Jenis Reksa Dana Tinjauan Pustaka .1 Pengertian Reksa Dana

10 Reksa dana dapat menyediakan dua fasilitas yang sulit dipenuhi oleh pemodal, yaitu sebagai berikut Rivai, et al., 2007:945 : 1. Reksa dana menciptakan skala ekonomis dalam berinvestasi, yaitu melalui penggabungan dana antara pemodal satu dengan pemodal yang lain untuk menciptakan investasi dalam skala yang besar. 2. Reksa dana menyediakan tenaga profesional pengelola investasi efek secara kolektif.

2.1.2 Jenis Reksa Dana

Bagi investor reksa dana, memahami jenis reksa dana adalah sesuatu yang sangat penting, karena setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dimana setiap investor dapat memilih dan menyesuaikan maksud tujuan investasi yang diinginkan, toleransi atas tingkat risiko yang akan dihadapi serta kondisi keuangan yang dimilikinya berdasarkan dari masing-masing karakteristik dari setiap jenis reksa dana yang beredar saat ini. Jenis-jenis reksa dana, yaitu Simatupang, 2010:194 : 1. Reksa Dana Saham Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang- kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas atau saham. Reksa dana ini mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam jangka panjang. Dengan komposisi saham sebagai komposisi utama dalam portofolio reksa dana saham, maka secara teoritis pergerakan harga atau nilai aktiva bersih reksa dana saham akan lebih fluktuatif atau lebih berisiko dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, namun sejalan dengan tingkat 11 risiko yang relatif lebih tinggi tersebut, dalam jangka panjang reksa dana saham akan memberikan potensi pertumbuhan nilai aktiva bersih yang lebih besar dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang portofolio efeknya sekurang-kurangnya 80 terdiri dari efek-efek yang bersifat utang. Reksa dana ini mengkhususkan pada efek yang memberikan pendapatan secara tetap. Umumnya reksa dana pendapatan tetap di Indonesia memanfaatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar dari investasinya. Komposisi demikian pada umumnya sangat menarik bagi investor yang konservatif terhadap risiko karena secara teoritis transaksi perdagangan instrumen obligasi relatif jauh lebih stabil daripada saham. 3. Reksa Dana Pasar Uang Reksa dana pasar uang adalah reksa dana dimana portofolio asetnya terdiri dari sekurang-kurangnya 80 dalam bentuk efek bersifat utang jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Reksa dana ini mengutamakan investasi pada jenis-jenis efek di pasar uang dengan orientasi pendapatan jangka pendek, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia SBI dan surat- surat utang jangka pendek lainnya. Dengan komposisi aset yang didominasi efek pasar uang, maka secara teoritis reksa dana pasar uang relatif akan lebih aman atau lebih kecil tingkat risikonya dari semua jenis reksa dana yang beredar saat ini, seperti misalnya reksa dana saham ataupun reksa dana pendapatan tetap dan tentu perlu disadari bahwa sejalan dengan tingkat risiko 12 dari reksa dana pasar uang yang rendah tersebut, para investor juga harus bersedia menerima keuntungan yang relatif juga lebih rendah dari seluruh jenis reksa dana lainnya. 4. Reksa Dana Campuran Reksa dana campuran adalah yang komposisi portofolionya tidak mengacu kepada komposisi sekurang-kurangnya 80 untuk saham, surat utang dan pasar uang pada masing-masing reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang, reksa dana campuran dapat melakukan investasi baik pada efek utang maupun ekuitas atau saham dan pasar uang dengan porsi yang berbeda-beda. Tujuan produk reksa dana campuran dimaksudkan agar manajer investasi dapat lebih fleksibel melakukan diversifikasi terhadap portofolio efek reksa dana yang dikelolanya karena tidak diikat oleh ketentuan yang mengharuskan apakah portofolio reksa dana yang dikelolanya apakah harus dominan dalam bentuk saham-saham, surat utang jangka panjang atau produk pasar uang seperti halnya pada reksa