25
sosial, dan lingkungan merupakan dialog antara perusahaan dengan stakeholder-nya dengan cara menyediakan informasi mengenai aktivitas
perusahaan yang dapat mengubah persepsi dan ekspektasi Gray et al., 1995
2.1.2. Triple Bottom Line Theory
Triple Bottom Line yang dikemukakan oleh John Elkington pada tahun 1997 melalui bukunya “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Line
of Twentieth Century Bussiness”. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dengan istilah
economic prosperity, environmental quality dan social justice. Elkington memberi pandangan bahwa jika sebuah perusahaan ingin
mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan“3P”. Selain mengejar keuntungan profit, perusahaan juga
harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat people dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian
lingkungan planet. Perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang
berpijak hanya pada single bottle lines yaitu, nilai perusahaan corporate value yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya financial saja, tetapi
tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, yaitu berupa: financial, sosial dan lingkungan. Kondisi keuangan saja tidak cukup
menjamin nilai perusahaan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan
Universitas Sumatera Utara
26
sustainable development. Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila korporasi juga turut memperhatikan demensi sosial dan lingkungan hidup.
2.1.3 Corporate Social Responsibility CSR
Corporate Social Responsibility menurut Lord Holme dan Richard Watt 2006 dalam Nor Hadi, 2011:46 “Corporate Social Responsibility
adalah komitmen berkelanjutan dari perusahaan yang berjalan secara etis dan memiliki kontribusi terhadap pembangunan untuk meningkatkan
kualitas hidup tenaga kerja dan keluarga mereka, dan juga komunitas lokal serta masyarakat luas”. Pengertian Corporate Social Responsibility menurut
Johnson dan Johnson 2006, dalam Nor Hadi, 2011:46 adalah “Corporate Social Responsibility is about how companies manage the business
processes to produce an overall positive impact to society“ . Dalam implementasi praktik Corporate Social Responsibility di
sebuah entitas, perusahaan harus membuat laporan untuk mempertanggung jawabkan kegiatan sosial yang telah dilakukan entitas tersebut. Laporan
tanggung jawab sosial merupakan laporan aktivitas tanggungjawab sosial yang telah dilakukan perusahaan baik berkaitan dengan perhatian masalah
dampak sosial maupun lingkungan. Laporan tersebut dilampirkan dalam laporan tahunan annual report yang dipertanggungjawabkan direksi
sebagai agen di depan sidang Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Association of Chartered Certified Accountants ACCA
menyatakan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan Sustainability Reporting, yang merupakan pelaporan
Universitas Sumatera Utara
27
mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan
sustainable development. Sustainability reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap kinerja
organisasi. Pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial dapat diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Badan yang aktif
menerbitkan pedoman bagi perusahaan terkait pengungkapan lingkungan hidup adalah Global Reporting Initiative GRI. Dalam Standar GRI
Indikator kinerja di bagi menjadi 3 komponen utama yaitu 1 ekonomi; 2 lingkungan hidup; dan 3 sosial yang mencakup hak asasi manusia, praktek
ketenagakerjaan dan lingkungan kerja, tanggung jawab produk, dan masyarakat.
Ada berbagai motivasi yang mendorong manajer secara sukarela mengungkapkan informasi sosial dan lingkungan. Di Indonesia pada
khususnya, peraturan terkait mengenai pengungkapan informasi tanggungjawab sosial dan lingkungan telah diatur dalam peraturan
pemerintah pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74. Sejalan dengan UU No. 40 Tahun 2007, lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor KEP-134BL2006 juga mewajibkan perusahaan untuk mengungkapan informasi terkait tata kelola perusahaan dimana di dalamnya
juga menjelaskan uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat
dan lingkungan pada laporan tahunan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
28
Selain itu, aktivitas Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan bermanfaat dalam meningkatkan penjualan, meningkatkan
citra perusahaan, menunjukan brand positioning, serta meningkatkan daya tarik perusahaan baik di mata investor maupun analisa keuangan Cheng
dan Yulius, 2011.
2.1.4. Ukuran Perusahaan