Produk Domestik Regional Bruto PDRB

mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan demokratisasi di seluruh strata masyarakat di daerah. Otonomi daerah pada hakekatnya adalah penyerahan wewenang segala urusan pemerintah ke kabupaten, sehingga diharapkan pemerintah kabupaten dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih lancar, lebih mudah dan lebih cepat. Sehingga hanya masyarakat sendiri yang dapat menilai berhasil tidaknya otonomi daerah di suatu daerah Mubyarto, 2001. Kebijakan Otonomi Daerah bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengembangkan perekonomiannya. Peningkatan dan pertumbuhan perekonomian daerah akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah. Melalui kewenangan yang dimilikinya untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat, daerah akan berupaya untuk meningkatkan perekonomian sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan. Kewenangan daerah melalui Otonomi Daerah diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para pelaku ekonomi di daerah, baik lokal, nasional, regional maupun global Anonim c , 2007.

5. Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB atas dasar berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Penghitung Produk Domestik Regional Bruto ada tiga pendekatan yang bisa digunakan, yaitu : a. Menurut pendekatan produksi, adalah menghitung nilai tambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah, dengan cara mengurangkan biaya antara dari masing- masing total produksi bruto tiap-tiap kegiatan sub sektor atau sektor ekonomi dalam jangka waktu tertentu satu tahun. b. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima dari faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak pengahasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tak langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor lapangan usaha. c. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah semua komponen permintaan akhir, seperti : BPS Kabupaten Temanggung, 2006 1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung. 2 Konsumsi pemerintah. 3 Pembentukan modal tetap domestik bruto. 4 Perubahan stok. 5 Ekspor netto ekspor dikurangi impor.

6. Peranan dan Potensi Sektor Pertanian