berkembang disebabkan oleh kontaminasi. Kontaminasi silang dapat disebabkan penggunaan air, sarana, wadah, alat pengolahan yang tercemar, serta penjamah
yang tidak menjaga kebersihan diri
2.9 Escherichia coli 2.9.1 Defenisi Escherichia coli
E.coli merupakan flora normal di dalam intestin. Bakteri enterik yang lain spesies proteus,enterobacter, dan klebsiella juga ditemukan sebagai
anggota flora normal dalam usus tetapi jarang dibandingkan dengan E.coli. E.coli lebih sering digunakan sebagai objek penelitian ilmiah dibandingkan
mikroorganisme yang lain Jawetz, 2007. E.coli adalah basil berbentu batang pendek 0,004-0,005 tanpa kapsul atau
spora tetapi memiliki flagel sehingga dapat bergerak. E.coli bersifat patogen pada manusia, sebagian besar strain E.coli adalah flora usus normal
nonpatogenik, strain-strain lain bersifat patogenik dengan faktor virulensi dan efek yang berbeda-beda. E.coli dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang
merupakan infeksi terbanyak 80, gastroenteritis dan meningitis pada bayi Hawley, 2003.
2.9.2 Morfologi Dan Struktur Antigen
Ciri khas Escherichia coli adalah mampu memfermentasi laktosa sehingga menghasilkan koloni berwarna merah muda pada agar Mac-Conkey yang
menunjukkan bahwa basil bersifat nonpatogen di dalam intestin. E.coli dan sebagian besar bakteri enterik yang lain membentuk koloni bulat, cembung serta
lembut dengan tepi yang berbeda Elliott, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Escherichia coli
memiliki struktur
antigenik yang
kompleks diklasifikasikan lebih dari 150 antigen somatis O yang tahan panas
lipopolisakarida yang berbeda, lebih dati 100 antigen K kapsular yang tidak tahan panas, dan lebih dari 50 antigen H flageller. Antigen K merupakan
bagian luar dari antigen O tetapi tidak pada semua enterobacteriaceae. Beberapa antigen K adalah polisakarida, termasuk antigen K dari E.coli Jawetz, 2007.
Antigen K dapat berpengaruh pada reaksi aglutinasi dengan antisera O dan mereka dapat dihubungkan dengan virulensi misalnya, strain E.coli
memproduksi antigen K1 yang merupakan penyebab utama pada meningitis neonatal, dan antigen K dari E.coli menyebabkan pelekatan bakteri pada sel
epitelial yang memungkinkan invasi ke sistem gastrointestinal atau infeksi saluran kemih Jawetz, 2007.
Antigen H terletak pada flagella dan didenaturasi atau dihilangkan oleh panas atau alkohol. Antigen H mengadakan aglutinasi dengan antibodi H,
biasanya Ig G. Penentu dalam antigen H merupakan fungsi dari rangkaian asam amino pada protein flagella, antigen H pada permukaan bakteri dapat
mempengaruhi aglutinasi oleh antibodi anti O Jawetz, 2007.
2.9.3 Klasifikasi Escherichia coli berdasarkan sifat-sifat virulensinya
1. Enteropathogenic E. coli EPEC
Enteropathogenic E. coli EPEC menyebabkan gastroenteritis akut pada bayi yang baru lahir sampai berumur 2 tahun, khususnya terjadi di
negara berkembang. EPEC melekat dan kualitas menginfeksi sel mukosa
Universitas Sumatera Utara
usus kecil. Kolonisasi bakteri ini pada usus kecil dapat menyebabkan diare Pelczar, 2005.
2. Enteroinvasive E. coli EIEC Serotipe E. coli jenis ini ditemukan sebagai penyebab diare pada anak-
anak yang lebih besar dan juga penyebab diare pada orang dewasa. Mereka ini menyerang sel-sel epitel usus besar dan menyebabkan sindrom klinis
yang mirip dengan sindrom yang disebabkan oleh Shigella Pelczar, 2005. 3. Enterotoxigenic E. coli ETEC
Enterotoxigenic E. coli ETEC memproduksi toksin LT dan toksin ST. Toksin ini bekerja pada eritrosit untuk menstimulasi sekresi cairan,
menyebabkan terjadinya diare. E.coli yang memiliki enterotoksin- enterotoksin ini berhubugan dengan
traveller’s diarrhoea diare yang terjadi pada pelancong : penyakit diare yang singkat Gillespie, 2008.
4. Enterohemorrhagic E.coli EHEC
Strain ini memproduksi verotoksin yang dinamakan demikian karena aktivitasnya pada sel vero in vitro. Diare berdarah berdarah yang
disebabkannya dapat dipersulit oleh hemolisis dan gagal ginjal akut. Organisme ini komensal pada sapi dan ditransmisikan ke manusia
melalui buruknya higiene sanitasi ditempat pemotongan hewan dan tempat produksi makanan Gillespie, 2008.
5. Enteroaggretive E. coli EAEC
Serotipe jenis ini menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di negara berkembang. EAEC digolongkan berdasarkan bentuk dan
Universitas Sumatera Utara
perlekatan pada sel manusia. EAEC Bisa menyebabkan diare akut dan kronis pada anak- anak Jawetz, 2007.
2.9.4 Penyakit- Penyakit yang disebabkan oleh E.coli
Penyakit yang dapat timbul akibat terjadinya pencemaran bakteri Escherichia coli adalah :
1. Diare
Enterophatogenic E. coli EPEC merupakan penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang. EPEC melekat erat pada sel
mukosa usus kecil, menyebabkan penggundulan dari mikrovilli. Infeksi EPEC adalah diare yang cair, yang biasanya susah diatasi namun kronis.
Durasi dari diare oleh EPEC dapat diperpendek dan diare kronik dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotika Jawetz, 2007.
2. Infeksi Saluran kemih
Escherichia coli adalah penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering pada sekitar 90 infeksi saluran kemih pertama pada wanita muda.
Gejala dan tanda- tandanya antara lain sering berkemih, disuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang ditimbulkan oleh infeksi saluran kemih bagian
atas Jawetz, 2007. 3.
Sepsis Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, Escherichia coli dapat
memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis. Bayi yang baru lahir dapat sangat rentan terhadap sepsis Escherichia coli karena tidak memiliki
Universitas Sumatera Utara
antibodi IgM. Sepsis dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih Jawetz, 2007.
4. Meningitis dan abses otak
Escherichia coli merupakan penyebab meningitis neonatal yang penting dan berhubungan dengan mortalitas yang tinggi. Strain sering kali
mengekspresikan antigen kapsular K1 dalam jumlah besar. Meningitis juga dapat terjadi setelah prosedur bedah syaraf, terutama jika dilakukan
pemasangan alat prostetik Gillespie,2008.
2.10 Perilaku Penjamah Depot Air minum