92
kaitannya dengan studi pemanfaatan sarana prasarana, motivasi, prestasi Penjasorkes siswa kelas 8. Sedangkan korelasional digunakan untuk mempelajari
saling hubungan antara variabel pemanfaatan sarana dan prasarana, motivasi belajar dan prestasi belajar Penjasorkes.
Berkaitan dengan hal itu, maka pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriftif korelasional. Dengan menggunakan metode deskriftif korelasional ini
dapat mengetahui pemanfaatan sarana dan prasarana, motivasi belajar, dan prestasi Penjasorkes siswa kelas 8 SMP Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Di
samping itu dapat mengetahui tingkat hubungan antara variabel pemanfaatan sarana dan prasarana, motivasi dengan prestasi belajar Penjasorkes siswa kelas 8.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto,
1993 : 102. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 1997 : 59. Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diteliti
Sutrisno Hadi,1973 : 170. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyeksubyek penelitain. Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa
kelas 8 di SMP Negeri Kecamatan Kota Kabupaten Kudus sebanyak 1394 siswa.
93
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti, dan juga diberikan
petunjuk untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi Suharsimi Arikunto 1997 : 117. Sampel adalah sebagian dari populasi, yaitu sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi
Sutrisno Hadi 1973 : 170. Sampel adalah sebagian dari jumlah serta karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 1997 : 58.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Sedangkan sampel yang diambil adalah 15 atau 209 orang. Menurut
Arikunto 1997: 112 untuk sampel apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
dan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15, atau 20-25, atau lebih. Semakin banyak sampel, semakin representatif datanya, namun
perlu diperhatikan juga masalah tenaga, dana dan waktu. Pencuplikan purposif
purposive sampling
dalam penelitian kuantitatif merupakan skema pencuplikan yang bertujuan untuk mendapatkan
subjek-subjek yang memiliki sejumlah karakteristik tertentu, atau
mendapatkan kelompok-kelompok penelitian yang sebanding
comparable
dalam karakteristik tertentu yakni, faktor perancu sehingga dapat dianalisis dengan
valid
. Murti, 2006: 67. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
proporsional cluster area random sampling
, yaitu teknik sampling yang
94
memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi yang memiliki unsur tidak homogen dan berstrata secara proporsional dengan obyek yang akan
diteliti karena dari sumber data yang sangat luas Sugiyono, 1997: 34. Strategi pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih untuk unit-unit
sampling dari kelompok-kelompok tersebut secara random dan dihitung masing-masing kelompok. Cara yang dilakukan dengan menyeleksi sampel
dengan cara memilih kluster-kluster secara random untuk setiap unit sampling. Menurut Sugiyono 2004: 99 dengan jumlah populasi 1394 diperoleh
nilai taraf signifikansi 5 sebesar 275 yang terbagi dalam 5 lima Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.
Pengambilan sampel untuk setiap sekolah dengan persentase sebesar 19,7 2751394 x 100 Pengambilan sampel dalam penelitian sebagai seperti
berikut: Tabel 3.2: Besarnya populasi dan sampel dalam penelitian
No SMP
Populasi Sampel
1 SMP Negeri 1 Kota
276 55
2 SMP Negeri 2 Kota
240 47
3 SMP Negeri 3 Kota
360 71
4 SMP Negeri 4 Kota
280 55
5 SMP Negeri 5 Kota
238 47
Total 1394
275 Sumber: Data Primer SMP Negeri 1, 2, 3, 4, dan 5 Kota, Kabupaten Kudus
tahun 2008
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel