Peralatan Penjamah Air Baku dan Air Minum Test Pendahuluan Presumtive Test

11 2 Terdapat saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancar dan tertutup 12 2 Terdapat tempat sampah yang tertutup 13 2 Terdapat tempat cuci tangan yang dilengkapi air mengalir dan sabun 14 2 Bebas dari tikus, lalat dan kecoa

II. Peralatan

15 3 Peralatan yang digunakan terbuat dari bahan tara pangan 16 3 Mikrofilter dan peralatan desinfeksi masih dalam masa pakaitidak kadaluarsa 17 2 Tandon air baku harus tertutup dan terlindung 18 2 Wadahbotol galon sebelum pengisian dilakukan pembersihan 19 2 Wadahgalon yang telah diisi air minum harus langsung diberikan kepada konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam 20 3 Melakukan sistem pencucian terbalik back washingsecara berkala mengganti tabung macro filter 21 3 Terdapat lebih dari satu mikro filter μ dengan ukuran berjenjang 22 5 Terdapat peralatan sterilisasi, berupa ultra violet dan atau ozonisasi dan atau peralatan disinfeksi lainnya yang berfungsi dan digunakan secara benar 23 2 Ada fasilitas pencucian dan pembilasan botol galon 24 2 Ada fasilitas pengisian botol galon dalam ruangan tertutup 25 2 Tersedia tutup botol baru yang bersih

III. Penjamah

26 3 Sehat dan bebas dari penyakit menular 27 3 Tidak menjadi pembawa kuman penyakit 28 2 Berperilaku higiene dan sanitasi setiap melayani konsumen 29 2 Selalui mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap melayani konsumen 30 2 Menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi 31 3 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 1 satu kali dalam setahun 32 3 Operator Penanggung jawab pemilik memiliki sertifikat telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air minum

IV. Air Baku dan Air Minum

33 5 Bahan baku memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologi dan kimia standar 34 2 Pengangkutan air baku memiliki surat jaminan pasok Universitas Sumatera Utara Petunjuk Pengisian : I. CARA PENGISIAN : Obyek yang memenuhi syarat diberikan tanda  pada kolom ”Tanda” yang tersedia. Untuk obyek yang tidak memenuhi persyaratan, kolom tersebut dikosongkan.

II. CARA PENILAIAN : Penilaian adalah merupakan jumlah obyek yang

memenuhi syarat yaitu dengan cara menjumlahkan nilai yang bertanda  1. Jika nilai pemeriksaan mencapai 70 atau lebih, maka dinyatakan memenuhi persyaratan kelaikan fisik. 2. Jika nilai pemeriksaan di bawah 70 maka dinyatakan belum memenuhi persyaratan kelaikan fisik, dan kepada pengusaha diminta segera memperbaiki obyek yang bermasalah. 3. Jika nilai telah mencapai 70 atau lebih, tetapi pada objek nomor 38 tidak memenuhi syarat, berarti DAM yang bersangkutan tidak memenuhi syarat kesehatan. air baku 35 3 Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat beracun ke dalam airharus tara pangan 36 2 Ada bukti tertulissertifikat sumber air 37 3 Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum dan selama perjalanan dilakukan desinfeksi 38 10 Kualitas Air minum yang dihasilkan memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologi dan kimia standar yang sesuai standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum 100 Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 URAIAN DETAIL TIAP OBYEK PENGAWASAN 1. Lokasi berada di daerah yang bebas pencemaran lingkungan misalnya dekat dengan tempat pembuangan sampah sementara. 2. Bangunan terbuat dari bahan yang kuat, aman, mudah dibersihkan dan mudah pemeliharaannya seperti terbuat dari batu batabatako yang diplester. 3. Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta kemiringan cukup landai untuk memudahkan pembersihan dan tidak terjadi genangan air. 4. Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta warna yang terang dan cerah agar tidak menjadi sumber kontaminasi. 5. Atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus, mudah dibersihkan, tidak menyerap debu, permukaan rata, dan berwarna terang, serta mempunyai ketinggian yang cukup memungkinkan adanya pertukaran udara yang cukup dan lebih tinggi dari ukuran tandon air. 6. Tata ruang terdiri atas ruang proses pengolahan, penyimpanan, pembagian penyediaan, dan ruang tunggu pengunjung atau konsumen agar ruangan depot tertata rapih dan terhindar dari penempatan barang yang tidak diperlukan. 7. Pengukuran cahaya dilakukan dengan menggunakan lightmeter dengan cara sebagai berikut : a. Jumlah titik pengukuran minimal 10 dari luas ruangan Universitas Sumatera Utara b. Waktu pengukuran dilakukan siang hari c. Cara pengukuran dilakukan sesuai instruksipetunjuk penggunaan sebelum alat dioperasikan d. Pengoperasian alat : 1 Letakan alat ada tempat kegiatan pengelolaan DAM dilaksanakan 2 Pengukuran dilakukan sampai menunjukkan angka yang stabil e. Pembacaan hasil pengukuran dilakukan secara langsung, bila satuan alat dalam food candle, maka perlu dikonversi pada lux dimana 1 lux = 10 FC. 8. Ventilasi harus dapat memberikan ruang pertukaran udara dengan baik sehingga suhu dalam ruang sama dengan suhu diluar ruang 9. Pengukuran kelembaban dilakukan dengan hygrometer dengan cara sebagai berikut : a. Jumlah titik pengukuran minimal10 dari luas ruangan b. Waktu pengukuran dilakukan pada siang hari c. Cara pengukuran dilakukan sesuai instruksipetunjuk penggunaan sebelum alat dioperasikan d. Pengoperasian alat : 1 Letakkan alat pada dinding ruang atau dapat menggunakan tripot 2 Pengukuran dilakukan sampai menunjukkan angka yang stabil e. Pembacaan hasil pengukuran dilakukan secara langsung 10. Akses terhadap fasilitas sanitasi adalah walaupun depot air minum tidak memiliki sarana sanitasi seperti kamar mandi dan jamban, tetapi Universitas Sumatera Utara dilingkungan tersebut ada sarana sanitasi yang dapat digunakan, baik milik umum ataupun pribadi. 11. Saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancartidak tersumbat dan tertutup dengan baik 12. Tempat sampah dilengkapi tutup agar tidak menjadi sumber pencemar 13. Tempat cuci tangan dilengkapi air mengalir dan sabun dengan jumlah yang mencukupi 14. Depot air minum harus bebas dari tikus, lalat dan kecoa, karena dapat mengotori dan merusak peralatan 15. Peralatan yang digunakan terbuat dari bahan tara pangan antara lain pipa pengisian air baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikrofilter, kran pengisian air minum, kran pencucianpembilasan galon, kran penghubung, dan peralatan desinfeksi, seperti Tandon air sebaiknya terbuat dari bahan tara pangan food grade, seperti stainless steel atau poly-vinyl-carbonate dan dilakukan pembersihan dalam tendon secara berkala dan tidak mengandung unsur logam berbahaya antara lain timah hitam Pb, tembaga Cu, seng Zn, dan kadmium Cd 16. Masa pakai adalah umur life time dari mikro filter, masa pakai ini biasanya sudah ditentukan oleh produsen pabrik yang membuat mikro filter 17. Tandon penyimpanan air baku tidak terkena sinar matahari secara langsung Universitas Sumatera Utara 18. Wadahbotol galon sebelum dilakukan pengisian harus dibersihkan dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air produksi minimal selama 10 sepuluh detik dan setelah pengisian diberi tutup yang bersih 19. Wadahgalon yang telah diisi air minum harus langsung diberikan kepada konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam untuk menghindari kemungkinan tercemar 20. Sistem pencucian terbalik back washing adalah cara pembersihan tabung filter dengan cara mengalirkan air