karena telah memenuhi syarat sebagai sampel besar. Sampel besar adalah sampel yang berukuran 30 atau lebih Purwanto,2004 :399.Adapun kriteria yang
ditetapkan untuk sampel adalah masyarakat yang telah tinggal dilokasi penelitian minimal 2 tahun,mengetahui tentang perusahaan dan program Corporate Social
Responsibility CSR perusahaan PTP Nusantara VI,sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik.
3.8 Metode Pengumpulan Data 3.8.1 Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data penelitian merupakan cara untuk mengumpulkan data-data yang relevan bagi penelitian.Pengumpulan data primer yaitu data yang
diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti,yang dapat dilakukan dengan:
1. Observasi pengamatan
Dengan melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian yaitu PTP Nusantara VI Jalan Lingkar Barat,Paal X,Kota Baru –
Jambi. 2.
Penyebaran Kuesioner Dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian yaitu
sebanyak 100 orang responden.Alat bantu ini disebarkan kepada responden yang dimaksudkan untuk menyaring data dari
masyarakat dan karyawan PTP Nusantara VI yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti.
Universitas Sumatera Utara
3.8.2 Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk melengkapi data primer.Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan untuk
mendapatkan data-data tertulis yang berkaitan dengan penelitian melalui buku- buku,dokumen-dokumen,penelitian terdahulu,internet dan lainnya.
3.9 Metode Analisis Data 3.9.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui
pengumpulan,menyusun dan menganalisis data,sehingga dapat diketahui gambaran umum mengenai pengaruh penerapan Corporate Social responsibility
CSR terhadap citra perusahaan PTP Nusantara VI yang dilihat berdasarkan hasil jawaban responden sejumlah 100 orang.
3.9.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.2.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer, dengan tujuan untuk mengukur sah tidaknya suatu pertanyaan dalam
penelitian Hasyim dan Rina Anindita, 2009:92.Suatu instrument dinyatakan valid apabila koefisien korelasi r hitung lebih besar dibandingkan koefisien
korelasi r table pada taraf signifikansi 1 atau 5.Uji Validitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 22 untuk
memperoleh hasil yang terarah.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer, dengan tujuan untuk mengukur konsistensi seluruh pertanyaan dalam
penelitian Hasyim dan Rina Anindita, 2009:99.Uji reliabilitas pengukuran dalam penelitian ini menggunakan metode cronbach alpha. Koefisien
cronbach`s alpha yang lebih besar dari 0,60 maka disebut reliabel. Hal ini menunjukkan keandalan instrument.Selain itu, cronbach`s alpha yang
semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.
3.9.3 Uji Asumsi Klasik 3.9.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk uji normalitas
antara lain : analisis grafik dan analisis statistik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
penelitian merupakan data normal atau mendekati normal.
3.9.3.2 Uji Multikolineritas
Menurut Hasyim dan Rina Anindita 2009:110 Uji multikolineritas adalah suatu bentuk pengujian data, dengan tujuan untuk mengukur apakah
setiap variabel independen yang digunakan dalam penelitian memiliki
Universitas Sumatera Utara
hubungan satu dengan yang lain atau tidak. Multikolineritas dapat dilihat pada tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila
tolerance value diatas 0,10 dan nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolineritas.
3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Hasyim dan Rina Anindita 2009:115 Uji Heteroskedastisitas merupakan bentuk pengujian terhadap kualitas data, dengan tujuan untuk
mengetahui apakah selisish dari nilai yobservasi dengan nilai y dari persamaan regresi memiliki varians atau bentuk distribusi normal yang sama
atau tidak. Jika varian residual dari satu observasi ke observasi yang lain tetap atau sama, maka disebut homoskedastiditas dan jika varian berbeda
disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode
chartdiagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa : a.
