dengan banyak faktor yang lain AHA,2013. Dan kebanyakan pasien penyakit jantung koroner telah mendapatkan obat.
Dari pengamatan terhadap tabel 5.5., didapatkan bahwa tekanan darah diastol pasien penyakit jantung koroner terbanyak adalah berada pada tekanan
darah diastol normal dengan jumlah 73 orang 36,5 disusul tekanan darah diastol prehipertensi dengan jumlah 65 orang 32.5, diikuti tekanan darah
diastol hipertensi stadium 1 dengan jumlah 39 orang 19,5, dan terakhir oleh tekanan darah diastol hipertensi stadium 2 dengan jumlah 23 orang 11.5.
Hal ini sesuai dengan teori yang ada, yaitu pasien penyakit jantung koroner memiliki kecenderungan memiliki tekanan darah diastol yang rendah
walaupun tidak terlalu bermakna Nogueira,2013. Dalam hal ini, tekanan darah diastol yang rendah tergolong dalam kelompok tekanan darah diastol normal.
5.2.7. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Riwayat Merokok
Berdasarkan tabel 5.6., didapati bahwa pasien penyakit jantung koroner terbanyak memiliki riwayat merokok dengan jumlah 90 orang 63,8
dibandingkan pasien penyakit jantung koroner yang tidak memiliki riwayat merokok yang berjumlah 51 orang 36.2.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arsenault, et al. 2010 dan Ram, et al. 2012 yang mendapatkan proporsi pasien penyakit jantung
koroner terbanyak memiliki riwayat merokok masing-masing sebesar 65,7 dan 51,85. Penelitian yang dilakukan oleh Yatish, et al. 2011 menunjukkan bahwa
kejadian penyakit jantung koroner terbanyak memiliki riwayat merokok sebesar 61.
Hal yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Abu- Baker, et al. 2010 yang mendapatkan proporsi pasien penyakit jantung koroner
yang merokok sebesar 60. Pada penelitian di Semarang, menunjukkan hasil yang tidak sesuai dimana
pasien penyakit jantung koroner yang memiliki riwayat merokok sekitar 42
Universitas Sumatera Utara
Rahman, et al.,2012. Ini dikarenakan kebiasaan yang berbeda di berbagai daerah dan sampel penelitian yang sedikit.
Hasil ini sesuai dengan dengan teori yang ada, yaitu merokok merupakan faktor resiko yang berpengaruh pada peningkatan kejadian terjadinya penyakit
jantung koroner karena merokok meningkatkan efek dari faktor resiko yang lain, seperti meningkatkan kejadian hiperlipidemia, hipertensi, dan diabetes melitus,
yan sama-sama meningkatkan kejadiannya penyakit jantung koroner, bahkan penyakit jantung yang lain Kelley,2009; Ram Trivedi,2012a; AHA,2013.
5.2.8. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Riwayat DM
Pada tabel 5.7., pasien penyakit jantung koroner terbanyak memiliki riwayat tidak memiliki DM, yaitu sebesar 118 orang 64.5, sedangkan yang
memiliki riwayat DM hanya berjumlah 65 orang 35.5. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siddique, et al
2010 yang menyampaikan bahwa pasien yang tidak mempunyai riwayat DM sebesar 62. Penelitian lainnya juga menyatakan proporsi pasien yang tidak
memiliki DM lebih banyak, yaitu sebesar 61,68 Chu, et al.,2012 Penelitian yang dilakukan oleh Siregar, et al. 2009 dan Rahman, et al.
2012 sesuai dengan hasil penelitian ini dimana proporsi pasien penyakit jantung koroner yang tidak memiliki riwayat DM masing-masing sebesar 53,6 dan 58.
Ketidaksesuaian hasil pengamatan dan teori yang ada, yaitu proporsi pasien penyakit jantung koroner dengan riwayat DM harus tinggi, dikarenakan
jumlah sampel yang sedikit dengan banyak data yang kurang lengkap dan DM sama halnya dengan IMT dan tekanan darah sistol yang bukan hanya faktor resiko
satu-satunya yang berpengaruh dalam kejadian penyakit jantung koroner, tetapi cenderung meningkatkan faktor resiko lain dan angka kematian pada pasien
penyakit jantung koroner sebesar 65 Sarwar, et al.,2010; Unachukwu Ofori,2012; AHA,2013.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Keterbatasan Penelitian