30
tidak dimiliki baja, beton, atau bahan-bahan lain yang biasa dibuat oleh manusia.
2.1.2. Sifat Fisis Kayu
Sifat fisis kayu merupakan sifat yang menampilkan suatu kondisi khusus dari struktur dan anatomi kayu itu sendiri. Sifat fisis ini dapat menunjukkan
keadaan kayu, seperti kandungan air, berat jenis kayu, arah serat, dan lain sebagainya.
2.1.2.1. Kandungan Air
Kayu merupakan material higroskopis. Skar dalam Iswanto, 2008 mengemukakan bahwa kayu memiliki sifat higroskopis yaitu dapat menyerap atau
melepas air dari lingkungannya. Tsoumis dalam Iswanto, 2008 menambahkan bahwa air yang diserap atau dilepaskan dapat berupa uap air atau cair.
Kemampuan kayu menyerap dan melepaskan air sangat tergantung dari kondisi lingkungan seperti temperatur dan kelembaban udara. Apabila kelembaban udara
meningkat, maka kandungan air pada kayu akan meningkat pula. Lingkungan yang memiliki kelembaban udara yang stabil akan menyebabkan kandungan air
cenderung tetap. Kondisi seperti ini disebut kadar air imbang equilibrium moisture content. Kandungan air yang terdapat pada kayu bergantung pada
spesies, umur dan ukuran pohon. Air yang terdapat pada batang kayu tersimpan dalam dua bentuk, yaitu air
bebas free water yang terletak di antara sel-sel kayu, dan air ikat bound water yang terletak pada dinding sel. Air bebas menyebabkan sel kayu tetap jenuh. Jika
Universitas Sumatera Utara
31
terjadi proses pengeringan maka air bebas adalah air yang pertama kali berkurang. Kondisi dimana air bebas telah habis sedangkan air ikat pada dinding sel masih
jenuh dinamakan titik jenuh serat fibre saturation point. Kayu di Indonesia yang kering udara pada umumnya mempunyai kadar air
kadar lengas antara 12 - 18, atau rata-rata 15. Apabila berat dari benda uji menunjukkan penurunan angka secara terus menerus, maka kayu belum dapat
dianggap kering udara.
2.1.2.2. Kepadatan
Kepadatan density kayu dinyatakan sebagai berat per unit volume. Pengukuran kepadatan bertujuan untuk mengetahui persentase rongga pada kayu.
Kepadatan dan volume sangat bergantung pada kandungan air. Menghitung kepadatan suatu jenis kayu adalah dengan cara membandingkan antara berat
kering kayu dengan volume basah. Berat kering kayu diperoleh dengan menimbang spesimen kayu yang telah disimpan dalam oven pada suhu 105º
selama 24 – 48 jam atau sampai berat spesimen kayu tetap.
2.1.2.3. Berat Jenis