Jika ada pola tertentu terdaftar titik – titik poin – poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan maka terjadi
heteroskedastisitas b.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik poin – poin yang ada menyebar secara acak ke atas dan dibawah 0 pada sumbu Y ,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3.9.4 Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Peneliti mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
corporatephilanthropy dan social responsibility business practice terhadap
variabel terikat citra perusahaan PTP Nusantara VI di kota Jambi. Maka dari itu akan digunakan metode analisis regresi linear berganda. Agar hasil yang diperoleh
lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 22.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2 +
e
Dimana : Y
= Variabel Citra Perusahaan A
= Konstanta b
1,
b
2
= Koefisien Regresi X
1
= Variabel corporatephilanthropy X
2
=Variabel social responsibility business practice e
= Standart error
3.9.5 Pengujian Hipotesis 3.9.5.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji signifikansi simultan Uji F ditujukan untuk mengetahui adakah pengaruh semua variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat
Y. H
: b
1
= b
2
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
yaitu corporatephilanthropy dan social
Universitas Sumatera Utara
responsibility business practice terhadap citra perusahaan PTP Nusantara VI di kota Jambi Y
H : b
1
≠ b
2
≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
yaitu corporatephilanthropy dan social responsibility business practiceterhadap citra perusahaan PTP Nusantara VI
di kota Jambi Y Kriteria pengambilan keputusan :
− Apabila Fhitung Ftabel ,atau signifikansi 0,05 maka H
ditolak H
a
diterima −
Apabila Fhitung Ftabel ,atau signifikansi 0,05 maka H
diterima H
a
ditolak
3.9.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-T
Menurut Supranto 2001 :247 statistik uji Tdigunakan untuk menguji pengaruh masig-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial
atau sendiri-sendiri.Artinya uji signifikansi parsial Uji T menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel
terikat. H
: bi = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu X1,X
2
yang berupa yaitu
Universitas Sumatera Utara
corporatephilanthropy dan social responsibility business practiceterhadap citra perusahaan PTP Nusantara VI di kota Jambi Y.
H : bi
≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebasyaitu X1,X
2
yang berupa yaitu corporatephilanthropy dan social responsibility business practiceterhadap citra perusahaan PTP
Nusantara VI di kota Jambi Y. Kriteria pengambilan keputusan :
− Apabila Thitung Ttabel ,atau signifikansi 0,05 maka H
ditolak H
a
diterima −
Apabila Thitung Ttabel ,atau signifikansi 0,05 maka H
diterima H
a
ditolak
3.9.5.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X1,X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang dipergunakan semakin kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat.Sebaliknya,jika R
2
semakin kecil mendekati nol,maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1,X2 adalah
kecil terhadap variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.8 Gambaran Umum Perusahaan 4.8.1 Sejarah Umum Perusahaan
PTP Nusantara VI merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara BUMN Perkebunan yang bergerak dibidang usaha perkebunan, pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit,karet dan teh. www.ptpn6.com.
PTP Nusantara VI Persero berdiri pada tanggal 11 Maret 1996 dibentuk berdasarkan PP No. 11 Tahun 1996, tanggal 14 Pebruari 1996, jadi PTP
Nusantara VI berdiri sejak 1996 dari penggabungan beberapa perusahaan penggabungan Eks pengembangan PTP Nusantara III, IV, VI, dan VIII untuk
wilayah perkebunan yang berada di provinsi Sumatera Barat dan provinsi Jambi. Perusahaan yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN dengan
jenis perusahaan adalah Perseroan Terbatas PT dengan kantor pusatnya berada di Kota Jambi.
PTP Nusantara VI dikukukuhkan dengan akta notaris Harun Kamil,S.H. di jakarta dengan akta Nomor 39 tahun 1996 tanggal 4 Maret 1996 dan diumumkan
dalam tambahan berita Negara RI Nomor 80 tanggal 40 Oktober 1996 sesuai keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor C2-8334 HT 01.01 TH 96.
