No DG
JT No
DG JT
11 4
67 40
4 70
12 4,1
68 41
4,6 80
13 4
77 42
5 65
14 2,5
77 43
3,9 67
15 3,4
64 44
4,4 75.5
16 4,2
78 45
3,6 68
17 4
75 46
3,7 72
18 4
66 47
3,7 67
19 3
67 48
4,2 60
20 3
66.7 49
4,9 72.5
21 3,5
73 50
3,9 74.5
22 3,9
72.2 51
3,8 65.1
23 4,1
76 52
3,1 80
24 3,6
71 53
3,9 65.5
25 3,5
40.3 54
4,2 78.3
26 3,8
43 55
3 70
27 3,1
40 56
4,2 63
28 2,7
40.2 57
4,4 78.7
29 4,4
40 58
3,7 75
Sumber: Laboratorium Ergonomi dan PSK
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Keluhan Operator Berdasarkan Kuisioner SNQ
Hasil penyebaran kuisioner SNQ menghasilkan data berbagai keluhan yang dialami operator pengisian bantal, yaitu:
a. Merasakan sangat sakit bahu kiri, bahu kanan, lengan bawah kanan,lengan
bawah kiri, pergelangan tangan kanan, pergelangan tangan kiri,tangan kiri, tangan kanan, lengan kanan, lengan kiri, pinggang, punggung.
b. Merasakan sakit pada paha kanan, paha kiri, betis kanan, betis kiri,
pergelangan kaki kanan, pergelangan kaki kiri, pantat.
5.2.2. Penentuan Level Tindakan Postur Kerja dengan Metode REBA
Penilaian dilakukan terhadap tubuh bagian kanan dan kiri dengan menggunakan lembar penilaian Rapid Entire Body Assesesment REBA
Assessment Worksheet. Faktor postur tubuh yang dinilai dibagi atas dua kelompok utama atau grup yaitu grup A yang terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri batang
tubuh Atrunk, leher neck dan kaki legs. Sedangkan grup B terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari lengan atas upperarm, lengan bawah lower arm, dan
pergelangan tangan wrist. Nilai skor di grup A dan grup B selanjutnya dimasukkan ke tabel C hingga menghasilkan nilai tabel C. Nilai skor REBA
diperoleh dari penjumlahan nilai tabel C dan nilai aktivitas. Adapunperhitungan skor untuk postur kerja sebagai berikut:
1. Operator mengambil dacron yang berserakan di dinding area kerja
pencacahankanan
a. Postur Tubuh Grup A
1 Batang tubuh trunk
Batang tubuh tegakdiberi skor = 2 2
Postur tubuh bagian leher neck Leher membentuk sudut 20
o
diberi skor = 2 3
Postur tubuh bagian kaki legs Kaki berdiridengan skor = 1
Beban load Beban 5Kg dengan skor = 0
Skor A = Tabel A + Skor Beban =3 +0= 3
150
b. Postur tubuh Grup B
1 Postur tubuh bagian lengan atas upper arm
Lengan atas membentuk sudut +90
o
diberi skor = 4 2
Postur tubuh bagian lengan bawah lower arm Lengan bawah membentuk sudut 60
– 100 , skor = 1
3 Postur tubuh bagian pergelangan tangan wrist
Sudut pergelangan tangan 15
o
diberi skor = 2 Coupling
Kekuatan pegangan cukup baik tapi tidak ideal dengan skor = 1 Skor B = Tabel B + Skor Coupling = 5+ 1 = 6
Skor REBA= Tabel C + Skor Aktivitas = 8+ 1 = 9
Tabel A Kaki
Leher 1
2 3
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
Badan 1
1 2
3 4
1 2
3 4
3 3
5 6
2 2
3 4
5 3
4 5
6 4
5 6
7
3
2 4
5 6
4 5
6 7
5 6
7 8
4 3
5 6
7 5
6 7
8 6
7 8
9
5 4
6 7
8 6
7 8
9 7
8 9
9
Tabel B Lengan Bawah
Pergelangan Tangan
1 2
1 2
3 1
2 3
Lengan Atas
1
1 2
2 1
2 3
2 1
2 3
2 3
4
3 3
4 5
4 5
5
4 4
5 5
5 6
7
5 6
7 8
7 8
8
6 7
8 8
8 9
9
Tabel C Nilai Skor A
Nilai Skor
B 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
1 1
1 2
3 3
4 5
6 7
7 7
1
2 2
2 3
4 4
5 6
6 7
7 8
2
3 3
3 3
4 5
6 7
7 8
8 8
3
4 4
4 4
5 6
7 8
8 9
9 9
4
5 5
5 5
6 7
8 8
9 9
9 9
5
6 6
6 7
8 8
9 9
10 10
10 10
6
7 7
7 7
8 9
9 10
10 11
11 11
7
8 8
8 9
10 10
10 10
10 11
11 11
8
9 9
9 10
10 10
11 11
11 12
12 12
9
10 10
10 11
11 11
11 12
12 12
12 12
10
11 11
11 11
12 12
12 12
12 12
12 12
11
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12 12
12
Atas 3
1
+
5 6
2
1 3
2
1
Nilai Tabel B
Perlu tindakan 2
2 6
8 4
Gambar 5.12Operator Mengambil Dacron yang Berserakan di Dinding Area Kerja
2. Operator mengambil dacron yang berserakan di dinding area kerja
pencacahan kiri
c. Postur Tubuh Grup A
4 Batang tubuh trunk
Batang tubuh tegakdiberi skor = 2 5
Postur tubuh bagian leher neck Leher membentuk sudut 20
o
diberi skor = 2 6
Postur tubuh bagian kaki legs Kaki berdiri dengan skor = 1
Beban load Beban 5Kg dengan skor = 0
Skor A = Tabel A + Skor Beban =3 +0= 3