83
Dimana: f
s
= kuat geser kgcm
2
P = beban maksimum kg b = lebar sampel cm
h = tinggi sampel cm
3.2. Rangka Dudukan Benda Uji
Rangka dudukan benda uji frame adalah tempat penahan maupun sebagai dudukan benda uji. Frame yang digunakan untuk pengujian tekuk kolom
dengan bentang panjang pada umumnya arahnya vertikal, namun dalam percobaan ini frame yang digunakan dimodifikasi dengan arah horizontal dan
perletakan ujung kolom sendi-sendi. Frame dengan arah horizontal dimodifikasi dengan menggunakan profil baja H 250 x 250 x 9 x 14 dan penahannya dengan
tebal pelat 20 mm.
Universitas Sumatera Utara
84
3.3. Alat Pembebanan Gaya Tekan
Pembebanan gaya tekan yang diberikan kepada benda uji, dihasilkan oleh sebuah hydraulic hand pump dongkrak hidrolik dilengkapi dengan proving ring.
Fungsi dari proving ring sebagai penunjuk besar gaya yang dihasilkan oleh
hydraulic hand pump yang mempunyai kapasitas pembebanan sampai 25 ton.
3.4.Alat Pengukur
Alat pengukur yang digunakan untuk mengetahui besar gaya yang terjadi
pada kolom ganda, antara lain:
a. Proving Ring
Alat ukur ini berfungsi untuk menunjukkan gaya pembebanan yang dihasilkan oleh dongkrak hidrolik dengan kapasitas maksimum pembebanan 25
ton. b.
Penggaris Mistar Alat ukur ini berfungsi untuk menunjukkan besarnya deformasi yang terjadi
pada kolom ganda.
Universitas Sumatera Utara
85
3.5. Proses Pengujian Benda Uji
Pengujian benda uji menggunakan perencanaan kolom persegi yang digandakan dengan penambahan klos. Alasan pemilihan kolom persegi karena
kolom tersebut dapat ditentukan sumbu lemahnya sehingga dapat diperkirakan arah tekuknya.
Gambar 3.7. Penampang Kolom Persegi Berspasidengan Arah Tekuk yang Dikehendaki pada Sumbu Bebas Bahan
Gambar 3.8. Penampang Kolom Persegi Berspasidengan Arah Tekuk yang Dikehendaki pada Sumbu Bahan
Universitas Sumatera Utara
86
Dimensi benda uji berpedoman pada peraturan-peraturan kayu sepertiPKKI NI
– 52002 yang mengacu pada teori Euler dan berdasarkan batas kemampuan benda uji, dimana dalam pengujian ini dimensi benda untuk satu
kayu berukuran lebar b 2,5 cm dan panjang h 5 cm. Benda uji memiliki 3 tiga variasi klos, seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.9. Benda Uji dengan 3 Tiga Variasi Klos
Universitas Sumatera Utara
87
Terdapat dua hal utama yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengujian tekuk kolom, antara lain:
1. Kolom harus lurus, agar beban yang bekerja berada tepat pada garis tengah
batang yang lurus. 2.
Beban harus tepat berada titik berat penampang kolom. Kedua hal diatas perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan momen akibat
adanya eksentrisitas. Adapun langkah-langkah pengerjaan dalam pengujian benda uji yang
ditempuh, antara lain: 1.
Langkah pertama, penempatan benda uji pada dudukan diatur sesuai dengan panjang kolom sehingga posisi benda uji simetris dan tegak lurus.
2. Untuk kolom ganda I diletakkan dengan posisi dimana bagian panjang kayu
h berada pada bagian horizontal sehingga arah tekuk yang dikehendaki akanmengarah pada bagian sumbu bahannya; guli-guli besi diletakkan pada
bagian atas dudukan benda uji untuk menjaga tidak terjadi deformasi pada bagian sumbu bebas bahan.
3. Untuk kolom ganda I dan II diletakkan dengan posisi bagian lebar kayu b
yang berada pada bagian horizontal sehingga arah tekuk yang dikehendaki akan mengarah pada bagian sumbu bebas bahan; guli-guli besi diletakkan
pada bagian atas dudukan benda uji untuk menjaga agar tidak terjadi deformasi pada bagian sumbu bahan sumbu x.
4. Jack diletakan pada salah satu ujung benda uji sehingga beban tepat pada titik
berat kolom.
Universitas Sumatera Utara
88
5. Penambahan pelat diberikan pada salah satu perletakkan untuk mengurangi
jarak antara jack dengan salah satu tumpuan dan menjaga agar tidak terjadinya lendutan pada salah satu perletakkan sendi yang statis maupun
terjadinya torsi. Perletakan kolom adalah sendi-sendi. 6.
Mistar ditempatkan pada tengah bentang untuk mengetahui besar deformasi yang terjadi pada kolom.
7. Setelah pemasangan selesai, pengujian dilakukan dengan memberikan
pembebanan 250 kg secara bertahap. Selama pemberian beban, dilakukan pengamatan tanda-tanda yang terjadi pada kolom, pembacaan alat pengukur,
dan pencatatan data. 8.
Dalam pengamatan dan pencatatan data yang sangat diperhatikan adalah dalam mencari beban elastis, kritis, dan ultimatepatah.
9. Pemberian beban dihentikan apabila kolom sudah mendapatkan beban
ultimatepatah.
Gambar 3.10. Tampak Atas Benda Uji
Universitas Sumatera Utara
89
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengujian Physical dan Mechanical Properties Kayu
4.1.1.1. Hasil Pengujian Kadar Air
Pemeriksaan kadar air kayu memakai 6 buah sampel yang diambil secara acak.Penelitian ini dilakukan hingga sampel mencapai kondisi kering udara kadar
air 15 , yaitu pada saat berat sampel menunjukkan angka yang tetap dan tidak berubah lagi. Hasil penelitian kadar air tersebut dapat dilihat pada Tabel Hasil
pemeriksaan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Kadar Air
Keterangan: W
g
= Berat sampel mula-mula W
d
= Berat sampel kering Kadar air kayu m =
Sampel Berat W
g
gr Berat W
d
gr Kadar Air
1 76
61 24.59016393
2 79
63 25.3968254
3 78
62 25.80645161
4 80
65 23.07692308
5 76
61 24.59016393
6 77
62 24.19354839
Total 147.6540763
Universitas Sumatera Utara