Indeks Lobene Stein Efek Merokok Terhadap Pembentukan Stein

berbeda hanya pada rasio kalsium dan ion fosfat dimana kalkulus supragingiva memiliki lebih konsentrasi kalsium dan akumulasi sodium yang lebih. 23,34

2.5 Indeks Lobene Stein

Indeks Lobene Stein adalah indeks untuk mengevaluasi stein gigi berdasarkan dua kategori yaitu intensitas dan perluasan stein pada permukaan labial gigi anterior rahang atas dan rahang bawah. 18 Permukaan gigi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu gingival region daerah gingiva dan body region permukaan gigi. Bagian gingiva diukur dari margin gingiva bebas sampai ke papila interdental. Permukaan gigi diukur pada permukaan labial dengan pemberian skor pada intensitas stein yaitu 0 tidak dijumpai stein, 1 stein ringan, 2 stein sedang, 3 stein berat. Berdasarkan perluasan stein, pemberian skor adalah 0 tidak dijumpai stein, 1 stein menutupi tidak lebih dari 13 permukaan gigi, 2 stein menutupi 13 tetapi belum sampai 23 permukaan gigi, 3 stein menutupi 23 permukaan gigi. 18,20

2.6 Efek Merokok Terhadap Pembentukan Stein

Merokok tembakau memiliki banyak bahan kimia yang dapat diabsorpsi pada permukaan mukosa dan pada permukaan email gigi perokok sehingga dapat mengakibatkan stein berwarna coklat dan hitam. 2,13 Stein merupakan masalah estetik dan tidak menyebabkan peradangan pada gingiva. Penggunaan produk tembakau, teh, kopi, obat kumur tertentu dan pigmen di dalam makanan menyebabkan terbentuknya stein. Stein akibat pemakaian produk-produk tersebut menghasilkan permukaan yang kasar sehingga sisa makanan dan bakteri mudah melekat yang akhirnya membentuk plak. 34 Apabila tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk kalkulus, akibatnya gusi mudah berdarah, gigi mudah goyang, dan tanggal. Stein pada gigi dapat terjadi dengan tiga cara : 1 stein melekat langsung pada permukaan, 2 stein terjabak di dalam kalkulus dan deposit lunak, dan 3 stein bergabung dengan struktur gigi atau material restoratif. 33 Menurut Cynthia dkk, nikotin dari tembakau tidak Universitas Sumatera Utara memiliki warna tetapi berubah menjadi warna kekuningan apabila berkontak dengan oksigen. Apabila asap rokok dihirup oleh perokok, permukaan jaringan lunak dan jaringan keras mulut dilapisi oleh tar dan nikotin dari asap rokok tembakau sehingga nikotin dapat berpenetrasi pada setiap sudut dan celah gigi yang mengakibatkan terjadinya stein gigi. 10 Rongga mulut yang terdiri dari jaringan keras dan jaringan lunak dilapisi dengaan pelikel. Deposit tersisa yang terbentuk setelah permukaan gigi yang telah dibersihkan disebut “Acquired Pelikel”. Pelikel ini terutama terdiri dari glikoprotein, enzim, fosfoprotein dan molekul lain yang membantu perlekatan bakteri. Apabila asap rokok berkontak dengan pelikel ini, terjadi reaksi antara kandungan asap rokok dan pelikel sehingga terjadi adhesi dengan komponen reseptor seperti protein, glikoprotein atau polisakarida. 13,35 Proses pembentukan stein pada gigi dapat disebabkan oleh retensi komponen tar dan nikotin dari asap rokok dan reaksi kimia antara acetaldehyde dari asap rokok tembakau dengan kelompok amino yang terdapat dalam pelikel yaitu glikoprotein pada permukaan gigi perokok. 13 Gambar 3. Stein akibat merokok 9 Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka Teori