Defenisi Turnover Jenis-jenis Turnover

25 ketempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri. Perputaran turnover dikelompokkan ke dalam beberapa cara yang berbeda antara lain : 1.Peputaran secara tidak sukarela 2. Perputaran secara sukarela

2.3.2 Defenisi Turnover

Perputaran turnover adalah berhentinya seseorang karyawan secara sukarela atau pindah kerja dari tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Turnover yang tingi mengindikasikan bahwa karyawan tidah betah bekerja di perusahaan tersebut. Jika dilihat dari segi ekonomi tentu perusahaan akan mengeluarkan cost yang cukup besar karena perusahaan cukup sering melakukan recruitment, pelatihan yang memerlukan biaya yang sangat tinggi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi suasana kerja yang menjadi kurang menyenangkan. Turnover yang tinggi dapat membahayakan perusahaan karena pekerja terampil sering meninggalkan perusahaan sehingga didalam populasi pekerja terdapat presentase yang tinggi untuk pekerja pemula. Sedangkan menurut Rivai 2009:238turnover merupakan keinginan pekerja untuk berhenti dari perusahaan karena pindah ke lain perusahaan, menciptakan tantangan bagi pengembangan SDM. Dalam pengertian umum, turnover mengacu pada perubahan dalam keanggotaan dari organisasi dimana posisi yang ditinggalkan oleh pemegang jabatan yang keluar dari organisasi digantikan oleh pendatang baru, sementara dalam pengertian khusus, turnover mengacu pada anggota organisasi yang keluar. Universitas Sumatera Utara 26 Berdasarkan pemaparan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa turnover adalah berhentinya hubungan kerja karyawan dengan perusahaan tempatnya bekerja.

2.3.3 Jenis-jenis Turnover

Menurut Mathis 2006:125 turnover atau perputaran dapat dikelompokkan ke dalam beberapa cara yang berbeda. Setiap klasifikasinya dapat digunakan dan tidak terpisah satu sama lain. a. Perputaran secara tidak sukarela : pemecatan karena kinerja buruk dan pelanggaran aturan kerja b. Perputaran secara sukarela: karyawan meninggalkan perusahaan karena kemauan sendiri. Perputaran secara tidak sukarela dipicu oleh kebijakan organisasional, peraturan kerja dan standar kinerja yang tidak dipenuhi oleh karyawan. Perputaran secara sukarela dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk peluang karir, gaji, pengawasan, geografis, dan alasan pribadikeluarga. Tidak semua perputaran memberi dampak negatif bagi suatu organisasi karena kehilangan beberapa angkatan kerja yang sangat diinginkan, terutama apabila pekerja yang berkinerja rendah, individu yang kurang dapat diandalkan, atau mereka yang mengganggu rekan kerja. Sayangnya bagi organisasi, perputaran disfungsional terjadi ketika karyawan penting pergi, sering kali pada saat-saat genting. a. Perputaran yang tidak dapat dikendalikan: muncul karena alasan di luar pengaruh pemberi kerja. Universitas Sumatera Utara 27 b. Perputaran yang dapat dikendalikan: muncul karena faktor yang dapat dipengaruhi oleh pemberi kerja. Banyak alasan karyawan yang berhenti tidak dapat dikendalikan oleh organisasidan alasan-alasan tersebut meliputi: 1. Karyawan pindah dari daerah geografis 2. Karyawan memutuskan untuk tinggal di rumah karena alasan keluarga 3. Suami atau istri karyawan dipindahkan 4. Karyawan adalah mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi. Organisasi lebih mampu memelihara karyawan apabila mereka menangani persoalan karyawan yang dapat menimbulkan perputaran. Walaupun beberapa perputaran tidak dapat dihindari, banyak pemberi kerja pada zaman sekarang mengetahui bahwa mengurangi perputaran sangatlah penting. Kerugian perputaran, termasuk produktivitas organisasional yang berkurang, telah membuat para pemberi kerja mengeluarkan usaha yang sungguh-sungguh untuk memelihara karyawan. Dari penjelasan diatas diketahui bahwa terdapat dua jenis pembagian turnover intentions yang dibagi atas keadaan karyawan saat keluar dan bagaimanadari sisi organisasi tempatnya bekerja. Pada penelitian ini turnover yang dimaksudkan adalah turnover sukarela voluntary turnover.

2.3.4 Defenisi Turnover Intention