tekanan tinggi secara terbalik sehingga kotoran atau residu yang selama ini tersaring dapat terbuang keluar. Untuk DAM yang tidak menggunakan sistem back washing maka harus memiliki jadual penggantian tabung mikro filter secara rutin 21. Mikro filter terdapat lebih dari satu buah dengan ukuran berjenjang dari besar ke kecil. Contoh 10 μ, 5 μ, 1μ, 0,4 μ μ = mikron agar penyaringan kotoranbakteri dalam air baku dapat berjalan dengan baik. 22. Peralatan sterilisasidisinfeksi harus ada pada sebuah depot air minum, dapat berupa Ultra Violet atau Ozonisasi atau peralatan disinfeksi lainnya atau bisa lebih dari satu alat sterilisasidesinfeksi yang berfungsi dan digunakan secara benar, contohnya jika kemampuan peralatan tersebut 8 GPM gallon per minute berarti kran pengisian depot digunakan untuk mengisi maksimal 1,5 botol galon per menit nya. 23. Fasilitas pencucian botol galon adalah sarana pencucian botol untuk membersihkan botol yang terdapat pada depot, dengan cara memutarkan botolgalon secara bersamaan dengan menyemprotkan air produk selama Universitas Sumatera Utara 15 detik. Sebelum dilakukan pencucian penjamah memeriksa kondisi fisik luar botolgalon, apakah ada kebocoran, apakah umur botolgalon masih dalam batas aman, dan lain lain. Umur botolgalon dapat dibaca pada bagian bawah, yang menunjukkan bulan dan tahun pembuatan. Apabila lebih dari 5 tahun, maka dapat disarankan untuk mengganti botolgalon tersebut dengan yang baru. Penjamah juga wajib memeriksa botolgalon terhadap bau apapun, apabila didapati bahwa botolgalon berbau, maka segera disarankan ke pelanggan untuk menggati dengan yang tidak berbau dan apabila ditemukan indikasi adanya kotoran, maka botolgalon dapat disikat terlebih dahulu dengan mesin sikat yang dilengkapi dengan pembilasan menggunakan air produk. Penggunaan mesin sikat ini harus berhati-hati dan hanya sekitar 30detik. Hal ini untuk menghindari tergoresnya bagian dalam botolgalon Fasilitas pembilasan Botol galon adalah sarana pembilasan botol untuk membilas bagian dalam botol. Air yang digunakan untuk membilas adalah air minum air produk depot dengan penyemprotan air produk selama 10 detik 24. Fasilitas pengisian adalah sarana pengisian produk air minum ke dalam botol galon yang terdapat dalam ruangan tertutup. 25. Setiap botol galon yang telah diisi langsung diberi tutup yang baru dan bersih, tetapi bukan dengan metoda memasang segel wrapping dan dilakukan pengelapanpembersihan wadah dari luar dengan menggunakan kainlap bersih. Universitas Sumatera Utara 26. Penjamah DAM sehat dan bebas dari penyakit menular seperti penyakit bawaan air seperti diare dan lain-lain. 27. Penjamah DAM tidak menjadi pembawa kuman penyakit yaitu carrier terhadap penyakit air seperti hepatitis dan dibuktikan dengan pemeriksaan rectal swab. 28. Penjamah DAM bersikap higiene santasi dalam melayani konsumen seperti tidak merokok dan menggaruk bagian tubuh. 29. Selalui mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap melayani konsumen untuk mencegah pencemaran 30. Menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi untuk mencegah pencemaran dan estetika 31. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 2 dua kali dalam setahun sebagai screening dari penyakit bawaan air 32. Operatorpenanggung jawabpemilik harus memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air minum sebagai syarat permohonan pengajuan sertifikat laik sehat DAM. Surat keterangan telah mengikuti kursus hygiene sanitasi depot air minum bisa didapat dari penyelenggara atau instansi yang melaksanakan kursus hygiene sanitasi depot air minum, seperti Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Kab Kota atau asosiasi depot air minum. 33. Bahan baku yang dipakai sebagai bahan produksi air minum harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai Peraturan Menteri Universitas Sumatera Utara Kesehatan Nomor 416MenkesPerIX1990 tentang Syarat-syarat Kesehatan dan Pengawasan Kualitas Air Bersih 34. Izin pengangkutan air mobil tanki dikeluarkan oleh instansi terkait, misalnya Dinas Pertambangan atau dinas lainnyajaminan pasok air baku. Perusahaan pengangkutan air harus memberikan hasil uji lab air baku ke pada DAM setiap 3 bulan sekali. 35. Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat- zat beracun ke dalam airharus tara pangan untuk mencegah pencemaran air oleh bahan kimia seperti Zn seng, Pb timbal, Cu tembaga atau zat lainnya yang dapat membahayakan kesehatan. 36. Bukti tertulis bisa berupa nota pembelian air baku dari perusahaan pengangkutan airsertifikat sumber air 37. Pengangkutan yang melebihi waktu 12 jam memungkinkan berkembangnya mikoorganisma yang membahayakan kesehatan, apabila diperiksa air dalam tangki harus mengandung sisa klor sesuai peraturan perundang-undangan 38. Kualitas air minum yang dihasilkan harus sesuai dengan standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492MenkesPerIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Lampiran 4 Permenkes RI No.492MENKESPERIV2010 tentang Persyaratan Kualiatas Air Minum Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 5 Output Uji Statistika Penelitian I. Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 2 28,6 28,6 28,6 Perempuan 5 71,4 71,4 100,0 Total 7 100,0 100,0

