DM hanya berjumlah 65 orang 35.5. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.7. di bawah ini:
Tabel 5.7. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Riwayat DM
Riwayat DM Frekuensi n
Presentase
Ada 65
35.5 Tidak
118 64.5
Jumlah 183
100
5.2. Pembahasan
5.2.1. Proporsi Penyakit Jantung Koroner
Dari hasil pengamatan terhadap pasien penyakit jantung koroner di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2013, didapatkan proporsi penyakit jantung
koroner di antara pasien penyakit jantung di unit rawat jalan poli jantung sebesar 16,54. Angka tersebut sesuai dengan laporan American Heart Association tahun
2014 yang memperlihatkan pasien yang terkena penyakit jantung koroner adalah sekitar 18,5 dari seluruh pasien penyakit jantung di Amerika Serikat Go, et
al,2014. Penelitian lain, yang dilakukan oleh Shakya, et al. 2011 di Nepal, juga
menemukan proporsi tertinggi penyakit jantung koroner pada pasien penyakit jantung mencapai 15,12. Di Indonesia sendiri, pada tahun 1994, proporsi
penyakit jantung koroner sebesar 17,16 Kaplan,1994, tetapi belum ada data pasti dan baru mengenai proporsi penyakit jantung koroner di antara pasien
penyakit jantung sehingga belum bisa dipastikan apakah angka ini sesuai dengan keadaan yang ada di Indonesia atau tidak.
5.2.2. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 5.1., proporsi penyakit jantung koroner lebih banyak terjadi pada laki-laki, yaitu sebanyak 149 orang 74,5,
sedangkan pada perempuan sebanyak 51 orang 25,5. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Inggris dimana
proporsi pasien penyakit jantung koroner terbanyak pada laki-laki 69,6 daripada perempuan 30,4 Nabi, et al.,2013 dan sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Jamee, et al. 2013, yang menyebutkan proporsi penyakit jantung koroner terbanyak adalah laki-laki 77,4. Di India dan Malaysia, proporsi
pasien penyakit jantung koroner lebih besar pada laki-laki masing-masing sebesar 59,13 dan 81,4 Tanna, et al., 2013; Lee, et al.,2013.
Hal ini juga didukung penelitian di Indonesia, tepatnya di daerah Makassar, Surakarta, dan Sulawesi Utara dengan proporsi laki-laki masing-
masing 75, 53,33, dan 73 Abidin,2008; Rahmawati, et al.,2009; Nelwan,2011.
Penyebabnya rendahnya kejadian penyakit jantung koroner pada perempuan adalah efek proteksi estrogen pada wanita subur yang menahan proses
aterosklerosis, tetapi setelah menopause, proporsi penyakit jantung koroner pada perempuan akan sama dengan kejadian penyakit jantung koroner pada laki-laki
karena hilangnya efek proteksi estrogen. Pada perempuan, sering didapati gejala yang tidak spesifik sehingga jarang didiagnosis sebagai penyakit jantung koroner
Gopalakrishnan, et al.,2009; Maas, et al.,2010. Penyebab yang lain adalah pria cenderung memiliki kadar HDL yang rendah dan kebiasaan yang buruk, seperti
merokok dan minum alkohol yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner daripada perempuan Krämer, et al.,2012
5.2.3. Distribusi Pasien Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Umur