BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility CSR terhadap citra perusahaan pada PTP
Nusantara VI di Kota Jambi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan menggunakan hasil uji koefisien determinasi Uji R
2
ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility CSR
melalui variabel Corporate Philanthropydan Social Responsibility Business Practice secara keseluruhan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap citra perusahaan. 2.
Berdasarkan hasil pengujian secara serempaksimultan Uji F hasil penelitian membuktikan bahwaCorporate Social Responsibility CSR
melalui variabel Corporate Philanthropydan Social Responsibility Business Practicememiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
citra perusahaan secara bersama – sama atau simultan. 3.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan hasil uji parsial Uji T, dapat disimpulkan bahwa variabel Corporate
Philanthropydan Social Responsibility Business Practicememiliki
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra perusahaan secara parsial dan variabel
4. Corporate Social Responsibility CSR yang dominan mempengaruhi citra
perusahaan pada PTP Nusantara VI adalah variabel Corporate Philanthropy.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini maka mengharuskan peneliti untuk memberikan saran. Saran dalam
penelitian ini yang dapat peneliti berikan adalah : 1.
Salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN ini yaitu PTP Nusantara VI harus terus mempertahankan konsistensinya dalam
menjalankan Corporate Social Responsibility CSR yang terdiri dari Corporate Philanthropydan Social Responsibility Business Practice
agar dapat terus mempertahankan eksistensinya di dunia perekonomian dan menjaga serta meningkatkan citra perusahaan yang telah
terbangun. 2.
Untuk variabel Corporate Philanthropy harus terus dijaga dan dipertahankan, karena program Corporate Philanthropy ini memiliki
nilai pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan program lain pada PTP Nusantara VI.
Universitas Sumatera Utara
3. Variabel Social Responsibility Business Practicemerupakan faktor
yang memiliki nilai lebih rendah daripada variabel program Corporate Philanthropy, dengan demikian program Social Responsibility
Business Practiceini perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan agar dapat pula meningkatkan citra perusahaan pada PTP Nusantara VI.
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Stakeholders
2.1.1 DefinisiStakeholders
Secara umum pengertian stakeholders adalah individu,sekelompok manusia,komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara
parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholders ditandai dengan adanya kekuasaan,legitimasi,dan kepentingan
terhadap perusahaan. Stakeholders menjadi bagian dalam kehidupan dunia bisnis,perusahaan dan organisasi .
Terminologi stakeholders sudah sangat populer dan telah digunakan oleh banyak pihak dalam hubungannya dengan berbagai disiplin ilmu,misalnya
manajemen bisnis,ilmu komunikasi,pengelolaan sumber daya
alam,sosiologi,hukum dan lain sebagainya.Lembaga public juga telah menggunakan secara luas istilah stakeholders ini ke dalam proses-proses
pengambilan dan implementasi keputusannya.Secara sederhana stakeholders sering dinyatakan sebagai para pihak,lintas pelaku,atau pihak-pihak yang terkait
dengan suatu isu,kepentingan dan atau rencana tertentu.Isa dan Busyra,2008:73 Freeman dalam solihin 2009:48 mendefinisikan stakeholders sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
“setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan.”Berdasarkan definisi yang
dikemukakan oleh Freeman dapat dipahami bahwa stakeholder merupakan kelompok ataupun individu yang dapat mempengaruhi atau sangat berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan perusahaan,sehingga secara eksplisit disimpulkan bahwa stakeholders dapat mempengaruhi kelangsungan hidup going corncern
perusahaan.
2.1.2 Ruang lingkup Stakeholders
Henriques 1999:89 mengemukakan beberapa ruang lingkup
stakeholders,yaitu :
1. Pemerintah Governmental,yaitu pemerintah dan peraturan-
peraturan yang dikeluarkan pemerintah menjadi aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
2. Kelompok masyarakat Community, kelompok masyarakat harus
diperhatikan, karena kelompok masyarakat adalah elemen konsumen yang akan mengkonsumsi hasil produksi dari
perusahaan. 3.
Organisasi Lingkungan Environmental Organization,dewasa ini telah menjadi salah satu kekuatan kontrol sosial yang dapat
mengawasi aktifitas perusahaan.Orientasi organisasi lingkungan secara umum adalah menghindari eksploitasi yang berlebihan
terhadap lingkungan hidup demi kepentingan perusahaan profit.
Universitas Sumatera Utara
4. Media massa Mass Media dalam lingkungan bisnis saat ini
memiliki peran yang sangat dominan dalam membentuk opini masyarakat terhadap suatu aktifitas perusahaan.Media
menyediakan informasi bagi perusahaan dan dapat pula sebagai alat publikasi dan sosialisasi yang digunakan oleh perusahaan
untuk dapat membangun kepercayaan image publik tentang aktifitas-aktifitas sosial yang dijalankan perusahaan.
Kasali dalam Wibisono 2007 : 90 membagi stakeholders menjadi sebagai berikut:
1. Stakeholders Internal dan stakeholders eksternal.Stakeholders
internal adalah stakeholders yang berada di dalam lingkungan organisasi. Misalnya karyawan, manajer dan pemegang saham
shareholder. Sedangkan stakeholders eksternal adalah
stakeholders yang berada di luar lingkungan organisasi, seperti penyalur atau pemasok, konsumen atau pelanggan, masyarakat,
pemerintah, pers, kelompok social responsible investor, licensing partner dan lain-lain.
2. Stakeholders primer, sekunder dan marjinal. Tidak semua elemen
dalam stakeholders perlu diperhatikan. Perusahaan perlu menyusun skala prioritas. Stakeholders yang paling penting disebut
stakeholders primer, stakeholders yang kurang penting disebut stakeholders sekunder dan yang biasa diabaikan disebut
Universitas Sumatera Utara
stakeholders marjinal. Urutan prioritas ini berbeda bagi setiap perusahaan meskipun produk atau jasanya sama. Urutan ini juga
bisa berubah dari waktu ke waktu. 3.
Stakeholders tradisional dan stakeholders masa depan. Karyawan dan konsumen dapat disebut sebagai stakeholders tradisional,
karena saat ini sudah berhubungan dengan organisasi. Sedangkan stakeholders masa depan adalah stakeholders pada masa yang akan
datang diperkirakan akan memberikan pengaruhnya pada organisasi seperti mahasiswa, peneliti dan konsumen potensial.
4. Proponents, opponents, dan uncommitted. Diantara stakeholders
ada kelompok yang memihak organisasi proponents, menentang organisasi opponents dan ada yang tidak peduli atau abai
uncommitted. Organisasi perlu mengenal stakeholders yang berbeda-beda ini agar dapat melihat permasalahan, menyusun
rencana dan strategi untuk melakukan tindakan yang proposional. 5.
Silent majority dan vokal minority. Dilihat dari aktivitas stakeholders dalam melakukan komplain atau mendukung
perusahaan, tentu ada yang menyatakan pertentangan atau dukungannya secara vokal aktif namun ada pula yang
menyatakan secara silent pasif.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Public Relations PR