Meningkatkan Hasil Belajar Statika Melalui Model Pembelajaran SAVI Penerapan Model Pembelajaran SAVI

commit to user 16 berbicara beberapa area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat diartikan dalam pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa membicarakan apa yang sedang mereka pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan suara. Mengajak mereka berbicara saat memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar, atau menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri. 3 Visual Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program computer. Secara khususnya pembelajar visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar. 4 Intektual Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan pembelajar yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta, dan memecahkan masalah.

B. Kerangka Berpikir

1. Meningkatkan Hasil Belajar Statika Melalui Model Pembelajaran SAVI

Hasil belajar merupakan puncak dari suatu proses pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran statika masih banyak ditemukan masalah antara lain rendahnya hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran statika strategi guru commit to user 17 sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Strategi yang digunakan oleh guru adalah model pembelajaran SAVI. Hasil belajar statika adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran statika berupa pemahaman dan penguasaan materi dasar yang berguna bagi siswa untuk kehidupan baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Untuk meningkatkan hasil belajar statika dalam pembelajarannya harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan model pembelajaran interaktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subyek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Pembelajaran yang menyenangkan, suasana pembelajaran yang efektif sehingga hasil belajar statika diharapkan meningkat.

2. Penerapan Model Pembelajaran SAVI

Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI yaitu pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran SAVI, guru menyatukan keempat unsur SAVI dalam satu pembelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan guru memberitahukan materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru kemudian membahas materi dengan ceramah dan tanya jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar Auditori A. Guru menerangkan materi dengan menuliskan dipapan tulis materi titik berat garis dan bidang datar sebagai bentuk dari penerapan belajar Visual V. Selanjutnya, guru memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi titik berat gari dan bidang datar yang telah diajarkan, untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari lima siswa, kemudian mempresentasikan. Secara bersama-sama dengan bimbingan guru, semua kelompok mengevaluasi hasil pekerjaan kemudian setelah dikoreksi hasil dikumpulkan, sebagai bentuk belajar Somatis S. Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan latihan soal commit to user 18 dengan materi titik berat garis dan bidang datar kepada siswa untuk dikerjakan secara individu sebagai bentuk belajar Intelektual I. Model pembelajaran SAVI diharapkan dapat membantu siswa dalam hal belajar perhitungan statika. Model pembelajaran SAVI dijadikan salah satu alternatif karena model pembelajaran SAVI menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah. Alasan lain adalah dilihat dari tujuannya, SAVI membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan kemampuan intelektual. Model pembelajaran SAVI bisa dilakukan oleh siswa dengan bekerjasama dalam kelompok kecil. Kerjasama memperbanyak peluang untuk berbagi permasalahan yang ditimbulkan dan dialog untuk mengembangkan ketrampilan sosial dan ketrampilan berpikir. Siswa dapat saling berkreasi dengan cara menyampaikan ide dan bertukar pikiran untuk memecahkan masalah. Selain itu siswa diharuskan melakukan penyelidikan untuk mencari penyelesaian terhadap masalahnya, mengumpulkan dan menganalisis informasi, mengembangkan hipotesis ,melakukan percobaan mengerjakan soal-soal dan merumuskan kesimpulan. Dengan saling bertukar pikiran maka emosi siswa dapat dilatih dengan baik untuk lebih menghargai pendapat orang lain sehingga model pembelajaran ini sesuai untuk meningkatkan hasil belajar statika Pembelajaran statika dengan menerapkan model pembelajaran SAVI berdampak positif bagi siswa yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran, karena pengalaman dan percobaan langsung siswa akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar, membuat guru untuk lebih menguasai materi karena guru sebagai fasilitator harus menguasai materi dan mampu mengembangkannya serta guru sebagai motivator yang mampu memotivasi siswa untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan menyediakan kesempatan dan pengalaman yang mendukung proses belajar. commit to user 19 Gambar 1. Bagan kerangka berpikir penelitian

C. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 4 32

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 2 32

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TEORI KESETIMBANGAN PADA MATA PELAJARAN STATIKA DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA.

0 1 15

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TGB A SMK NEGERI 3 PALU TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Kaban | Kreatif 6101 20255 1 PB

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHAN BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 20162017

0 0 19