dana saham, pendapatan tetap dan pasar uang. 5. Reksa Dana Terproteksi Menurut Peraturan Bapepam–LK No.IV.C.4. Reksa dana terproteksi adalah reksa dana yang memberikan jaminan kepada para investor bahwa dana yang diinvestasikannya tidak akan mengalami kerugian, karena dana yang diinvestasikan para investor pada produk reksa dana terproteksi diharapkan sekurang-kurangnya tetap sama dengan jumlah investasi awal. Hal ini dimungkinkan karena adanya ketentuan yang mempersyaratkan bahwa aset 13 dari portofolio reksa dana terproteksi wajib diinvestasikan ke dalam efek hutang atau obligasi yang layak investasi serta investor tidak dapat melakukan redemption atau mencairkan unit pernyertaan sebelum jatuh tempo. Adapun usul penerbitan reksa dana terproteksi pada saat itu ditujukan untuk mengatasi permasalahan reksa dana pendapatan tetap pada Tahun 2005 yang mengalami penurunan nilai aktiva bersih reksa dana secara drastis dikarenakan terjadinya gelombang redemption masal yang menyebabkan para investor reksa dana pendapatan tetap pada saat itu diperkirakan mengalami kerugian investasi antara 30-50 dalam waktu yang relatif sangat singkat. 6. Reksa Dana Penjaminan Reksa dana penjaminan adalah reksa dana yang memberikan jaminan atas nilai investasi awal pada saat jatuh tempo. Namun penjaminan bukan oleh manajer investasi, tetapi melalui penjaminan oleh pihak ketiga seperti bank, asuransi dan sebagainya. Investasi reksa dana penjaminan adalah pada efek utang dengan peringkat layak investasi, sekurang-kurangnya 80 dari nilai aktiva bersih. Namun, reksa dana penjaminan belum ada diterbitkan pada pasar modal di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih sulitnya perusahaan asuransi menentukan tingkat risiko yang terkait dengan premi asuransi yang akan diberikan. 7. Reksa Dana Indeks Reksa dana indeks adalah reksa dana yang portofolio efeknya terdiri atas efek yang menjadi bagian dari suatu indeks yang menjadi acuannya. Sekurang- 14 kurangnya 80 dari nilai aktiva bersih diinvestasikan pada efek yang merupakan bagian dari kumpulan efek yang ada dalam indeks tersebut. 8. Reksa Dana Syariah Reksa dana syariah muncul karena semakin tingginya keinginan masyarakat untuk berinvestasi terhadap produk-produk investasi yang berpedoman pada kaidah-kaidah Islam. Reksa dana syariah merupakan produk keuangan yang harus mengacu pada sistem keuangan Islam. Misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang produknya bertentangan dengan Syariah Islam, seperti pabrik makanan atau minuman yang mengandung alkohol, rokok, jasa keuangan konvensional seperti produk perbankan yang menggunakan bunga sebagai imbal hasilnya. Dewan Syariah Nasional DSN dibawah majelis ulama telah mengeluarkan daftar nama-nama perusahaan yang tercatat di bursa dan masuk kriteria Syariah Islam serta tercatat dalam Jakarta Islamic Index JII maupun dalam Daftar Efek Syariah DES. 9. Reksa Dana Exchange Trade Fund Reksa dana exchange trade fund adalah suatu bentuk reksa dana dimana aset portofolionya didasarkan pada suatu indeks tertentu. Kemudian unit penyertaannya dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek dengan menggunakan jasa broker seperti halnya saham yang dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek. Exchange trade fund dikategorikan seabgai suatu reksa dana karena seluruh aset portofolio reksa dana dikelola oleh manajer investasi dan disimpan oleh bank kustodian, aset portofolio reksa dana 15 ini mengacu pada suatu indeks tertentu seperti halnya reksa dana indeks yaitu reksa dana yang mendasarkan kinerjanya pada indeks tertentu. 10. Reksa Dana Real Estat Dire Reksa dana real estat adalah satu jenis reksa dana dimana manajer investasi membeli dan mengelola gedung, seperti misalnya gedung perkantoran atau apartemen. Selanjutnya para investor akan menerima secara periodik pendapatan dari uang sewa gedung tersebut, setelah dikurangi biaya pengelolaan gedung.

2.1.3 Bentuk Hukum Reksa Dana