VI-1
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis
Fault Tree Analysis FTA
Diagram pareto kecacatan produk kayu olahan dibuat dengan cara menghitung persen kumulatif dari masing-masing jenis kecacatan. Diagram pareto
untuk jenis kecacatan produk kayu olahan dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Jumlah Kecacatan Batang 407
273 160
Percent 48.5
32.5 19.0
Cum 48.5
81.0 100.0
Jenis Kecacatan Pecah
Permukaan Tidak Rata Bengkok
900 800
700 600
500 400
300 200
100 100
80 60
40 20
Ju m
la h
K e
c a
c a
ta n
B a
ta n
g
P e
rc e
n t
Pareto Chart of Jenis Kecacatan
Gambar 6.1. Diagram Pareto Jenis Kecacatan Produk Kayu Olahan
Berdasarkan Gambar 6.1. dapat dilihat penyebab terbesar kecacatan produk kayu olahan adalah bengkok 48,50 dan permukaan tidak rata 32,5.
Persentase kumulatif untuk kedua jenis cacat tersebut mencapai 81. Nilai tersebut sesuai dengan aturan pareto 80-20.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan diagram pareto, dua jenis kecacatan yang perlu diperhatikan adalah bengkok dan permukaan tidak rata kemudian dibentuklah diagram sebab
akibat untuk jenis kecacatan tersebut. Mesin yang terlalu panas akibat suhu yang tidak stabil, lamanya pengeringan, kecepatan motor yang tidak optimal, dan
kurangnya pengalaman operator membuat produk tidak maksimal sehingga terjadi produk cacat.
Metode fault tree analysis FTA digunakan untuk mengetahui jenis kecacatan dan penyebab yang dominan terhadap kualitas produk. Top event
merupakan elemen utama dalam kegagalan suatu sistem yang harus ditentukan terlebih dahulu dalam mengkonstruksikan FTA. Puncak masalah adalah kecacatan
kayu bengkok dan kayu dengan permukaan tidak rata. Kedua kecacatan tersebut kemudian dianalisis lebih rinci untuk penyebab terjadinya kecacatan. Melalui
pengaplikasian aljabar boolean pada Fault Tree Analysis diperoleh minimal cut set dari penyebab terjadinya kecacatan yang terdiri dari
7
jenis basic event yaitu: P
1
= Temperatur cade room P
2
= Lama pengeringan P
3
= Cuaca P
4
= Kelembaban udara P
5
= Kurang Pengalaman P
6
= Tidak Disiplin P
7
= Kecepatan Motor dimana proporsi terjadinya kecacatan dengan basic event dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
T = P
1
+P
2
+ P
3
+ P
4
+ 2P
5
+ 2P
6
+ P
7
T = 11,11P
1
+ 11,11P
2
+ 11,11P
3
+ 11,11P
4
+ 22,22P
5
+ 22,22P
6
+ 11,11P
7
Dengan persamaan ini dapat diketahui bahwa proporsi faktor kecacatan terbesar pada produksi kayu olahan di PT. Putra Flora Rima Tani adalah
temperature cade room, lama pengeringan, kecepatan motor.
6.2. Analisis Metode Taguchi