Merokok .1 Bahan kimia rokok

Medikamen intrakanal juga menyebabkan stein intrinsik pada dentin akibat penggunaan sealant saluran akar yaitu phenol dan iodoform yang berkontak langsung pada dentin, sehingga dapat mengakibatkan penetrasi dan oxidasi bahan sealant tersebut dalam dentin gigi. Bahan ini dapat memberi stein berwarna abu-abu kecoklatan. 11 2.4 Merokok 2.4.1 Bahan kimia rokok Rokok merupakan benda yang berbentuk silinder dan terbentuk dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm bervariasi tergantung negara dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. 12 Merokok merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kelainan rongga mulut seperti penyakit periodontal. 25,26 Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar, akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Rokok menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna yang dapat diendapkan dalam tubuh ketika dihisap. 4 Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu komponen gas 92 dan komponen padat atau partikel 8. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok. Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. 5,22 Terdapat 3 bahan kimia utama yang berbahaya yaitu tar, nikotin dan karbon monoksida. 24 Nikotin berbentuk cairan, tidak berwarna namun dapat menyebabkan warna kecokelatan akibat asap tembakau dari rokok, merupakan basa yang mudah menguap yang dapat meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah Universitas Sumatera Utara dapat membuat seseorang ketagihan . Tar merupakan bagian partikel rokok setelah kandungan nikotin dan zat kimia lain yang karsinogenik. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat asap rokok. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi. Karbonmonoksida merupakan gas beracun yang tidak berwarna dan terdapat pada rokok dengan kandungan 2-6 yang bersifat toksis. 19 Gas karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah yang akan berpengaruh pada sistem pertukaran haemoglobin. Karbonmonoksida memiliki afinitas dengan haemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen terhadap haemoglobin. 22 2.4.2 Efek rokok terhadap jaringan periodontal 2.4.2.1 Perubahan pada Vaskularisasi dan Perdarahan Gingiva Efek samping tembakau pada jaringan periodontal berhubungan erat dengan kuantitas konsumsi merokok per hari dan lamanya merokok. Terjadi perubahan vaskularisasi, yaitu nikotin sebagai hasil pembakaran merokok dapat menyebabkan vasokontriksi. 2,8,26 Perubahan vaskularisasi darah adalah suatu manifestasi terjadinya inflamasi gingiva karena terjadinya penurunan aliran darah. Nikotin pada rokok merangsang ganglia simpatetik untuk memproduksi neurotransmitter termasuk katekolamin. Hal ini memengaruhi alpha reseptor pada pembuluh darah dan menyebabkan vasokontriksi. 2,29 Laxman menyatakan bahwa perokok mengalami perdarahan gingiva lebih sedikit dibandingkan dari non perokok. 32 Perdarahan pada gingiva adalah gejala utama terjadinya gingivitis. Merokok dapat juga mengakibatkan vasodilatasi tergantung pada intensitas merokok tembakau atau penyerapan nikotin. Nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer yang merusak pembuluh darah gingiva dan mengurangi jumlah oksigen, sehingga mengakibatkan terjadinya perdarahan saat probing. 28,30,31 Universitas Sumatera Utara

2.4.2.2 Perubahan mekanisme Imunitas

Mekanisme imunitas umumnya merupakan respon protektif pejamu terhadap kehadiran substansi asing seperti bakteri atau virus. Asap rokok bisa memperlemah kemampuan khemotaksis dan fagositosis netrofil pada para perokok dimana kandungan nikotin rokok dapat memperlemah kemampuan fagositosis, menekan proliferasi osteoblas dan kemungkinan juga mengurangi aliran darah ke gingiva. 34 Merokok juga menyebabkan penurunan antibodi dalam saliva, yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut, sehingga terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Potensial reduksi-oksidasi pada regio gingiva dan rongga mulut menurun akibat merokok. Hal tersebut berpengaruh terhadap peningkatan jumlah bakteri anaerob dalam rongga mulut. Penurunan fungsi antibodi saliva, disertai dengan meningkatnya jumlah bakteri anaerob rongga mulut, menimbulkan rongga mulut rentan terserang infeksi. 22,25

2.4.2.3 Penumpukan Plak dan Kalkulus

Tar dapat mengendap pada permukaan gigi sehingga permukaannya menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Asap rokok yang dihasilkan dari tembakau mengandung fenol dan sianida yang memberikan sifat toksik dimana zat ini memperhambat penyerapan oksigen dalam tubuh. Merokok dapat meningkatkan plak bakteri anaerob akibat penurunan potensi reduksi - oksidasi. 2,27 Secara statistik, ada peningkatan yang signifikan pada proporsi bakteri Gram positif beralih ke bakteri Gram negatif dalam 3 hari pada plak seseorang perokok dibanding dengan bukan perokok. 2 Perokok memiliki akumulasi kalkulus yang lebih banyak dibandingkan bukan perokok. Hal ini disebabkan oleh pH asap rokok yang dihirup dan terpapar dalam rongga mulut 2,35 Pembentukan kalkulus lebih banyak pada perokok mungkin disebabkan karena laju aliran saliva yang meningkat. Konsentrasi kalsium meningkat dalam saliva perokok. 35 Pada beberapa penelitian, terdapat 90 kalkulus supragingiva pada gigi rahang bawah yang berdekatan dengan kelenjar saliva sublingual dan submandibular. Komposisi kalkulus subgingiva dan supragingiva Universitas Sumatera Utara berbeda hanya pada rasio kalsium dan ion fosfat dimana kalkulus supragingiva memiliki lebih konsentrasi kalsium dan akumulasi sodium yang lebih. 23,34

2.5 Indeks Lobene Stein