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 20 1 14,3 14,3 14,3 20-30 2 28,6 28,6 42,9 30 4 57,1 57,1 100,0 Total 7 100,0 100,0

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 1 14,3 14,3 14,3 SMP 1 14,3 14,3 28,6 SMA 2 28,6 28,6 57,1 PT 3 42,9 42,9 100,0 Total 7 100,0 100,0

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid =5 tahun 6 85,7 85,7 85,7 5 tahun 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara II. Pertanyaan Pengetahuan Responden 1. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan higiene sanitasi depot air minum? Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid b 4 57,1 57,1 57,1 a 3 42,9 42,9 100,0 Total 7 100,0 100,0

2.1 Lokasi Bebas dari pencemaran debu disekitar depot

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 14,3 14,3 14,3 1 6 85,7 85,7 100,0 Total 7 100,0 100,0

2.2 Lokasi Jauh dari tempat pembuangan kotoran

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 42,9 42,9 42,9 1 4 57,1 57,1 100,0 Total 7 100,0 100,0 2.3 Lokasi Jauh dari tempat berkembang biaknya serangga Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 6 85,7 85,7 85,7 1 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0

2.4 Lokasi jauh dari tempat yang kurang baik sistem saluran pembuangan air limbah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 6 85,7 85,7 85,7 1 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

3.1 Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 7 100,0 100,0 100,0 3.2 Pengangkutan Menggunakan alat transportasi khusus Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 3.3 Pengangkutan air baku memiliki surat jaminan pasokan air baku Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 3.4 Dilakukan desinfeksi selama perjalanan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 4.1 Tangki kendaraan terbuat dari bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 14,3 14,3 14,3 1 6 85,7 85,7 100,0 Total 7 100,0 100,0 4.2 Khusus digunakan untuk air minum Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 5 71,4 71,4 71,4 1 2 28,6 28,6 100,0 Total 7 100,0 100,0 4.3 Mudah dibersihkan serta di densifeksi bagian luar dan dalam minimal 3 bulan sekali Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.4 Selang dan pompa yang dipakai ubtuk bongkar muat air bak harus diberi penutup

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0

5.1 Wadah terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan bahan pencuci dan desinfektan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 6 85,7 85,7 85,7 1 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0

5.2 Wadah yang diisi air minum harus dalam keadaan bersih

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 7 100,0 100,0 100,0 5.3 Wadah yang diisi harus disanitasi dengan ozon Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0

5.4 Wadah masih dalam masa pakai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 6.1 Terdapat lebih dari satu mikro filter minimal 4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 7 100,0 100,0 100,0

6.2 Mikro filter mempunyai ukuran berjenjang dari besar ke kecil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3 42,9 42,9 42,9 1 4 57,1 57,1 100,0 Total 7 100,0 100,0

6.3 Mikro filter masih dalam masa pakai

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

6.4 Mikro filter dapat berfungsi dengan baik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 7.1 Karyawan harus sehat dan bebas dari penyakit menular Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 4 57,1 57,1 57,1 1 3 42,9 42,9 100,0 Total 7 100,0 100,0

7.2 Memakai pakaian kerjaseragam yang bersih dan rapi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 7 100,0 100,0 100,0 7.3 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkalaminumal 1 kali setahun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 7.4 Memiliki sertifikat telah mengikuti kursus higinene sanitasi depot air minum Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0

8.1 Melakukan pemeriksaan air baku setiap 3 bulang sekali

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 6 85,7 85,7 85,7 1 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0

8.2 Tempat penyimpanan air baku tidak boleh terkena sinar matahari langsung

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 7 100,0 100,0 100,0

8.3 Penyimpanan air baku kurang dari tiga hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

8.4 Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 7 100,0 100,0 100,0 9. Mengapa depot air minum harus melakukan pemeriksaan air minum setiap 6 bulan? Frequenc y Perce nt Valid Percent Cumulative Percent Vali d a 7 100,0 100,0 100,0 10. Siapakah yang bertugas melakukan pengawasan kualitas depot air minum? Frequency Perce nt Valid Percent Cumulative Percent Valid a 7 100,0 100,0 100,0 TOTAL SKOR PENGETAHUAN Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik 2 28,6 28,6 28,6 Sedan g 5 71,4 71,4 100,0 Total 7 100,0 100,0 III. Pertanyaan Sikap Responden 1. Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 5 71,4 71,4 71,4 Tidak Setuju 2 28,6 28,6 100,0 Total 7 100,0 100,0

