Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Septianggi, et al. 2013 yang mendapatkan IMT pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada overweight
60,7. Berbeda dengan penelitian di Surakarta Rahmawati, et al.,2009, yang memperoleh IMT pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada IMT normal
40. Perbedaan yang terjadi diakibatkan sampel yang sedikit sehingga kurang menggambarkan keadaan pasien penyakit jantung koroner.
Pada penelitian di Korea, didapati proporsi IMT pada pasien penyakit jantung koroner yang obese di atas 25 kgm
2
sebesar 34,7 Park, et al.,2012. Ketidaksesuaian dengan hasil diakibatkan oleh pembagian kelompok IMT yang
hanya normal dan obese, serta perbedaan budaya tiap negara. Ketidaksesuaian hasil pengamatan dengan teori yang ada, yaitu kejadian
penyakit jantung koroner meningkat dengan meningkatnya IMT NHLBI,2011; Nordestgaard, et al.,2012, dikarenakan jumlah sampel yang digunakan sedikit
dengan kelengkapan data yang kurang dan IMT bukan hanya faktor resiko satu- satunya yang berpengaruh dalam kejadian penyakit jantung koroner, tetapi hanya
beresiko bahkan memperparah penyakit jantung koroner NHLBI,2011. Hal yang lain bisa disebabkan pada penelitian deskriptif ini, tidak dapat mengetahui
hubungan IMT dengan peningkatan kasus penyakit jantung koroner.
5.2.5. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Kadar Lemak
Pada tabel 5.4., didapatkan bahwa kadar trigliserida pasien penyakit jantung koroner terbanyak adalah berada pada kadar trigliserida normal dengan
jumlah 66 orang 63,5 disusul kadar trigliserida tinggi dengan jumlah 24 orang 23,1, disusul kadar trigliserida agak tinggi dengan jumlah 13 orang 12,5,
dan terakhir oleh kadar trigliserida sangat tinggi dengan jumlah 1 orang 1. Penelitian di Mesir menemukan kesesuaian dengan penelitian ini dimana
proporsi pasien yang memiliki kadar trigliserida di atas 150 mgdl sedikit lebih tinggi, yaitu sekitar 45 Ibrahim, et al.,2013 dan sisanya memiliki kadar
trigliserida yang normal 55.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.4., didapati bahwa pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada kadar HDL rendah dengan jumlah 49 orang 46,7, disusul kadar
HDL normal dengan jumlah 45 orang 42,9, dan terakhir kadar HDL tinggi dengan jumlah 11 orang 10,5.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ibrahim, et al. 2013 yang mendapatkan proporsi pasien terbanyak pada yang memiliki kadar
HDL yang normal sekitar 50,8. Berdasarkan tabel 5.4., didapati bahwa pasien penyakit jantung koroner
terbanyak pada kadar LDL normal dengan jumlah 27 orang 25,7, disusul kadar LDL di atas normal dengan jumlah 26 orang 24,8, disusul kadar LDL agak
tinggi dengan jumlah 25 orang 23,8, disusul kadar LDL tinggi dengan jumlah 18 orang 17,1, dan terakhir kadar LDL sangat tinggi dengan jumlah 9 orang
8,6. Penelitian di Mesir menemukan hal yang sesuai dimana proporsi
terbanyak pada kadar LDL normal, yaitu 45,5, disusul pasien yang memiliki kadar LDL di atas 160 mgdl, yaitu 30,2, dan kadar LDL yang agak tinggi
sebesar 24,3 Ibrahim, et al.,2013. Berdasarkan tabel 5.4., didapati bahwa pasien penyakit jantung koroner
terbanyak pada kadar total kolesterol normal dengan jumlah 57 orang 53,8, disusul kadar total kolesterol agak tinggi dengan jumlah 26 orang 24,5, dan
terakhir kadar total kolesterol tinggi dengan jumlah 23 orang 21,7. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Septianggi, et al.
2013 yang mendapatkan kadar total kolesterol pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada kelompok agak tinggi dan tinggi 100 disebabkan oleh jumlah
sampel yang sedikit. Dalam penelitian ini, hanya kadar HDL yang sesuai dengan teori bahwa
pasien penyakit jantung koroner mengalami penurunan pada HDL. Hal ini berhubungan dengan diet dan pertambahan umur. Padahal HDL berperan dalam
pelindungan tubuh terhadap penyakit kolesterol. Sedangkan berbagai kadar lemak yang lain, seperti trigliserida, LDL, dan total kolesterol, tidak sesuai dengan teori
bahwa pasien penyakit jantung koroner terjadi peningkatan trigliserida atau LDL
Universitas Sumatera Utara
atau total kolesterol Arsenault, et al.,2010; McGrowder, et al.,2011; NHLBI,2011; HeartUK,2012. Dimana hasil penelitian, menunjukkan proporsi
terbanyak pada kelompok normal untuk beberapa kadar lemak, seperti trigliserida, LDL, dan total kolesterol. Hal itu dikarenakan beberapa kadar lemak bukan hanya
sebagai faktor resiko satu-satunya yang berpengaruh dalam kejadian penyakit jantung koroner, tetapi banyak faktor lain yang ikut terlibat dan saling
mempengaruhi. Dimana pasien penyakit jantung koroner bisa memiliki 1 atau lebih jenis kadar lemak yang mengalami kelainan dengan kadar lemak yang lain
yang normal sehingga masing-masing kadar lemak tidak dapat berdiri sendiri- sendiri Arsenault, et al.,2010. Dan kebanyakan pasien penyakit jantung koroner
telah mendapatkan obat.
5.2.6. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Tekanan Darah