Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Umur Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 5.1., proporsi penyakit jantung koroner lebih banyak terjadi pada laki-laki, yaitu sebanyak 149 orang 74,5, sedangkan pada perempuan sebanyak 51 orang 25,5. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Inggris dimana proporsi pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada laki-laki 69,6 daripada perempuan 30,4 Nabi, et al.,2013 dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jamee, et al. 2013, yang menyebutkan proporsi penyakit jantung koroner terbanyak adalah laki-laki 77,4. Di India dan Malaysia, proporsi pasien penyakit jantung koroner lebih besar pada laki-laki masing-masing sebesar 59,13 dan 81,4 Tanna, et al., 2013; Lee, et al.,2013. Hal ini juga didukung penelitian di Indonesia, tepatnya di daerah Makassar, Surakarta, dan Sulawesi Utara dengan proporsi laki-laki masing- masing 75, 53,33, dan 73 Abidin,2008; Rahmawati, et al.,2009; Nelwan,2011. Penyebabnya rendahnya kejadian penyakit jantung koroner pada perempuan adalah efek proteksi estrogen pada wanita subur yang menahan proses aterosklerosis, tetapi setelah menopause, proporsi penyakit jantung koroner pada perempuan akan sama dengan kejadian penyakit jantung koroner pada laki-laki karena hilangnya efek proteksi estrogen. Pada perempuan, sering didapati gejala yang tidak spesifik sehingga jarang didiagnosis sebagai penyakit jantung koroner Gopalakrishnan, et al.,2009; Maas, et al.,2010. Penyebab yang lain adalah pria cenderung memiliki kadar HDL yang rendah dan kebiasaan yang buruk, seperti merokok dan minum alkohol yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner daripada perempuan Krämer, et al.,2012

5.2.3. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel 5.2., diperoleh hasil penelitian pada pasien penyakit jantung koroner terhadap kelompok umur masing – masing, yaitu kelompok umur 40 tahun sebanyak 5 orang 2,5, kelompok umur 40 – 49 tahun sebanyak 17 orang 8,5, kelompok umur 50 – 59 tahun sebanyak 76 orang 38, dan kelompok umur 60 tahun sebanyak 102 orang 51. Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tanna, et al. 2013 yang menunjukkan kelompok umur terbanyak pasien penyakit jantung koroner adalah pada umur 60 tahun 52,39, disusul kelompok umur 50-59 sebanyak 25,48, diikuti kelompok umur 40-49 tahun 14,42, dan terakhir oleh kelompok umur 40 tahun 7,21. Penelitian yang dilakukan Wang Wang tahun 2013 memperlihatkan kelompok umur pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada umur di atas 65 tahun 53. Pada penelitian lain di Surakarta, kelompok umur pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada umur di atas 61 tahun sebesar 50 Rahmawati, et al., 2009. Penelitian di RSU Pirngadi Medan tahun 2009 juga mendukung hasil ini dimana proporsi kelompok umur paling banyak adalah 55 tahun 78,6 Siregar, et al, 2009. Hal yang berbeda dijumpai pada penelitian di India yang mendapatkan kelompok umur paling banyak mengalami penyakit jantung koroner adalah umur antara 51 sampai 60 tahun 40 Ram, et al,2012. Perbedaan tersebut berkaitan dengan perbedaan yang terdapat pada tiap-tiap negara, seperti angka harapan hidup dan tingkat perekonomian. Peningkatan umur berkaitan dengan peningkatan proporsi pasien penyakit jantung koroner karena umur berbanding lurus dengan progresivitas aterosklerosis Vaidya, et al.,2011 dan sebagian faktor resiko yang merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner juga meningkat seiring dengan pertambahan umur Wang Wang,2013..

5.2.4. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT

Data di tabel 5.3., menunjukkan bahwa IMT pasien penyakit jantung koroner terbanyak adalah pada kategori overweight dengan jumlah 42 orang 37,2 disusul kategori normal dengan jumlah 37 orang 32,7, diikuti kategori obese dengan jumlah 33 orang 29,2, dan terakhir oleh kategori kurus dengan jumlah 1 orang 0,9. Universitas Sumatera Utara Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Septianggi, et al. 2013 yang mendapatkan IMT pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada overweight 60,7. Berbeda dengan penelitian di Surakarta Rahmawati, et al.,2009, yang memperoleh IMT pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada IMT normal 40. Perbedaan yang terjadi diakibatkan sampel yang sedikit sehingga kurang menggambarkan keadaan pasien penyakit jantung koroner. Pada penelitian di Korea, didapati proporsi IMT pada pasien penyakit jantung koroner yang obese di atas 25 kgm 2 sebesar 34,7 Park, et al.,2012. Ketidaksesuaian dengan hasil diakibatkan oleh pembagian kelompok IMT yang hanya normal dan obese, serta perbedaan budaya tiap negara. Ketidaksesuaian hasil pengamatan dengan teori yang ada, yaitu kejadian penyakit jantung koroner meningkat dengan meningkatnya IMT NHLBI,2011; Nordestgaard, et al.,2012, dikarenakan jumlah sampel yang digunakan sedikit dengan kelengkapan data yang kurang dan IMT bukan hanya faktor resiko satu- satunya yang berpengaruh dalam kejadian penyakit jantung koroner, tetapi hanya beresiko bahkan memperparah penyakit jantung koroner NHLBI,2011. Hal yang lain bisa disebabkan pada penelitian deskriptif ini, tidak dapat mengetahui hubungan IMT dengan peningkatan kasus penyakit jantung koroner.

5.2.5. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar Lemak

Dokumen yang terkait

Karakteristik Hipertensi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner yang Dirawat Inap di RSUP Haji Adam Malik dari September Hingga November 2014

6 76 84

Profil Pasien Hipertensi di Poli Jantung Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 58 65

Gambaran Pengetahuan Pasien Penyakit Jantung Koroner Terhadap Penyakit Yang Dideritanya Di Poliklinik Kardiologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

10 121 66

Prevalensi Penyakit Jantung Hipertensi Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Yang Dirawat Di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2011

0 85 63

Karakteristik Pasien Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan Yang Menjalani Kateterisasi Jantung di RSUP H. Adam Malik Medan

1 50 59

Gambaran Diabetes Melitus Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Tahun 2010

1 42 56

Profil Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2013

0 0 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jantung dan Pembuluh Darah Jantung 2.1.1. Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah Jantung - Profil Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2013

0 0 29

PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLI JANTUNG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2013

0 0 14

Gambaran Pengetahuan Pasien Penyakit Jantung Koroner Terhadap Penyakit Yang Dideritanya Di Poliklinik Kardiologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 16