2. Lokasi Depot air minum jauh dari tempat pembuangan sampah dan debu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 6 85,7 85,7 85,7 Tidak Setuju 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

3. Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 1 14,3 14,3 14,3 Tidak Setuju 6 85,7 85,7 100,0 Total 7 100,0 100,0

4. Penjamah miliki sertifikat telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air minum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 2 28,6 28,6 28,6 Tidak Setuju 5 71,4 71,4 100,0 Total 7 100,0 100,0

5. Mikro filter terdapat lebih dari satu buah dengan ukuran berjenjangbesar ke kecil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 6 85,7 85,7 85,7 Tidak Setuju 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0

6. Pekerja Depot air minum harus menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 7 100,0 100,0 100,0

7. Setiap wadah yang diisi air minum harus dalam keadaan bersih

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 7 100,0 100,0 100,0

8. Kendaaraan tangki terbuat dari bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 3 42,9 42,9 42,9 Universitas Sumatera Utara Tidak Setuju 4 57,1 57,1 100,0 Total 7 100,0 100,0

9. Depot air minum isi ulang harus memeriksakan air minum sekurang- kurangnya enam bulan sekali

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 2 28,6 28,6 28,6 Tidak Setuju 5 71,4 71,4 100,0 Total 7 100,0 100,0 10. Perlu dilakukan Pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Kesehatan sehingga menjamin mutu air yang dijual Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Setuju 7 100,0 100,0 100,0 TOTAL SKOR SIKAP RESPONDEN Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik 2 28,6 28,6 28,6 Sedang 4 57,1 57,1 85,7 Buruk 1 14,3 14,3 100,0 Total 7 100,0 100,0 IV. Pertanyaan Tindakan Responden 1. Menjaga kondisi depot air minum selalu dalam keadaan bersih Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ya 7 100,0 100,0 100,0 2. 2. Melakukan Pemeriksaan air baku setiap 3 bulan sekali Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid tidak 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

3. Tempat penyimpanan air baku terlindung dari sinar matahari secara langsung

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ya 7 100,0 100,0 100,0

4. Wadah yang diisi air minum harus dalam keadaan bersih

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ya 7 100,0 100,0 100,0

5. Memiliki lebih dari satu mikro filter dengan ukuran yang berjenjang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ya 7 100,0 100,0 100,0

6. Pekerja harus memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ya 7 100,0 100,0 100,0

7. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala minimal 1satu tahun

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak 7 100,0 100,0 100,0

8. Pekerja Memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air minum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak 7 100,0 100,0 100,0

