6. Dari setiap seri pengenceran diinokulasi secara aseptis masing-masing 1
ml kedalam 5 tabung LTB single volume 10 ml. 7.
Masing-masing tabung kultur dihomogenkan agar contoh uji dan media tercampur rata.
8. Inkubasi dengan inku
C ± 0,5 selama 2 x 24 jam. Reaksi dinyatakan positif bila terbentuk asam dan gas dalam tabung
fermentasi. Bila tidak ada reaksi asam atau gas, inkubasikan kembali sampai 48 jam ± 3 jam.
9. Bila pada tabung fermentasi tidak membentuk asam dan gas dalam waktu
48 jam ± 3 jam, maka ter perkiraan dinyatakan nrgatif, bila pada tabung fermentasi terbentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam ± 3 jam, maka ter
perkiraan dinyatakan positif. 10.
Kemudian tabung-tabung yang positif dilanjutkan ke tes penegasan.
II. Test Penegasan Convirmative
Untuk test lanjutan atau test penegasan media yang digunakan adalah Brilliant Green Laktose Bile Broth BGLB
1. Setiap tabung yang positif pada tes perkiraan dihomogenkan, kemudian
dipindahkan dengan oselop ke dalam media Brilliant LaktosaBbile broth BGLB.
2. Inkubasi pada inkubator suhu 35ºC ± 0,5ºC selama 24 jam ±2 jam.
3. Reaksi dinyatakan positif bila terbentuk gas dalam tabung fermentasi. Bila
tidak ada reaksi gas, inkubasi kembali sampai 48 jam ± 3 jam.
Universitas Sumatera Utara
4. Bila pada tabung fermentasi tidak terbentuk gas dalam waktu 48 jam ± 3
jam, maka tes penegasan dinyatakan negatif, bila pada tabung fermentasi terbentuk gas dalam waktu 48 jam ± 3 jam, maka penegasan dinyatakan
positif. 5.
Hitung MPN total coliform dengan mengunakan tabel MPN dari jumlah tabung BGLB yang positif, dari jumlah tabung BGLB yang positif dibaca
pada tabel MPN
3.6.3.2 Pemeriksaan Escherichia coli I. Test Pendahuluan Presumtive Test
Media yang digunakan adalah Lauryl Tryptop Broth LTB Cara pemeriksaan :
1. Disiapkan 15 tabung media Lauryl Tryptop Broth LTB volume 10 ml
2. Tabung kultur disusun pada rak tabung.
3. Dilakukan pengenceran contoh uji dengan cara mengambil 1 ml contoh uji
menggunkaan pipet steril masukkan ke dalam tabung yang berisi 9 ml pengencencer steril secara aseptis, dikocok agar contoh uji homogen. Dari
perlakuan ini diperoleh pengenceran 10¹. 4.
Dari contoh uji dengan pengenceran 10¹ diambil 1 ml kemudian dimasukkan kedalam tabung berisi 9 ml pengencer steril, maka diperoleh pengenceran
10² demikian seterusnya hingga diperoleh tingkat pengenceran yang diinginkan.
5. Dipilih 3 seri tingkat pengenceran yang berurutan sesuai dengan kualitas
contoh uji.
Universitas Sumatera Utara
6. Dari setiap seri pengenceran diinokulasi secara aseptis masing-masing 1 ml
kedalam 5 tabung LTB single volume 10 ml. 7.
Masing-masing tabung kultur dihomogenkan agar contoh uji dan media tercampur rata.
8. C ± 0,5 selama 2 x 24 jam.
Reaksi dinyatakan positif bila terbentuk asam dan gas dalam tabung fermentasi. Bila tidak ada reaksi asam atau gas, inkubasikan kembali sampai
48 jam ± 3 jam. 9.
Bila pada tabung fermentasi tidak membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam ± 3 jam, maka ter perkiraan dinyatakan nrgatif, bila pada tabung
fermentasi terbentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam ± 3 jam, maka ter perkiraan dinyatakan positif.
10. Kemudian tabung-tabung yang positif dilanjutkan ke tes penegasan
II. Test Penegasan Convirmative