6. Cara pemungutan pajak
Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel yaitu: 6.1 Stelsel. nyata riel stelsel
Pengenaan pajak didasarkan pada objek penghasilan yang nyata, sehingga pemungutannya bare dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah
penghasilan yang sesungguhnya diketahui. 6.2 Stelsel anggapan fictieve stelsel
Penggenaan pajak yang didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang.
6.3 Stelsel campuran mix stelsel Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.yang
dimana pada awal tahun besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya.
7. Asas Pemungutan Pajak
7.1 Asas Domisili Asas tempat tinggal Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang
bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
7.2 Asas Sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
7.3 Asas Kebangsaan Penggenaan pajak yang dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara.
8. Sistem Pemungutan Pajak
8.1 Official Assessment System Suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah
fiskus untuk menetukan besarnya, pajak yang terutang oleh wajib pajak. Sejak berlakunya. UU Perpajakan yang berupa UU No. 6 Tahun 1983
tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan dan UU No. 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan sistem Official Assessment tidak digunakan lagi.
8.2 Self Assessment System Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib
pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. 8.3 With Holding System
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi. wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
9. Pengertian PPN Impor
Dalam pasal 4 undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 ditetapkan bahwa salah satu obyek pajak yang dikenai PPN adalah Impor
adalah setiap kegiatan memasukkan barang dari luar Daerah Pabean ke dalam Daerah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Pabean. Pada prinsipnya semua kegiatan impor barang dikenai PPN. Namun dalam rangka mendorong perkembangan Dunia Usaha Indonesia dan meningkatkan daya
saing kita, maka pemerintahan menetapkan jenis-jenis Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai,
yang bertujuan untuk menjamin tersedianya barang-barang yang bersifat strategi.
1. Pajak masukan PM dan Pajak keluaran PK