3. Transmisi Infeksi Berbasis Air Water-Based
Mekanisme transmisi infeksi terjadi jika manusia kontak langsung dengan air yang menjadi basis penularan.Penyakit yang ditularkan dengan mekanisme
ini memiliki agen penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya
Skistosomiasis dan penyakit akibat Dracumculus medimensis. 4.
Transmisi Infeksi oleh Vektor Insekta yang Terkait Air Water-related insect Vector
Transmisi ini terjadi karena agen penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Air yang merupakan salah satu
unsur alam yang harus ada dalam lingkungan manusia akan merupakan media yang baik bagi insekta untuk berkembang biak. Beberapa penyakit infeksi vektor
yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue, filariasis, malaria, dan demam kuning.
2.7 Kualitas Bakteriologi dalam Air Minum
Air tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasit seperti kuman typus, kolera disentri, gastroenteritis, dan telur cacing. Secara teknis ada
tidaknya kuman patogen atau parasit dalam air menggunakan indikator Most Probable Number MPN atau perkiraan terdekat jumlah coliform per 100 ml
contoh air. Coliform dan total coliform dalam air minum harus nol.Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat dijadian indikator bahwa air telah
mengalami pencemaran terutama oleh kotoran manusia atau hewan berdarah panas Sarudji, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sarudji 2010, ada beberapa alasan memilih kuman Escherichia coli dan coliform menjadi indikator pencemaran mikrobiologi :
1. Lebih tahan dibandingkan kuman usus patogen
Karena lebih tahan dibanding dengan bakteri usus lainnya, maka dapat dipastikan bakteri patogen usus sudah tidak ada apabila kuman
Escherichia coli tidak ditemuan dalam pemeriksaan air. 2.
Banyak dijumpai pada air kotor, kotoran manusia atau binatang berdarah panas.
3. Bakteri E.coli dikelurkan dalam jumlah besar bersama feaces
4. Relatif mudah untuk diidentifikasi dan tidak memerlukan waktu yang
lama untuk identifikasinya.
2.8 Bakteri coliform
Bakteri coliform merupakan suatu kelompok bakteri heterogen, berbentuk batang, gram negatif, aerob dan anaerob fakultatif. Pada kondisi aerob, bakteri
ini mengoksidasi asam amino, sedangkan jika tidak terdapat oksigen, metabolisme bersifat fermentatif, dan energi diproduksi dengan cara memecah
laktosa menjadi asam organik dan gas dalam waktu 24-48 jam, pada suhu 35ÂșC Suriawira 1996.
Bakteri coliform secara umum memiliki sifat dapat tumbuh pada media agar sederhana, koloni sirkuler dengan diameter 1-3 mm, sedikit cembung,
permukaan koloni halus, tidak berwarna atau abu-abu dan jernih Farida 2009. Bakteri coliform di bedakan menjadi 2 tipe, yaitu non fecal dan fecal
coliform. Contoh dari tipe non fecal coliform adalah enterobacter dan klebsiella.
Universitas Sumatera Utara
Enterobacter dan Klebsiella ini biasanya ditemukan pada hewan dan tanaman yang telah mati. Tipe dari bakteri coliform ini dapat menyebabkan penyakit
saluran pernafasan. Contoh dari tipe fecal coliform adalah bakteri Escherechia coli, merupakan bakteri yang berasal dari kotoran manusia dan hewan. Tipe dari
bakteri coliform ini dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan Artianto, 2009.
Coliform merupakan suatu golongan bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik di dalam air, jadi
adanya bakteri coliform pada air menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air pernah mengalami kontak dengan feses yang berasal dari
usus manusia. Standart air minum untuk jumlah coliform fecal yaitu 0 per 100 ml.
Bakteri coliform di dalam perairan menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Semakin tinggi
tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula resiko kehadiran bakteri patogen lainnya Fardiaz 1993.
Keberadan coliform lebih merupakan indikasi dari kondisi prosessing atau sanitasi yang tidak memadai dan keberadaannya dalam jumlah tinggi dalam air
minum menunjukkan adanya kemungkinan pertumbuhan Salmonella, Shigella dan Staphylococcus.
Diare adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri golongan coliform, hal ini disebabkan oleh sanitasi lingkungan dan higiene perorangan
yang melaporkan bahwa sekitar 70 kasus diare yang terjadi di negara
Universitas Sumatera Utara
berkembang disebabkan oleh kontaminasi. Kontaminasi silang dapat disebabkan penggunaan air, sarana, wadah, alat pengolahan yang tercemar, serta penjamah
yang tidak menjaga kebersihan diri
2.9 Escherichia coli 2.9.1 Defenisi Escherichia coli