Uji Autokorelasi Pengaruh Market Timing Ability dan Stock Selection Skill terhadap Kinerja Reksa Dana Saham

69 independen. Berikut disajikan tabel hasil perhitungan Tolerance dan VIF serta matriks korelasi antara variabel independen. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant ,086 ,017 5,185 ,000 MarketTimingAbility -,011 ,004 -,218 -2,878 ,005 ,998 1,002 StockSelectionSkill -,029 1,311 -,002 -,022 ,983 ,998 1,002 a. Dependent Variable: KinerjaReksaDana Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari masing- masing variabel independen lebih besar dari 0,10. Yaitu variabel market timing ability dan variabel stock selection skill sebesar 0,998. Nilail VIF dari masing-masing variabel independen diketahui kurang dari 5,00. yaitu variabel market timing ability dan variabel stock selection skill sebesar 1,002. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model ini.

4. Uji Autokorelasi

Uji bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering 70 ditemukan pada time series. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Runs Test. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka dapat disimpulkan data tidak terkena autokorelasi Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -,01227 Cases Test Value 84 Cases = Test Value 85 Total Cases 169 Number of Runs 74 Z -1,774 Asymp. Sig. 2-tailed ,076 a. Median Sumber: Hasil Penelitian, 206 Data Diolah Berdasarkan hasil uji Runs Test di atas diperoleh nilai test sebesar -0,01227 dengan Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,076. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terkena autokorelasi.

4.2.3 Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang Best Linear Unibiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 71 a. Persamaan Regresi Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan dependen, pengaruh Market Timing Ability X 1 , Stock Selection Skill X 2 , Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Constant ,086 ,017 5,185 ,000 MarketTimingAbility -,011 ,004 -,218 -2,878 ,005 StockSelectionSkill -,029 1,311 -,002 -,022 ,983 a. Dependent Variable: KinerjaReksaDanaSaham Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Hasil pengolahan data seperti ditunjukkan pada tabel 4.5 menghasilkan persamaan linier berganda sebagai berikut: Y = 0,086 – 0,011X 1 – 0,029X 2 Dimana : Y = Kinerja Reksa Dana Saham X1 = Market Timing Ability X2 = Stock Selection Skill 72 Keterangan : 1. Konstanta sebesar 0,086 menunjukkan bahwa semua variabel independen bernilai 0, maka Kinerja Reksa Dana Saham akan sebesar 0,086. 2. Nilai koefisien regresi variabel Market Timing Ability sebesar -0,011 menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan manajer investasi dalam memilih waktu untuk membeli dan menjual efek sekuritas yang dikelolanya maka semakin rendah kinerja reksa dana yang dikelolanya. 3. Nilai koefisien regresi variabel Stock Selection Skill SIZE sebesar -0,029 menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan manajer investasi dalam memilih efek sekuritas maka semakin rendah kinerja reksa dana yang dikelolanya.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji signifikan simultan F test dan uji parsial t test dan koefisien determinasi Uji Goodness of Fit.

1. Uji Signifikansi Simultan F – test