9. Pegangkutan air baku memiliki surat jaminan pasokan air baku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara

10. Depot air minum isi ulang harus memeriksakan air minum sekurang- kurangnya enam bulan sekali

Frequency Percen t Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak 7 100,0 100,0 100,0 TOTAL SKOR TINDAKAN RESPONDEN Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sedang 7 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara Lampiran 6 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 7 Master Data Inspeksi Depot Air Minum Universitas Sumatera Utara Lampiran 8 DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar Lampiran 1. Salah Satu Depot di Kecamatan Simpang Kanan G Gambar Lampiran 2. Bak Penampungan Air Baku pada Depot Air Minum Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 3. Tabung Filter pada Depot Air Minum Gambar Lampiran 4. Mikro Filter Pada Depot Air Minum Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 5. Alat Pencuci Botol Galon Pada Depot Air Minum Gambar Lampiran 6. Tempat Pembilasan Botol Galon pada Depot Air Minum Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 7. Alat Sterilisasi atau Desinfeksi Ultra Violet Gambar Lampiran 8. Pengambilan Sampel untuk Uji Laboratorium Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 9. Penutup Botol Pada Depot Air Minum Gambar Lampiran 10. Konstruksi Bangunan Pada Depot Air Minum Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 11. Contoh Hasil Uji Laboratorium Parameter Mikrobilogi Gambar Lampiran 12. Wawancara dengan salah satu pemilik depot air minum Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 13. Cool box untuk pengambilan sampel dari depot air minum Gambar Lampiran 14. Dry ice untuk menjaga suhu sampel air minum Universitas Sumatera Utara Gambar Lampiran 15. Alat untuk mengukur kelembaban hygrometer Gambar Lampiran 16. Alat untuk mengukur pencahayaan Lux Meter Universitas Sumatera Utara Lampian 9 Surat Permohonan Izin Penelitian Universitas Sumatera Utara Lampiran 10. Surat Permohonan Peminjaman Alat Universitas Sumatera Utara Lampiran 11 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dinas kesehatan Universitas Sumatera Utara Lampiran 12 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Camat Simpang Kanan Universitas Sumatera Utara Lampiran 13 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Camat Simpang Kanan Universitas Sumatera Utara Lampiran 14 Surat Izin Pemekaian Lab. Pada BTKL PP Kota Meda Universitas Sumatera Utara Lampiran 15. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari BTKL PP Kota Medan Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Asfawi S. 2004. Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Pada Tingkat Produsen di Kota Semarang. Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Athena, Sukar., Hendro, MD., Anwar M., Haryono. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli Dan Escherichia ColiFecal Coli Air Minum Dari Depot Air Minum Isi Ulang Di Jakarta, Tangerang, Dan Bekasi. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol.32, No.4. Afif, Fathoni, Erly, Endrinaldi, 2015. Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.4 No.2 Achmadi U. F. 2001. Peranan Air dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat disampaikan dalam peringatan hari air sedunia. Departemen Kimpraswil. Pp 2-3, Jakarta. Artianto I. 2009. Uji Air Limbah dan Pembuatan Media Identifikasi Bakteri MPN Coliform. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarkat, Sukarta. BPOM RI. 2003. Keterangan Pers Badan POM RI No. KH. 00. 01. 4. 23. Tentang Hasil Pengujian Laboratorium Atas Kualitas Air Pada Depot Air Minum Isi Ulang. http:www.pom go.idpublic pers_releasedefault.asp Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan.Jakarta, EGC. Depkes RI. 2010. Permenkes RI No. 492MENKESPERIV2010. Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Depkes RI, Jakarta. -------------, 2014. Permenkes Ri No.43. Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Depkes RI, Jakarta. ------------,2002. Kepmenkes RI No. 907MenkesSKVII2002. Tentang Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Depkes RI, Jakarta. ------------,2006. Kemenkes RI. Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Dirjen Penyehatan Lingkungan, Jakarta. Doyle MP. MC Erickson. 2006. Closing The Door On The Fecal Coliform Assay. Microbe Universitas Sumatera Utara Edberg, Mark. 2009. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat Teori Sosial dan Perilaku. Jakarta, EGC Entjang, Indan. 2003.Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Perawat dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat.Bandung. PT.Citra Aditia Bakti Fardiaz S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. IPB, PAU Fathonah, S, 2005. Higiene dan Sanitasi Makanan. Unnes Press, Semarang. Farida N. 2009. Uji MPN coliform dan fecal coli dalam sampel air limbah, air bersih dan air minum. Yogyakarta, SMTI Hawley, Louise B. 2003. Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi. Jakarta, Hipokrates.hal.72-73 Indirawati, Sri Malem. 2009. Analisis Higiene Sanitasi Dan Kualitas Air Minum Isi Ulang AMIU Berdasarkan Sumber Air Baku Pada Depot Air Minum Di Kota Medan.Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Jawetz, E, J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, S. A.Morse.

