Penentuan Jumlah Sampel Check Sheet Lembar Pemeriksaan

anggota sampel. Metode cluster sampling ini sangat efisien dari segi waktu dan pembiayaan tetapi mengandung bias yang lebih besar dibanding dengan metode lain dan hasilnya juga sangat sulit digeneralisasi. Dalam prakteknya, cluster sampling sering dilakukan dengan multi stage multistage cluster sampling. Misalnya, penelitian tentang pola hidup para nasabah di suatu provinsi dilakukan. Jumlah perusahaan perbankan yang beroperasi di provinsi tersebut demikian banyak sehingga perlu dipilih secara random perusahaan bank apa saja yang akan diteliti.

3.2.1.5. Area Sampling

Area sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling . Dalam area sampling, cluster dari populasi adalah perbedaan lokasi geografis geographycal areas dari populasi. Seperti halnya dengan cluster sampling , area sampling juga dilakukan dengan cara memilih secara random area investigasi dan pada area terpilih dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan salah satu metode simple random sampling, systematic sampling, atau stratified random sampling, sesuai dengan kondisinya. Dalam area sampling dapat dilakukan multi-stage sampling kalau diperlukan.

3.3. Penentuan Jumlah Sampel

3 Pengambilan jumlah sampel tergantung pada kondisi populasinya. Apabila populasinya sangat homogen, maka pengambilan sampel secukupnya saja. Akan 3 ibid hal 217 Universitas Sumatera Utara tetapi, apabila kondisi populasinya sangat heterogen, maka pengambilan sampelnya harus memperhatikan bahwa tiap tingkatan populasi harus terwakili. Ada beberapa macam cara untuk mengetahui ukuran sampel yang diambil sebagai perwakilan dari suatu populasi, salah satunya yaitu : 1. Pendapat Slovin Menurut Slovin, jumlah sampel yang dapat diambil adalah: n = N 1+Ne 2 Dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

3.4. Check Sheet Lembar Pemeriksaan

4 Check Sheet adalah alat praktis yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelompokkan, dan menganalisis data secara sederhana dan mudah. Check sheet bertujuan untuk memastikan bahwa data dikumpulkan dengan hati-hati dan teliti untuk pengendalian proses dan pemecahan masalah. Format dari check berbeda-beda untuk setiap situasi dan desain oleh tim proyek. Terdapat 2 jenis check sheet yang dikenal dan umum dipergunakan untuk keperluan pengumpulan data adalah: 4 Rosnani Ginting, 2007. Sistem Produksi. Graha Ilmu. Yogyakarta, hal 310-314 Universitas Sumatera Utara a. Production process distribution check sheet Check sheet digunakan untuk mengumpulkan data yang berasal dari proses produksi atau proses kerja lainnya. Output kerja sesuai dengan klasifikasi yang telah ditetapkan dimasukkan dalam lembar kerja, sehingga akhirnya secara langsung akan dapat diperoleh pola distribusi yang terjadi. Production process distribution check sheet dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1. Check Sheet Distribusi Proses Produksi Sumber: Rosnani Ginting, Sistem Produksi b. Defective check sheet Defective check sheet untuk mengurangi jumlah kesalahan atau cacat yang ada dalam suatu proses kerja maka terlebih dahulu kita harus mampu mengidentifikasikan jenis kesalahan yang ada dan presentasenya. Setiap kesalahan biasanya akan diperoleh dari faktor-faktor penyebab yang berbeda sehingga tindakan korektif yang tepat harus diambil sesuai dengan jenis kesalahan dan penyebabnya tersebut. Defective check sheet dapat dilihat pada Gambar 3.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2. Defective Check Sheet Sumber: Rosnani Ginting, Sistem Produksi

3.5. Pareto Diagram