Pembangunan Ekonomi Tinjauan Pustaka

lebih baik ini, pembangunan pada semua masyarakat paling tidak harus mempunyai tiga sasaran yaitu : Todaro, 1994 a. Meningkatkan ketersediaan dan memperluas distribusi barang-barang kebutuhan pokok seperti pangan, papan, kesehatan dan perlindungan. b. Meningkatkan taraf hidup yaitu selain meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan juga perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Keseluruhannya akan memperbaiki bukan hanya kesejahteraan material tetapi juga menghasilkan rasa percaya diri sebagai individu maupun sebagai suatu bangsa. c. Memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa dengan membebaskan mereka dari perbudakan dan ketergantungan bukan hanya dalam hubungan dengan orang dan negara, tetapi juga terhadap kebodohan dan kesengsaraan manusia. Menurut Djojohadikusomo 1994, betapa pun banyaknya dan berbagai rupa perbedaan di antara konstelasi ekonomi negara-negara berkembang, namun segera menonjol rendahnya tingkat hidup dan mata kehidupan sebagai fenomena persamaan. Jika penduduk bertambah, maka di sejumlah negara-negara sedang berkembang sebagian besar rakyat berada dalam keadaan yang dihinggapi oleh kemiskinan massal mass poverty . Secara umum keadaan serupa ini tercermin pada pendapatan nyata real income . Hal inilah yang menentukan kemampuannya untuk memenuhi serangkaian kebutuhan dasar yang mencakup pangan, sandang, pemukiman, kesehatan dan pendidikan.

2. Pembangunan Ekonomi

Arsyad 1999, mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Pada hal ini pembangunan ekonomi mempunyai pengertian : a. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus-menerus b. Usaha untuk menaikkan pendapatan per kapita c. Kenaikan pendapatan per kapita itu harus berlangsung dalam jangka panjang. d. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya. Kerangka pemikiran dan pola pendekatan yang lazim dianggap sebagai alur utama main stream , masalah pembangunan ekonomi dilihat sebagai suatu proses peralihan transisi dari satu tingkai ekonomi tertentu yang masih bercorak sederhana dan dalam keadaan terkekang menuju ke tingkat ekonomi yang lebih maju yang mencakup kegiatan yang beraneka ragam. Pada transisi tersebut, terlaksana suatu penjelmaan transformasi dalam arti perubahan-perubahan pada perimbangan-perimbangan keadaan yang berkisar pada landasan kegiatan ekonomi dan melekat pada tata susunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi sebagai transisi yang ditandai oleh suatu transformasi yang mengandung perubahan yang mendasar pada struktur ekonomi. Hal ini biasanya disebut dengan perubahan struktural. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan ekonomi didasarkan pada sistem ekonomi kerakyatan dan pengembangan sektor unggulan, terutama yang banyak menyerap tenaga kerja dan berorentasi pada ekspor yang didukung dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk memperkuat landasan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing serta berorientasi pada globalisasi ekonomi Juoro, 2006. Pembangunan ekonomi sebagai proses transisi dan transformasi berkisar pada perubahan struktural. Perubahan struktural menyangkut perubahan-perubahan pada struktur dan komposisi produk nasional, pada kesempatan kerja produktif, pada ketimpangan antar sektoral, antar daerah dan antar golongan masyarakat, pada kemiskinan dan kesenjangan antara golongan berpendapatan rendah dan tinggi Djojohadikusumo, 1994. Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, grand strategy pembangunan ekonomi nasional yang komprehensif integrative memang sangat diperlukan, karena sangat berguna sebagai : 1 acuan pelaksanaan pembangunan sehingga upaya-upaya pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan cita-cita berbangsa kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia, 2 wahana untuk memobilitasi partisipasi rakyat dalam perumusan pembangunan sehingga sesuai dengan prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, 3 salah satu instrumen pendukung akuntabilitas, kredibilitas pemerintah karena dapat berfungsi sebagai tolak ukur unjuk kerja pemerintah. Dengan demikian dokumen strategi pembangunan nasional dapat dijadikan instrument good government Simatupang dan Nizwar Syafa’at, 2000.

3. Pembanguan Ekonomi Daerah