124
Jarak ujung a = 80 mm
Jarak ujung optimum a
opt
= 4D = 76,2 mm a a
opt
, C
Δ
= 1
Spasi dalam baris alat pengencang s S pada kenyataan = 80 mm
S
opt
= 4D = 76,2 mm S S
opt
, C
Δ
= 1
Tahanan lateral izin sambungan Z
u
Z
u
≤ ɸ
c
λ C
g
C
Δ
n
f
Z Z
u
≤ 0,65 x 0,8 x 1 x 1 x 2 x 11.889,971 Z
u
≤ 12.365,670 ζ ≈ 12,366 kζ ≈ 1,237 ton Tahanan geser baut
ɸ 12,7 mm ≈ 12.365,670 N, maka jumlah alat sambung yang diperlukan pada 1 klos tumpuan atau klos lapangan 24.200N
12.365,670 N = 1,957 ≈ 2 baut, maka diambil 2 baut.
4.3. Pengujian Tekuk Batang Ganda
Dari hasil pengujian diperoleh data-data seperti pada tabel dibawah. Dari d
ata tabel dibuat grafik hubungan beban P dan deformasi .
Universitas Sumatera Utara
125
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Tekuk Kolom Ganda
No. Beban
Kg Pembacaan Dial mm
Kolom Ganda I Kolom Ganda II
Kolom Ganda III δ
sb bebas bahan
δ sb
bahan Δ
sb bebas bahan
δ sb
bahan δ
sb bebas bahan
δ sb
bahan
1 2
250 0.1
0.44 0.32
3 500
0.17 0.96
0.56 4
750 0.28
1.51 0.6
1.3 0.8
5 1000
0.45 2.2
1.39 1.57
1.91 6
1250 0.87
2.91 2.25
2.3 3.14
7 1500
1.31 4.23
3 3.15
5.53 8
1750 1.91
5.36 3.3
3.57 8.12
9 2000
2.27 5.75
3.31 3.81
9.65 10
2250 2.64
6 3.31
4.12 11.25
11 2400
Patah 6.1
3.31 4.15
11.67 12
2450 6.2
3.32 4.2
12 13
2500 6.25
3.32 4.22
12.78 14
2750 Patah
Patah
Universitas Sumatera Utara
126
0, 0 0.1, 250
0.17, 500 0.28, 750
0.45, 1000 0.87, 1250
1.31, 1500 1.91, 1750
2.27, 2000 2.64, 2250
250 500
750 1000
1250 1500
1750 2000
2250 2500
2750
0.5 1
1.5 2
2.5 3
B e
b an
k g
Penurunan mm
Sumbu Bebas Bahan
Gambar 4.7. Grafik Hubungan Pembebanan dengan Penurunan Kolom Ganda I Laboratorium
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Pembebanan dengan Penurunan Kolom Ganda I Analitis
0, 0 0.45: 540.684
2.27: 1416.593 2.64: 1511.882
250 500
750 1000
1250 1500
1750 2000
2250
0.5 1
1.5 2
2.5 3
B e
b an
k g
Penurunan mm
Sumbu Bebas Bahan Analitis
Universitas Sumatera Utara
127
Gambar 4.9. Grafik Hubungan Pembebanan dengan Penurunan Kolom Ganda II Laboratorium
Gambar 4.10. Grafik Hubungan Pembebanan dengan Penurunan Kolom Ganda II Analitis
0, 0 2.91: 846.241
6.1: 2308.473 6.25: 2327.165
250 500
750 1000
1250 1500
1750 2000
2250 2500
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 B
e b
an k
g
Penurunan mm
Sumbu Bebas Bahan Analitis
0, 0 0.44, 250
0.96, 500 1.51, 750
2.2, 1000 2.91, 1250
4.23, 1500 5.36, 1750
5.75, 2000 6, 2250
6.1, 2400 6.25, 2500
0, 0 0, 250
0, 500 0.6, 750
1.39, 1000 2.25, 1250
3.28, 1500 3.30, 1750
3.31, 2000 3.31, 2250
3.32, 2400 3.32, 2500
250 500
750 1000
1250 1500
1750 2000
2250 2500
2750
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
5.5 6
6.5 7
B e
b an
k g
Penurunan mm
Sumbu Bebas Bahan
Sumbu Bahan
Universitas Sumatera Utara
128
0, 0 0.32, 250
0.56, 500 1.3, 750
1.57, 1000 2.3, 1250
3.15, 1500 3.57, 1750
3.81, 2000 4.12, 2250
4.2, 2450 4.22, 2500
0, 0 0, 250
0, 500 0.8, 750
1.91, 1000 3.15, 1250
5.79, 1500 9.36, 1750
11.20, 2000 12.15, 2250
12, 2450 12.78, 2500
250 500
750 1000
1250 1500
1750 2000
2250 2500
2750 3000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
B e
b an
k g
Penurunan mm
Sumbu Bebas Bahan
Sumbu Bahan
Gambar 4.11. Grafik Hubungan Pembebanan dengan Penurunan Kolom Ganda III Laboratorium
Gambar 4.12. Grafik Hubungan Pembebanan dengan Penurunan Kolom Ganda III Analitis
0, 0 3.15 888.07
12: 2447.784 12.78: 2470.192
250 500
750 1000
1250 1500
1750 2000
2250 2500
1.5 3
4.5 6
7.5 9
10.5 12
B e
b an
k g
Penurunan mm
Sumbu Bahan Analitis
Universitas Sumatera Utara
129
Gambar 4.7. menunjukkan kondisi uji tekuk pada kolom ganda I yang memiliki 3 tiga klos. Klos memiliki dimensi a = b = 2,5 cm. Tekuk hanya terjadi
terhadap sumbu bebas bahan saja. P
elastis
= 1000 kg dengan penurunan = 0,45
mm. Titik 0,45 : 1000 deformasi yang terjadi masih linier dan batang kolom masih dapat kembali ke bentuk semula apabila beban yang diberikan dilepas,
sementara pada titik 2.27 : 2000 deformasi sudah tidak linier dan kolom menjadi tidak stabil atau bergoyang. Pada titik ini disebut juga dengan titik kritis P
cr
yang merupakan batas antara lendutan stabil dan tidak stabil. Pada titik 2,64 : 2250
adalah batas dimana kolom sudah mengalami keruntuhanpatah yaitu pada saat P
ultimate
= 2250 kg. Maka dari pengujian diperoleh tegangan yang terjadi untuk kolom ganda
I adalah sebagai berikut:
P
elastis
= 1000 kg dengan besar tegangan yang terjadi ⁄
̅ ⁄
Tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan ijin ̅ dikarenakan
adanya gaya tekuk pada kolom sebagai akibat dari kelangsingan kolom.
P
cr
= 2000 kg, besarnya tegangan yang terjadi ⁄
P
ultimate
= 2250 kg, besarnya tegangan yang terjadi 8
⁄ ̅
⁄
Universitas Sumatera Utara
130
Gambar 4.9. menunjukkan kondisi tekuk pada kolom ganda II dengan 4 empat klos, dimana klos memiliki dimensi a = 2b = 5 cm. Dari gambar diperoleh
bahwa tekuk mempengaruhi sumbu bahan dan bebas bahan. Pada sumbu bebas bahan diperoleh P
elastis
= 125 0 kg dengan penurunan = 2,91 mm yaitu titik 2,91
: 1250. P
cr
= 2400 kg dengan penurunan = 6,1 mm yaitu titik 6,1 : 2400. Pada
titik 6,25 : 2500 adalah batas dimana kolom sudah mengalami keruntuhanpatah, yaitu pada saat P
ultimate
=2500 kg. Maka dari pengujian diperoleh tegangan yang terjadi untuk kolom ganda
II adalah sebagai berikut:
P
elastis
= 1250 kg dengan besar tegangan yang terjadi ⁄
̅ ⁄
P
cr
= 2400 kg, besarnya tegangan yang terjadi ⁄
P
elastis
= 2500 kg dengan besar tegangan yang terjadi ⁄
̅ ⁄
Titik 0,6 : 750 diketahui terjadi deformasi terhadap sumbu bahan. Deformasi linear hingga titik 3,28 : 1500 atau P
elastis
= 1500 kg. Sementara itu tidak terjadi keruntuhan patah terhadap sumbu bahan.
Gambar 4.11. menunjukkan kondisi tekuk pada kolom ganda III dengan 5 lima klos, dimana klos memiliki dimensi a = 2b = 5 cm. Dari gambar
diperoleh bahwa tekuk mempengaruhi sumbu bahan lebih besar daripada sumbu bebas bahan. Pada sumbu bebas bahan diperoleh P
elastis
= 750 kg dengan
Universitas Sumatera Utara
131
penurunan = 1,3 mm yaitu titik 1,3 : 750. Namun tidak terjadi keruntuhan patah pada sumbu bebas bahan. Pada sumbu bahan deformasi mulai terjadi pada
titik 0,8 : 750. Deformasi linear hingga titik 3.25 ; 1250 atau P
elastis
= 1250 kg. P
cr
=2450 kg terjadi pada titik 12 : 2450. Sedangkan keruntuhan patah terjadi pada titik 12,78 : 2500 atau pada saat P
ultimate
= 2500 kg. Maka dari pengujian diperoleh tegangan yang terjadi untuk kolom ganda
III pada sumbu bebas bahan adalah sebagai berikut:
P
elastis
= 1250 kg dengan besar tegangan yang terjadi ⁄
̅ ⁄
P
cr
= 2450 kg, besarnya tegangan yang terjadi ⁄
P
ultimate
= 2500 kg dengan besar tegangan yang terjadi ⁄
̅ ⁄
4.4. Perbandingan Hasil Pengujian Laboratorium dengan Analisis Perhitungan