5.2. Pengolahan Data
Pengambilan sampel diambil setiap hari sebanyak 355 batang dari jumlah populasi dengan metode systematic sampling sebanyak 3136 batang.
5.2.1. Check Sheet
Pada lembar pemeriksaan check sheet dicatat jumlah kecacatan kayu olahan setiap hari. Lembar pemeriksaan kecacatan kayu olahan dapat dilihat pada
Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Check Sheet Jumlah Kecacatan Kayu Olahan
Hari ke
Besar Subgrup
Kecacatan Batang Total Cacat
Batang Batang Bengkok
Permukaan tidak Rata
Pecah
1 355
17 10
7 34
2 355
18 12
8 38
3 355
17 11
7 35
4 355
18 14
8 40
5 355
17 11
7 35
6 355
18 12
9 39
7 355
15 10
7 32
8 355
18 12
8 38
9 355
17 11
5 33
10 355
17 12
7 36
11 355
18 11
6 35
12 355
18 12
8 38
13 355
17 14
7 38
14 355
19 11
8 38
15 355
16 12
7 35
16 355
18 15
5 38
17 355
17 10
5 32
18 355
16 12
7 35
19 355
17 11
5 33
20 355
16 10
7 33
21 355
17 13
8 38
22 355
15 8
5 28
23 355
14 9
5 28
24 355
17 10
4 31
Sumber : Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Diagram Pareto
Diagram pareto bertujuan untuk menunjukkan permasalahan yang paling dominan dan yang perlu segera diatasi. Urutan dalam pengerjaan diagram pareto
adalah sebagai berikut : 1.
Menyusun masing-masing masalah yang terjadi, dimana nilai yang terbesar disusun pada urutan yang pertama. Urutan pengelompokan data kecacatan
dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Persentase Kecacatan Setelah Diurutkan
Jenis Kecacatan
Jumlah Kecacatan
Batang Persentase
Kecacatan Persentase
Kumulatif
Bengkok 407
48,5 48,5
Permukaan Tidak Rata
273 32,5
81 Pecah
160 19
100,00
Jumlah 840
100
Sumber : Pengolahan Data
2. Membuat diagram pareto
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Kecacatan Batang 407
273 160
Percent 48.5
32.5 19.0
Cum 48.5
81.0 100.0
Jenis Kecacatan Pecah
Permukaan Tidak Rata Bengkok
900 800
700 600
500 400
300 200
100 100
80 60
40 20
Ju m
la h
K e
c a
c a
ta n
B a
ta n
g
P e
rc e
n t
Pareto Chart of Jenis Kecacatan
Gambar 5.1. Diagram Pareto Jenis Kecacatan Produk Kayu Olahan
Dari diagram pareto diatas dapat dilihat kecacatan terbesar produk adalah bengkok 48,5 dan permukaan tidak rata 32,5. Persentase kumulatif untuk
kedua jenis cacat tersebut mencapai 81. Nilai tersebut sesuai dengan aturan pareto 80:20. Prinsip dari diagram pareto 80:20 ditunjukkan untuk menganalisis
20 jenis kecacatan produk kayu yang menyebabkan kegagalan kualitas produk hingga 80, yang artinya dengan memperbaiki 20 dari masalah kecacatan
produk telah memperbaiki 80 kegagalan kualitas produk. Oleh sebab itu pilihan perbaikan kegagalan kualias produk dijatuhkan pada jenis kecacatan kayu berupa
bengkok dan permukaan tidak rata. Hasil diagram Pareto menunjukkan bahwa jenis kecacatan yang harus
dianalisis lebih lanjut penyebab terjadinya permasalahan adalah kayu bengkok dan
permukaan tidak rata.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Cause and Effect Diagram