155
Penjasorkes sebesar 17,5, ini menunjukkan sumbangannya kecil. Hal dimungkinkan prestasi Penjasorkes siswa banyak dipengaruhi oleh bakat
dan minat siswa. Oleh karena itu, komponen pendidikan kepala sekolah, guru, siswa
dan orang tua perlu meningkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas sarana dan prasarana sekolah serta mendorong motivasi siswa
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis data di atas, dapat dilakukan pembahasan sebagai
berikut : 1.
Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Menurut Mulyasa dalam Susilo, 2007: 185 tujuan pemanfaatan
sarana dan prasarana adalah memberikan kontribusi yang optimal pada jalannya proses pendidikan di sekolah. Di samping itu, agar kegiatan
belajar mengajar terlaksana dengan lancar dan efektif. Dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat
menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun siswa sehingga akan
betah berada di sekolah. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan koefisien
regresi variabel pemanfaatan sarana dan prasarana menunjukkan hasil 0,470 dan t
hitung
sebesar 3,416. Dari hasil ini menunjukkan makna pemanfaatan sarana dan prasarana mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar. Ini berarti besar kecilnya pemanfaatan
156
sarana dan prasarana yang digunakan oleh siswa dapat menentukan prestasi belajar Penjasorkes.
Koefisien regresi variabel pemanfaatan sarana dan prasarana sebesar 0,470 memberi arti bahwa setiap peningkatan pemanfaatan sarana
dan prasarana motivasi sebesar 0 akan meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes sebesar 47,0, dengan asumsi bahwa prestasi belajar
Penjasorkes siswa dianggap tetap
cateris paribus
. Dengan demikian variabel pemanfaatan sarana dan prasarana mempunyai pengaruh positif
terhadap prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
2. Motivasi Belajar
Ngalim Purwanto 1997 : 60 menyatakan bahwa motivasi dalam arti sempit adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi belajar adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan
tingkah laku terhdap suatu tujuan
goal
atau perangsang
incentive
. Heidjrachman Ranu Pandojo 1997: 210
berupaya untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar siswa mencakup dua faktor yakni internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa dan eksternal berasal dari luar
diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa mencakup kepribadaian seseorang, minat, bakat, pengetahuan tentang belajar, keterampilan dan
lain-lain. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi
157
belajar yaitu kepuasan belajar hasil belajar itu sendiri, nilai yang dicapai siswa, kepedulian dari kelompok belajar, dan iklim belajar yang kondusif.
Dari faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar memberikan berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi
belajar Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Hal ini terbukti hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,501 dan t
hitung
sebesar 5,79. Dari hasil ini menunjukkan makna bahwa besar kecilnya motivasi belajar siswa menentukan prestasi belajar Penjasorkes.
Oleh karena itu, siswa perlu diberikan dorongan semangat belajar semangat untuk belajar yang lebih giat sehingga prestasi belajar
Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus dapat meningkat.
Koefisien regresi variabel motivasi belajar sebesar 0,501 memberi arti bahwa setiap peningkatan motivasi belajar sebesar 0 akan
meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes sebesar 50,1, dengan asumsi bahwa prestasi belajar Penjasorkes siswa dianggap tetap
cateris paribus
. Dengan demikian variabel motivasi belajar mempunyai pengaruh positif
terhadap prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
3. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana dan Motivasi Belajar dengan Prestasi
Penjasorkes Bedasarkan hasil korelasi regresi berganda antara Pemanfaatan
Sarana dan Prasarana dan motivasi belajar mememberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas 8
158
SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Hal ini terbukti hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,560 dan F
hitung
sebesar 62,119. Dari hasil ini menunjukkan makna bahwa besar kecilnya pemanfaatan sarana
dan prasarana dan motivasi belajar siswa menentukan prestasi belajar Penjasorkes. Oleh karena itu, siswa perlu diberikan fasilitas sarana dan
prasarana yang memadai serta diberikan dorongan semangat belajar agar lebih giat sehingga prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Negeri
Kecamatan Kota Kabupaten Kudus dapat meningkat. Koefisien regresi variabel pemanfaatan sarana dan prasarana dan
motivasi belajar sebesar 0,560 memberi arti bahwa setiap peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana dan motivasi belajar sebesar 0 akan
meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes sebesar 56,0, dengan asumsi bahwa prestasi belajar Penjasorkes siswa dianggap tetap
cateris paribus
. Dengan demikian variabel pemanfaatan sarana dan prasarana dan motivasi
belajar mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
C. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa Tesis yang berjudul “Hubungan