86
Model persamaan yang dapat di formulasikan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Keterangan: Y = Turnover Intentions
a = Konstanta X
1
= Variabel Job Insecurrity X
2
= Variabel Kinerja b
1
= Koefisien Regresi Variabel Job Insecurrity
b
2
= Koefisien Regresi Variabel Kinerja e = Standard error
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS For Windows, maka hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada table 4.10 dibawah ini
sebagai berikut:
4.2.3.1 Persamaan Regresi Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 Constant
4.593 5.464
Job_insecurrity .311
.115 Kinerja
-.862 .220
Universitas Sumatera Utara
87
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa model regresi untuk persamaan yaitu terlihat pada kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh
nilai b1 variabel motivasi sebesar 0.332, nilai b2 variabel persepsi sebesar 0.554, sedangkan konstanta a adalah sebesar 2.924 , maka diperoleh persamaan hasil
regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 4.593 + 0.311X
1
- 0.862X
2
+ e
Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Konstanta a = 4.593 mempunyai arti bahwa Job insecurrity X
1
, kinerja X
2
= 0, Turnover Intentions = 4.593. 2.
Koefisien b
1
X
1
= 0.311 mempunyai arti bahwa Job insecurrity berpengaruh secara positif terhadap Turnover Intentions atau dengan kata
lain, jika Job Insecurrity diturunkan sebesar satu satuan, maka Turnover Intentions pegawai perumnas akan menurun sebesar 0.311 dengan asumsi
variabel lain tetap. 3.
Koefisien b
2
X
2
= -0.862, menunjukkan bahwa Kinerja berpengaruh secara positif terhadap Turnover Intentions atau dengan kata lain, jika
kinerja ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Turnover Intentions pegawai perumnas akan menurun sebesar 0.862 dengan asumsi variabel
lain tetap.
4.2.3.2 Uji Secara Serempak Simultan Uji F
Universitas Sumatera Utara
88
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu Job Insecurrity dan Kinerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y yaitu minat berwirausaha.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F-hitung ini adalah: H
: b
1
,b
2
= 0 Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat.
H : b
1
,b
2
≠ 0 Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai F-tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
1. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 2.
H ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α= 5 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1
df penyebut = n-k keterangan :
n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
Universitas Sumatera Utara
89
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 61 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh :
1. df pembilang = 3-1 = 2
2. df penyebut = 61-3 = 59
Maka F
tabel
0,05 2,59 = 4.98
Tabel 4.10 Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
549.502 2
274.751 19.326
.000
b
Residual 824.563
58 14.217
Total 1374.066
60 a. Dependent Variable: Turnover_Intentions
b. Predictors: Constant, Kinerja, Job_insecurrity
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016
Tabel 4.10 Menunjukkan bahwa nilai F
hitung
19.326 F
tabel
4.98 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
terdiri dari Job Insecurrity X
1
, dan Kinerja X
2
secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Turnover Intentions pegawai
perumnas.
4.2.3.3 Uji Secara Persial Uji-t