Syarat Pemungutan Pajak Pengelompokan Pajak Cara pemungutan pajak

3.4 Teori Asuransi Menurut teori ini, negara mempunyai tugas untuk melindungi warganya dari segala kepentingannya baik keselamatan jiwanya maupun keselamatan harta bendanya. Untuk perlindungan tersebut diperlukan biaya seperti layaknya dalam perjanjian asuransi diperlukan adanya pembayaran premi. Pembayaran pajak ini dianggap sebagai pembayaran premi kepada negara. Teori ini banyak ditentang karena negara tidak boleh disamakan dengan perusahaan asuransi. 3.5 Teori Kepentingan Menurut teori ini, dasar pemungutan adalah adanya kepentingan dari masing- masing warga negara. Termasuk kepentingan dalam perlindungan jiwa dan harta. Semakin tinggi tingkat kepentingan perlindungan, maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. Teori ini banyak ditentang, karena pada kenyataannya bahwa tingkat kepentingan perlindungan orang miskin lebih tinggi daripada orang kaya. Ada perlindungan jaminan sosial, kesehatan, dan lain-lain. Bahkan orang yang miskin justru dibebaskan dari beban pajak.

4. Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut: 4.1 Pemungutan pajak harus adil 4.2 Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang. 4.3 Tidak mengganggu perekonomian Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4.4 Pemungutan pajak harus efisien. 4.5 Sifat pemungutan pajak harus sederhana.

5. Pengelompokan Pajak

5.1 Menurut golongannya a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Penghasilan PPh b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai PPN 5.2 Menurut sifatnya a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. 5.3 Menurut lembaga pemungutannya a. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

6. Cara pemungutan pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel yaitu: 6.1 Stelsel. nyata riel stelsel Pengenaan pajak didasarkan pada objek penghasilan yang nyata, sehingga pemungutannya bare dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. 6.2 Stelsel anggapan fictieve stelsel Penggenaan pajak yang didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang. 6.3 Stelsel campuran mix stelsel Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.yang dimana pada awal tahun besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

7. Asas Pemungutan Pajak