2007. Mikrobiologi Kedokteran Medical Microbiology Edisi 23. Jakarta, EGC .hal.151-155.

J.M, Gibson.1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern untuk Perawat Modern Microbiology and Pathology for Nurse.Jakarta, EGC.hal.23-24. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor.. 651MPPKep102004 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya. Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta, EGC Mulia, Ricki. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta, Graha Ilmu. Mubarak, I.Wahid, Chayati, Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Salemba Medika, Jakarta Moeller, DW. 2005. Enviromental Health. Inggris: Harvard University Press. Notoatmodjo,S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. Universitas Sumatera Utara Pitoyo, Amrih. 2005. Dua Jam Anda Tahu Cara Memastikan Air Yang Anda Minum Bukan Sumber Penyakit. Solo. http: pitoyo.comebookgratis Air-Minum-anda-free.pdf. Diunduh 5 Agustus 2015 Purwana, Rachmadi. 2013. Manajemen Kedaruratan Kesehatan Lingkungan Dalam Kejadian Bencana.Jakarta, PT.Grafindo Persada Purnawijayanti, H. 2001. Sanitasi, Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Kanisius, Yogyakarta. Purba, I.O. 2011. Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot di kecamatan Medan Johor, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan Prihatini, Rohmania. 2012. Kualitas Air Minum Isi Ulang pada Depot Air Minum Diwilayah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2011, Skripsi, Universitas Indonesia Pelczar, Michael, J., E.C.S Chan. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta, UI Press. Pracoyo, Noer Enda., et a.l. 2004. Penelitian Bakteriologik Air Minum Isi Ulang di Daerah Jabodetabek. Depkes Simbolon VA. 2012. Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot dan pemeriksan Kandungan Bakteri E. coli Pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Pinang Barat. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Kencana, Jakarta. Suriawiria U. 1996. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung, Angkasa Sembiring, F.Y. 2008. Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan Kualitas Bakteriologis pada Depot Air Minum Isi Ulang Kota Batam. Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Soedarto. 2013. Lingkungan dan Kesehatan. Penerbit Seto Agung, Jakarta. Widiyanti, N. L. P. M. dan Ni P. R. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depo Air Minim Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol.3, No. 4 Yuningsih. 2010. Perbedaan Total Kuman Pada Air Minum Isi Ulang Berdasarkan Kualitas Sanitasi depot di Kecamatan Pedurungan Semarang. Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Semarang. Universitas Sumatera Utara 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu dengan melihat gambaran pelaksanaan higiene sanitasi depot dan analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan total bakteri coliform dan E.coli yang terdapat dalam air minum isi ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada seluruh depot air minum yang ada di Kecamatan Simpang Kabupaten Aceh Singkil yaitu sebanyak 7 depot air minum. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium BTKL PP Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-November 2015. 3.3 Subyek dan Sampel Penelitian 3.3.1 Subyek Penelitian ini Subyek Penelitian adalah seluruh usaha depot air minum yaitu sebanyak 7 usaha depot air minum yang terdapat di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil.

3.3.2 Sampel Penelitian

Tehnik sampling pada penelitian ini adalah total sampling atau seluruh populasi dijadikan sampel. Sampel penelitian adalah air minum isi ulang yang Universitas Sumatera Utara diambil dari depot Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil yaitu sebanyak 7 sampel air minum. 3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dengan observasi langsung pada lokasi dengan menggunakan lembar observasi dan mengadakan wawancara langsung kepada 7 pengelola depot air minum serta data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium mengenai ada tidaknya total bakteri coliform dan E.coli dalam air minum isi ulang.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen tentang depot air minum di Kecamatan Simpang Kanan yang ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil.

3.5 Defenisi Operasional

1. Higiene sanitasi depot air minum adalah upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor resiko terjadinya kontaminasi pada depot air minum yang berasal dari tempat, peralatan dan penjamah yang dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. 2. Tempat adalah gambaran kondisi depot air minum yang meliputi lokasi, bangunan, lantai dinding, atap, pintu, pencahayaan, ventilasi, dan fasilitas sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan. 3. Peralatan adalah seluruh alat yang digunakan untuk produksi mulai dari proses pengolahan air baku sampai menjadi air minum, antara lain pipa Universitas Sumatera Utara pengisian air baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikrofilter, wadahgalon, kran pengisi air minumm kran pencucian pembilasan wadahgalon kran penghubung, dan peralatan desinfeksi yang harus terbuat dari bahan tara pangan. 4. Penjamah adalah orang yang secara langsung menangani proses pengelolaan air minum pada depot air minum baik itu karyawan ataupun pemilik depot untuk melayani konsumen. 5. Air baku adalah air yang dipakai sebagai bahan produksi pada depot air minum yang harus memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan untuk diolah menjadi air minum. 6. Air Minum adalah air yang diambil dari depot air minum setelah melalui proses pengolahan terlebih dahulu, yang harus memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 7. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum 8. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden tentang pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum. 9. Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan responden tentang pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum. 10. Pemeriksaan Total Bakteri coliform adalah pemeriksaan jumlah total bakteri coliform dalam air minum isi ulang secara laboratorium yang jumlahnya harus 0 dalam 100 ml sampel. Universitas Sumatera Utara 11. Pemeriksaan Escherichia coli adalah pemeriksaan jumlah Escherichia coli dalam air minum isi ulang secara laboratorium yang jumlahnya harus 0 dalam 100 ml sampel. 3.6. Pelaksanaan Penelitian 3.6.1 Tehnik Pengambilan Sampel Air Minum 1. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel, peralatan, botol sampel dan termos es tempat sampel. 2. Sebelum Pengambilan sampel pastikan botolwadah untuk pengambilan sampel dalam keadaan steril 3. Warna botol gelap agar tidak bereaksi dengan cahaya matahari. Siapkan botol sesuai jumlah sampel yang akan diteliti. 4. Botol disterilisas C selama 15 menit. 5. Cara pengambilan sampel dengan membersihkan ujung kran pengisi air minum dengan kapas alkohol. 6. Kemudian buka kran pengisi air dan botol diisi penuh, jangan ada gelembung pada saat pengambilan sampel. 7. Botol sampel diberi nomor kode dengan menggunakan spidol. 8. Sampel kemudian dimasukkan kedalam termos es yag berisi es kering dry ice untuk mempertahankan suhu sampel agar tidak terkontaminasi selama ± 7 jam perjalanan 9. Pengiriman sampel ke laboratorium dilakukan tidak lebih dari 24 jam setelah pengambilan sampel. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Peralatan dan Bahan

