Ketentuan Umum Tata Cara Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Impor

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. Ketentuan Umum

Dalam era reformasi saat ini, perkembangan sosial ekonomi dan politik berlangsung sangat cepat sehingga perubahan sistem perpajakan yang pernah dilakukan belum dapat menampung perkembangan dunia usaha karena masih dijumpai kelemahan dalam Undang - undang perpajakan, yaitu: 1. Belum adil walaupun sudah dilaksanakan sesuai ketentuan 2. Kurang memberikan hak-hak Wajib Pajak 3. Kurang memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajibannya 4. Kurang memberikan kepastian hukum serta kurang sederhana Untuk itu dalam rangka menampung perkembangan dunia usaha dipandang perlu penyempumaan peraturan perundang-undangan perpajakan dengan menitikberatkan pada peningkatan: 1. Asas keadilan 2. Asas kepastian hukum 3. Asas legalitas, dan 4. Asas kesederhanaan Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas, maka sasaran yang ingin diwujudkan dalam pelaksanaan perubahan Undang-undang pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah. Pajak Pertambahan Nilai PPN atas Impor dan atau 41 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penyerahan barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang dapat dibebaskan setelah SKB PPN dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk setiap kali melakukan Impor dan atau penyerahan.

B. Tata Cara Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Impor

Tata Cara pemungutan pajak pertambahan nilai atas impor ketentuan yang dilaksanakan adalah: 1. Apabila dalam jangka waktu 5 tahun sejak impor, barang kena pajak yang dari pengenaan PPN Impor digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan kepada pihak lain sebagaian atau seluruhnya, maka pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah yang seharusnya terutang disetor ke kas Negara oleh orang pribadi atau badan yang melakukan impor. 2. Pajak pertambahan nilai yang hares disetorkan ke kas Negara dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak barang kena pajak tersebut dipindahtangankan atau digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula, dengan ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan untuk selama- lamanya dua puluh empat bulan dihitung mulai saat impor sampai dengan dilakukan penyetoran. 3. Wajib pajak orang pribadi atau Badan yang tidak memenuhi kewajiban Barang Kena Pajak BKP yang pungutan Bea masuk, maka Direktur Jenderal. Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang sebesar Pajak Pertambahan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Nilai terutang yang ditambahkan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan untuk selama-lamanya dua puluh empat bulan, dihitung mulai saat impor sampai dengan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. Setup ter adinya pengimporan barang maka yang bertanggung jawab dalam memungut Pajak Pertambahan Nilai impornya adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai DJBC. Pada saat orang mengimpor barang dari luar negeri wajib pajak harus membayar PPN impor kecuali barang-barang yang di bebaskan dari PPN impor. PPN impor itu dibayar oleh wajib pajak ke bank dan disetor oleh wajib pajak sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP kemudian bukti pembayaran diberikan pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sehingga langsung masuk sebagai penerimaan. KPP Pratama. Medan Timur dalam bentuk data penerimaan pada. Modul Penerimaan Negara MPN. Bukti pembayaran PPN impor merupakan salah satu dokumen kepabeanan yang wajib ada pada saat pengeluaran barang dilakukan. Masalah yang dihadapi oleh KPP Pratama Medan Timur adalah apabila impor menurun maka jumlah penerimaan KPP Pratama Medan Timur dalam bentuk data penerimaan pada Modul Penerimaan Negara. MPN juga ikut menurun. Dimana faktor-faktor yang membuat impor menurun adalah: 1. Selera konsumen terhadap produksi luar negeri 2. Kurs rupiah menurun 3. Perbandingan harga barang luar negeri dan dalam negeri yang sangat jauh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4. Pendapatan konsumen dalam negeri menurun 5. Ongkos angkutan barang antar Negara. 6. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional KPP Pratama. Medan Timur juga mengalami kenaikan jumlah importir pertahunnya tetapi jumlah Pajak yang diterima oleh KPP Pratama Medan Timur menurun. Lihat Tabel Pembaritahuan Impor Barang PPN sebagai Perbandingan data tahun. 2010 dan 2011. Hal ini disebabkan oleh importir yang barn terdaftar tidak melaksanakan tanggungjawabnya sebagai Wajib Pajak yang memiliki Pajak Terutang yang disetor ke Kas Negara. Tabel 4.1 Pemberitahuan Impor Barang PPN sebagai Perbandingan Data Tahun 2012 dan 2013 Keterangan 2012 2013 Jumlah Importir 45 51 Jumlah PPN Impor yang dilaporkan. Rp 82.065.798.451 Rp 79.085.825.195 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

C. Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Impor