Universitas Sumatera Utara
Modal dasar awal PTP Nusantara VI adalah sejumlah 350 Miliyar dan modal disetor sejumlah 200 milyar yang seluruhnya merupakan penyertaan modal
Negara Republik Indonesia sesuai dengan keputusan Menteri keuangan RI No 192kmk-0161996 tanggal 11 Maret 1996. Sesuai dengansurat keputusan Menteri
BUMN selaku rapat umum pemegang saham perusahaan PTP Nusantara VI tentang peningkatan modal dasar, penambahan modal disetor dan perubahan
anggaran dasar perusahaan PTP Nusantara VI Nomor : SK-351MBU2012 menyetujui peningkatan modal menjadi Rp 2.600 milyar 2,6 trilyun dengan
modal disetor senilai Rp 635 Milyar berdasarkan akta No.66 tanggal 11 Oktober 2012 oleh Notaris M. Zen,S.H
Total Area yang dikelola PTP Nusantara VI pada saat peleburan adalah seluas 105,761,74 Ha masing – masing terdiri dari areal inti seluas 42,740.10 Ha
atau 40,41 dan areal plasma seluas 63.021,64 Ha atau 59,59 . Perusahaan Memiliki total aset Rp. 2,35 trilyun hingga akhir 2013. Saat ini memiliki 6.262
orang karyawan tetap, mengelola 29.190,53 hektar teh, melalui anak perusahaan mengelola 9.166,10 hektar tanaman kelapa sawit dan 3.243,00 hektar karet.
PTP Nusantara VI memiliki 3 anak perusahaan yaitu PT. Bukit Kausar PT. BK yang berlokasi di Renah Mendaluh kabupaten Tanjung Jabung Barat,
PT. Mendahara Agrojaya Industri PT. MAJI yang berlokasi di Tanjung Jabung Timur dan PT. Alam Lestari Nusantara PT. ALN yang merupakan asosiasi
dengan PT. Perkebunan Nusantara XII. Sekarang ini PTP Nusantara VI memiliki
Universitas Sumatera Utara
induk holding perusahaaan yaitu PTP Nusantara III dan bukan lagi merupakan PTP Nusantara VI Persero melainkan PTP Nusantara VI saja.
PTPNusantara VI memiliki 14 unit usaha kebun, sebagai berikut: 1.
Unit Usaha Batanghari BTH 2.
Unit Usaha Bukit Cermin BKC 3.
Unit Usaha Bunut BUN 4.
Unit Usaha Durian Luncuk DRL 5.
Unit Usaha Kayu Aro ARO 6.
Unit Usaha Pabrik Aur Gading AUG 7.
Unit Usaha Pabrik Sei Bahar PSB 8.
Unit Usaha Rimbo Dua RDU 9.
Unit Usaha Rimbo Satu RSA 10.
Unit Usaha Tanjung Lebar TLB 11.
Unit Usaha Danau Kembar DAR 12.
Unit Usaha Ophir OPH 13.
Unit Usaha P.Lima Puluh Kota PLK 14.
Unit Usaha Solok Selatan SSL Selain unit usaha kebun PTPNusantara VI juga memiliki sejumlah unit
pabrik pengolahan : 1.
Pabrik Kelapa SawitPKS 7 unit terdiri dari PKS PSB I,II,III,PKS Ophir,PKS Rimdu,PKS Aur Gading,PKS Solok Selatan
Universitas Sumatera Utara
2. Pabrik Teh 2 unit yang terdiri dari Pabrik Teh Kayu Aro dan Pabrik Teh
Danau Kembar 3.
Pabrik Karet 1 unit yang terletak di Pangkalan Lima Puluh Kota PLK Keberhasilan Perusahaan mengembangkan usaha tidak lepas dari visi dan
misinya untuk bermitra dengan petani kebun yang merupakan mitra dalam penyediaan bahan bakuolah pabrik perusahaan, yang telah tumbuh bersama
mengalami hambatan dan tantangan dengan fluktuasi harga komoditas di bursa – bursa komoditas dunia yang berpengaruh terhadap harga Tandan Buah Segar
TBS yang akan berdampak pada kesejahteraan mitra maupun kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan terus berusaha memperbaiki diri untuk menjamin
kelangsungan hidupnya bersama mitra dan untuk memenuhi harapan stakeholders dengan nilai tambah positif.
4.8.1.1 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi