencegah berulangnya
dermatitis popok yang sudah berhasil ditatalaksana.Setiap kali mengganti popok, berikan emolien penangkal air, campuran paraffin pelembut putih
dan cairan paraffin, Zinc, krim minyak castor, atau krim Bepanthen. 3.
Terapi spesifik Pemberian topikal kortikosteroid diindikasikan untuk kasus-kasus
ringan.Pemberian dilakukan 2 kali setelah mandi, dalam bentuk krim.Untuk erupsi yang disebabkan oleh infeksi Candida albicans bisa
diberikan mikonazole.Topicalsucralfat bisa diberikan untuk menjaga lapisan pelindung kulit dari kerusakan yang disebabkan urin dan feses.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang