31
pengungkapan CSR semakin luas dan semakin baik. Ukuran dewan komisaris diukur dari jumlah dewan komisaris yang ada dimiliki perusahaan
Badjuri, 2011.
2.1.6. Media Exposure
Media exposure atau pengungkapan media adalah penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media,
jenis isi media, media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan Rakhmat, 2004 : 66. Menurut Simon 1992 dalam Reverte
2008, media adalah sumber daya pada informasi lingkungan. Menurut Patten 2002 dalam Reverte 2008, media mempunyai peran penting pada
pergerakan mobilisasi sosial, misalnya kelompok yang tertarik pada lingkungan.
Perusahaan akan memanfaatkan media perusahaan untuk melakukan sesuatu yang akan menaikan nilai dari perusahaan seperti pengungkapan
CSR, alasan pengungkapan CSR oleh perusahaan adalah untuk memperoleh keunggulan kompetitif, untuk memenuhi ketentuan kontrak pinjaman dan
memenuhi ekspektasi masyarakat, untuk melegitimasi tindakan perusahaan, dan untuk menarik investor Sayekti dan Wondabio, 2007.
Jika perusahaan ingin mendapatkan kepercayaan masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya, perusahaan harus mampu
mengungkapkan kegiatan CSR-nya dengan baik. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan pengungkapan media. Dengan adanya media exposure,
perusahaan dapat mengungkapkan nilai – nilai baik yang mereka lakukan,
Universitas Sumatera Utara
32
dan menambah reputasi perusahaan tersebut di mata masyarakat, sehingga stakeholder dapat mendukung perusahaan untuk going concern.
2.1.7. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Menurut
Heinze 1976; Gray, et al. 1995; dalam Sembiring 2005, profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel
untuk mengungkapkan CSR kepada pemegang saham. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan
informasi sosialnya. Perusahaan dengan laba yang besar memiliki tekanan yang lebih berat untuk melaksanakan pengungkaan CSR lebih banyak.
Perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah akan lebih berfokus terhadap perbaikan kinerja ekonomi mereka dan memberikan perhatian
yang rendah terhadap lingkungan Elijido-Ten, 2004. Hubungan antara kinerja keuangan suatu perusahaan, dalam hal ini
profitabilitas, dengan pengungkapan tanggung jawab sosial menurut Belkaoui dan Karpik 1989 paling baik diekspresikan dengan pandangan
bahwa tanggapan sosial yang diminta dari manajemen sama dengan kemampuan yang diminta untuk membuat suatu perusahaan memperoleh
laba. Dengan kata lain, kepekaan sosial membutuhkan gaya manajerial yang baik sebagaimana yang diperlukan untuk dapat membuat suatu perusahaan
dapat memperoleh untungmenguntungkan. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
Universitas Sumatera Utara
33
jangka panjang, karena profitabilitas menunjukan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang, dengan
demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan
usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu