Return Reksa Dana Return Pasar Risk Free Rate Standar Deviasi Variabel Independen

31

3.4 Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Return Reksa Dana

Perhitungan return portofolio dapat dihitung dengan yang dilakukan untuk menghitung return aktiva tunggal, yaitu Hartono, 2014:705 : � = � � − � �− � �− di mana : � � = Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio periode sekarang t � �− = Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu t-1

3.4.2 Return Pasar

Return pasar merupakan perubahan indeks pasar yang dinyatakan dalam persentase, yaitu indeks pasar sekarang dibandingkan dengan indeks pasar kemarin, atau indeks pasar bulan ini dibandingkan dengan indeks pasar bulan lalu dan perubahannya dinyatakan dalam persentase. Di Indonesia terdapat 2 jenis indeks pasar yang dapat digunakan yaitu IHSG dan LQ 45. Secara matematis dapat ditulis Samsul, 2006:373 : = � − �− �− di mana: = return pasar � = IHSG bulan ini t �− = IHSG bulan lalu t-1 32

3.4.3 Risk Free Rate

Sertifikat Bank Indonesia SBI merupakan surat berharga pasar uang yang menonjol karena berfungsi sebagai aset patokan. Meskipun dalam arti murni tidak ada aset keuangan bebas risiko, secara praktis Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah aset bebas risiko Jones, et al., 2009:28. Rata-rata risk free rate dapat dihitung sebagai berikut: � ̅̅̅ = ∑ ��� ���� � di mana: � ̅̅̅ = rata-rata risk free rate n = jumlah bulan

3.4.4 Standar Deviasi

Standar deviasi menghitung risiko total portofolio. Standar deviasi menjelaskan total variabilitas return portofolio. Standar deviasi dapat dihitung dari variance, yaitu menarik akar dari variance merupakan nilai dari standar deviasi Jones, et al., 2009:158-159 : � = √ ∑ � − �̅ �= � − 1 di mana: σ = standar deviasi x = nilai data yang berada dalam sampel �̅ = rata- rata hitung n = jumlah data 33

3.4.5 Variabel Independen

a. Market Timing Ability X 1 Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi untuk mengambil kebijakan yang tepat untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu untuk membentuk portofolio aset pada saat yang tepat. Market timing ability diukur dengan Model Treynor-Mazuy dengan rumus sebagai berikut: R p – R f = α + R m – R f + R m -R f 2 +€ p di mana: R p = Return reksa dana pada periode t R f = Risk free rate pada periode t R m = Return pasar pada periode t α = Intercept yang merupakan indikasi Stock Selection dari manajer investasi = Koefisien regresi excess market return atau slope pada saat bearish = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing dari manajer investasi € p = Merupakan random error b. Stock Selection Skill X 2 Stock selection skill merupakan kemampuan manajer investasi untuk memilih saham-saham atau aset untuk membentuk portofolio yang diprediksi akan memberikan return yang diharapkan di masa yang akan datang. Stock selection skill diukur dengan Model Treynor-Mazuy dengan rumus sebagai berikut : R p – R f = α + R m – R f + R m -R f 2 +€ p 34 di mana: R p = Return reksa dana pada periode t R f = Risk free rate pada periode t R m = Return pasar pada periode t α = Intercept yang merupakan indikasi Stock Selection dari manajer investasi = Koefisien regresi excess market return atau slope pada saat bearish = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing dari manajer investasi € p = Merupakan random error

3.4.6 Variabel Dependen