Pembahasan .1 Hasil Analisis Deskriptif

93 Tabel 4.14 Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 1.00 Sangat Erat Sumber : Sugiyono 2012:184 2. R Square atau R 2 sebesar 0.400 berarti 40.0 Turnover Intentions pegawai perumnas dapat dijelaskan oleh Job Insecurrity dan Kinerja. Sedangkan sisanya 60.0 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Adjusted R Square sebesar 0.379 berarti 37.9 Turnover Intentions pegawai perumnas dapat dijelaskan oleh Job Insecurrity dan Kinerja. Sedangkan sisanya 62.1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Standard Error of Estimated adalah 3.77049, semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Hasil Analisis Deskriptif Universitas Sumatera Utara 94

4.3.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Responden

1. Crosstab Usia Berdasarkan data crosstab usia, responden dengan usia 24-29 tahun adalah responden yang paling dominan dibandingkan dengan responden di usia yang lain dengan jumlah 20 responden atau sebesar 33. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan perumnas lebih banyak yang berusia kisaran 24-29 tahun. 2. Crosstab Jenis Kelamin Berdasarkan data crosstab Jenis Kelamin, jumlah responden yang paling dominan adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 39 responden atau sebesar 64. Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan perumnas lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki. 4.3.2 Hasil Analisis Regresi dan Uji Hipotesis 1. Job Insecurrity dan Kinerja Terhadap Turnover Intentions Secara Simultan Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa Job Insecurrity dan Kinerjasecara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Turnover Intentions. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai F-hitung F- tabel 19.326 4.98 dan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Handoyo 2004 : 2 keinginan untuk mengakhiri tugas atau meninggalkan perusahaan berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam perusahaan, sedangkan individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari perusahaan. Universitas Sumatera Utara 95

2. Job Insecurrity dan Kinerja Terhadap Turnover Intentions Secara Parsial

1. Job Insecurrrity Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa job insecurity berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intentions karena job insecurrrity merupakan harapan-harapan karyawan terhadap keberlangsungan pekerjaannya. Setiawan dkk 2007:5, job insecurity merupakan kondisi ketidakamanan kerja yang dialami oleh seseorang yang disebabkan oleh perubahan-perubahan lingkungan faktor eksternal dan watak atau 5 lima kepribadian dan mental seseorang yang mengalami kondisi tersebut faktor internal. Ketidakamanan kerja yang dirasakan berbeda oleh tiap individu di dalam sebuah sebuah organisasi, dimana rasa tidak aman inilah yang nantinya akan memicu terjadinya hal-hal yang lebih buruk lagi, bahkan di dalam tahap lebih lanjut lagi dapat terjadi penurunan kualitas pegawai, komitmen berkurang, kepuasan kerja berkurang, kinerja tidak maksimal, dan bahkan dapat terjadi turnover secara besar-besaran. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Reisel,dkk 2010 “The Effects Of Job Insecurity On Job Satisfaction, Organizational Citizenship Behavior, Deviant Behavior, And Negative Emotions Of Employees” dengan hasil penelitian job insecurritymempunyai pengaruh yang positif dan signifikanterhadap turnover intentions pegawai perumnas. Universitas Sumatera Utara