1. Alat-Alat yang digunakan : a. Inkubator b. Botol sampel 150 ml c. Inokulum equipment d. Pipet ukur 10,0 ml e. Pipet ukur 1,0ml f. Rak Tabung g. Tabung Durham h. Spidol i. Kapas dan alkohol j. Ice Box Termos es k. Dry ice 2. Bahan-Bahan yang digunakan : Pengujian total bakteri coliform a. Lauryl Tryptop Broth LTB b. Brilliant Green Lactosa Broth Pengujian E.coli a. Lauryl Tryptop Broth LTB a. Trypton water b. Reagen konvacs Universitas Sumatera Utara 3.6.3 Cara Pemeriksaan Laboratorium 3.6.3.1 Pemeriksaan Total Bakteri coliform Pemeriksaan Most Probable Number MPN dilakukan dengan menggunakan metode tabung seri 5-5-5 terdiri dari : 5 x 10 ml : 5 x 1 ml : 5 x 0,1 ml Pemeriksaan tabung seri 5-5-5 ini terdiri dari : I. Test Pendahuluan Presumtive Test II. Test Penegasan Convirmative Test

I. Test Pendahuluan Presumtive Test

Media yang digunakan adalah Lauryl Tryptop Broth LTB. Cara pemeriksaan : 1. Disiapkan 15 tabung media Lauryl Tryptop Broth LTB volume 10 ml 2. Tabung kultur disusun pada rak tabung. 3. Dilakukan pengenceran contoh uji dengan cara mengambil 1 ml contoh uji menggunkaan pipet steril masukkan ke dalam tabung yang berisi 9 ml pengencencer steril secara aseptis, dikocok agar contoh uji homogen. Dari perlakuan ini diperoleh pengenceran 10¹. 4. Dari contoh uji dengan pengenceran 10¹ diambil 1 ml kemudian dimasukkan kedalam tabung berisi 9 ml pengencer steril, maka diperoleh pengenceran 10² demikian seterusnya hingga diperoleh tingkat pengenceran yang diinginkan. 5. Dipilih 3 seri tingkat pengenceran yang berurutan sesuai dengan kualitas contoh uji. Universitas Sumatera Utara 6. Dari setiap seri pengenceran diinokulasi secara aseptis masing-masing 1 ml kedalam 5 tabung LTB single volume 10 ml. 7. Masing-masing tabung kultur dihomogenkan agar contoh uji dan media tercampur rata. 8. Inkubasi dengan inku C ± 0,5 selama 2 x 24 jam. Reaksi dinyatakan positif bila terbentuk asam dan gas dalam tabung fermentasi. Bila tidak ada reaksi asam atau gas, inkubasikan kembali sampai 48 jam ± 3 jam. 9. Bila pada tabung fermentasi tidak membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam ± 3 jam, maka ter perkiraan dinyatakan nrgatif, bila pada tabung fermentasi terbentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam ± 3 jam, maka ter perkiraan dinyatakan positif. 10. Kemudian tabung-tabung yang positif dilanjutkan ke tes penegasan.

II. Test Penegasan Convirmative

Dokumen yang terkait

Penentuan Kesadahan Total Air Minum Isi Ulang Dan Air Bersih Dari Sumur Bor Secara Titrimetris Di Laboratorium Dinas Kesehatan Medan

4 55 57

ANALISIS CEMARAN MIKROBA Coliform dan Escherichia coli PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN RAJABASA MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER

1 23 57

Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) Depot di Kelurahan Pondok Cabe Ilir Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

0 14 97

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

1 1 15

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 2

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 7

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 1 31

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 3

Higiene Sanitasi Depot dan Analisis Cemaran Mikroba coliform Dan E.coli pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015

0 0 57

UJI CEMARAN MIKROBA PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG ADA DI KECAMATAN KEMBARAN

0 1 16