Pengertian SAVI Model Pembelajaran SAVI

commit to user 12 b Sarana dan prasarana Prasana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruangbelajar, ruang ibadah, ruang kesenian, peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alatdan fasilitas laboratorium dan berbagai media pembelajaranyang lain. c Kebijakan penilaian Kebijakan penilaian ada 3 jenis, yaitu; 1 Kebijakan sekolah 2 Kebijakan wilayah 3 Kebijakan nasional d Lingkungan sosial siswa di sekolah Siswa di sekolah membentuk lingkungan pergaulan yang dikenal sebagai lingkungan sekolah. Siswa yang diterima dengan baik di lingkungannya akan mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar, sebaliknya jika siswa tertolak maka siswa akan merasa tertekan. e Kurikulum sekolah Program pembelajaran di sekolah berdasarkan pada suatu kurikulum. Kurikulum disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan kurikulum sekolah dapat berpengaruh terhadap siswa maupun guru.

e. Pengertian Perhitungan Statika Bangunan atau Statika

Perhitungan statika bangunan atau statika adalah ilmu yang mempelajari kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan bagian-bagian bangunan. Mata pelajaran ini diberikan kepada siswa SMK kelas X jurusan teknik bangunan pada semester genap.

2. Model Pembelajaran SAVI

a. Pengertian SAVI

Metode mengajar banyak sekali tetapi tidak semua metode tersebut dapat mewakili wahana pencapaian tujuan pendidikan. Dalam kenyataanya, commit to user 13 banyak kelemahan dan hambatan pembelajaran dikelas terjadi antara guru dengan siswa ataupun antar siswa, misalanya siswa kurang memperhatikan dan kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi kelemahan dan hambatan tersebut maka dapat menerapkan pendekatan belajar SAVI. Bobbi De Porter, dkk 2005:109 dalam bukunya Quantum Learning, mengemukakan tiga 3 modalitas belajar yang dimiliki seseorang. “Ketiga modalitas tersebut adalah modalitas visual, modalitas auditoral, dan modalitas kinistetik somatis”. Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial melakukan melalui apa yang mereka dengar, dan pelajaran kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Meier 2002:91 “Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran”. Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI ada dalam setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal. Unsur-unsur dalam metode SAVI : 1 Somatis S : Belajar dengan bergerak dan berbuat 2 Auditori A : Belajar dengan berbicara dan mendengar 3 Visual V : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan 4 Intelektual I : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung Berdasarkan dari berbagai pendapat diatas maka ada beberapa ciri-ciri yang mencerminkan gaya belajar SAVI yaitu : 1 Pembelajaran fisik somatis senang pembelajaran praktik supaya bisa langsung mencoba sendiri. Selain menulis mereka suka berbuat saat belajar, misalnya: menggaris bawahi, mencorat-coret, menggambarkan. 2 Pembelajaran auditori dengan mendengar informasi baru melalui penjelasan lisan, komentar dan kaset. Mereka senang mendengar penjelasan langsung atau membaca teks dan merekamnya di kaset. commit to user 14 3 Belajar visual senang menggambar diagram, gambar, dan grafik, serta menonton film. Mereka juga suka membaca kata tertulis, buku, poster berslogan, bahan belajar berupa teks tertulis yang jelas. 4 Belajar intilektual dengan cara merenung dan berpikir cara memecahkan masalah yang ada atau dengan cara mencari masalah baru dan menyelesaikannya. Dalam teks tertulis yang jelas atau dalam kehidupan sehari-hari. SAVI singkatan dari Somatis, Auditori, Visual dan Intektual. Teori yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak kanankiri, teori otak triune, pilihan modalitas visual, auditorial dan kinestetik teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic menyeluruh, belajar berdasarkan pengelaman, belajar dengan symbol. Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif dan hidup. Pembelajaran statika dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran perhitungan statika. Misalnya, Siswa diberi kesempatan menerapkan konsep-konsep statika untuk memecahkan masalah sehari-hari. Siswa akan belajar sedikit tentang statika dengan menyaksikan presentasi V, tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka dapat melakukan sesuatu S, membicarakan atau mendiskusikan apa yang mereka pelajari A, serta memikirkan dan mengambil kesimpulan atau informasi yang mereka peroleh untuk diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal I. Atau, siswa dapat meningkatkan kemempuan mereka dalam mengemukakan ide I, jika mereka secara simultan menggerakan sesuatu S untuk menghasilkan diagram, grafik dan commit to user 15 lain sebagainya V sambil mendiskusikan atau membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan A.

b. Prinsip Dasar Pembelajaran SAVI

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 4 32

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 2 32

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TEORI KESETIMBANGAN PADA MATA PELAJARAN STATIKA DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA.

0 1 15

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN PADA SISWA KELAS X TGB A SMK NEGERI 3 PALU TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Kaban | Kreatif 6101 20255 1 PB

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHAN BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 20162017

0 0 19