yang berkembang di masyarakat. Dalam era globalisasi atau era persaingan bebas inilah cepat atau lambat tidak dapat ditolak dan harus menerima keberadaan
globalisasi ekonomi serta yang paling penting yaitu mengambil kesempatan yang dapat timbul akibatnya adanya perubahan ekonomi internasional. Sebagai salah satu
perangkat pendukung yang menunjang agar tercapai keberhasilan ekonomi. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling utama. Pada krisis ekonomi yang
menimpa bangsa Indonesia pada tahun 1998 telah menghancurkan sektor ekonomi dan meruntuhkan sendi-sendi penerimaan negara yang paling penting. Sejak saat itu
pemerintah memprioritaskan pajak sebagai penerimaan utama bagi APBN. Pada tahun 1983 pemerintah melakukan reformasi pajak dengan telah
mengeluarkan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1991 dan
Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1994 peraturan perpajakan yang baru dengan penambahan beberapa kali perubahan sampai yang terakhir dengan Undang-Undang
Pajak tahun 2008 yaitu Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008. Berbagai jenis dan sektor pajak yang dikelola pemerintah pusat semakin
memberikan sumbangan yang signifikan bagi pendapatan negara. Dalam kehidupan perekonomian Indonesia pajak memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Budgeter
Yakni pajak sebagai sumber dan bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya dan untuk mengisi kas Negara dalam rangka
menjalankan pemerintahan Negara Indonesia.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi Reguleren
Yakni pajak sebagai alat untuk mengatur dan mempengaruhi kebijaksanaan pemerintahan dibidang ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik. Penerimaan
pajak merupakan dana yang paling potensial bagi negara karena besarnya seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, perekonomian dan stabilitas politik.
Salah satu sektor pajak yang menjadi aset utama penerimaan negara adalah Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah. Dasar hukum pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah adalah Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah atau disingkat PPN dan PPnBM merupakan pajak yang dikenakan atas barang maupun jasa. Pajak Pertambahan Nilai hanya dikenakan dan dipungut
beberapa kali pada berbagai mata rantai jalur perusahaan. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dilaksanakan berdasarkan sistem faktur, sehingga atas penyerahan
barang atau jasa wajib dibuat Faktur Pajak sebagai bukti transaksi penyerahan barang dan jasa yang terutang pajak.
Dalam memenuhi kewajiban pajak, khususnya PPN dan PPnBM pemerintah memberikan beberapa fasilitas agar kewajiban pajak yang dikenakan tidak
membebani kegiatan usaha yang dilakukan oleh wajib pajak dan dapat terus
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
meningkatkan ekspor guna mempercepat tumbuhnya perekonomian Indonesia. Dengan diadakan PKLM dilatih secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan
dan mengembangkan ketrampilan etika pekerjaan, sikap, tugas, dan tanggung jawab serta kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
perkuliahan. Dari permasalahan tersebut ini penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemungutan
PPN Dengan judul : “Tata cara pemungutan pajak pertambahan nilai impor pada kantor pelayanan pajak pratama medan timur”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan Mandiri