Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4.3.3.2 Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Salah satu cara untuk mendorong keselamatan kerja karyawan adalah melibatkan seluruh karyawan dalam pelatihan tentang keselamatan kerja dan membangun komunikasi yang terus-menerus sehingga dapat meningkatkan kesadaran karyawan. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, manajemen PT. Expro Indonesia setiap tahun melakukan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak terlepas dari campur tangan pemerintah dan departemen tenaga kerja. Hal tersebut dapat terbukti dari ungkapan pimpinan unit PT. Expro Indonesia, yang mengatakan: a. Peninjauan materi pelatihan dan kompetensi instruktur: “Sejauh ini kita memang dalam melakukan training, contohnya kemaren Refreshing First Aid Team dan Fire Fighting Team, kita tidak pernah lepas dari campur tangan pemerintah, juga departemen tenaga kerja kita. Kami kalau melakukan training ada komunikasi dengan mereka, jadi harus ada legalitas dari mereka, kalau tanpa campur tangan dari mereka, kami juga tidak mau.” b. Pelaksanaan pelatihan K3: “Untuk tahun 2012 ini kita mengirim dan mendatangkan, tetapi untuk Januari kemaren, karena fasilitas di perusahaan ini untuk training sudah lengkap, misalnya ruang training sudah ada, coffee time, toilet lalu monitornya, jadi instrukturnya tinggal kita datangkan dari pemerintah dan kita biayai. Untuk waktu taining tergantung schedule, kan ada urgent tingkat 1, 2 dan 3. Untuk Refreshing First Aid Team itu menjadi prioritas, kemudian operator forklift. Misalnya operator forklift akan habis bulan ini, jadi satu atau dua minggu sebelumnya harus sudah buat training. Kita melihat training-training sebelumnya, kapan berakhir trainingnya, itu harus dibuat ulang.” c. Teknik khusus pelatihan K3: “Kalau bicara teknis, yang jelas bukan dari HSE lagi tetapi dari manajemen. Manajemen itu untuk memanggil mereka, misalnya dari programan untuk Universitas Sumatera Utara menayakan finansial, kalau saya hanya menyampaikan training yang akan dibuat, masalah cost itu dari finance, masalah approve itu dari top manajemen. Yang jelas untuk perusahaan seperti kami ini, bukan hanya di atas kertas, tetapi aktual, misalnya bagaimana mengevakuasi ketika ada orang jatuh, dan itu pekerja sendiri yang buat dan itu yang harus dimaintenance dan dibuat setiap bulan.” Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, PT. Expro Indonesia memiliki dokumen Training Matrix dimana setiap materi pelatihan terdapat pengenalan. Materi pelatihan yang diberikan berdasarkan situasi dan kondisi di perusahaan yang terbagi dalam tiga aspek, yaitu: 1. Mandatory Training atau pelatihan yang harus dilakukan dan diberi simbol warna merah, mencakup: a. MoveSmart, merupakan pelatihan internal b. Induksi wilayah perusahaan merupakan pelatihan internal c. Induksi dasar HSE merupakan pelatihan internal d. Pelatihan pemadaman kebakaran merupakan pelatihan eksternal e. Pekerjaan yang berisiko atau JSA merupakan pelatihan internal f. Intervensi positif merupakan pelatihan internal g. Penanganan manual merupakan pelatihan internal h. Memasuki ruang terbatas merupakan pelatihan eksternal i. Pelatihan boiler merupakan pelatihan eksternal 2. Job specific Training atau pelatihan yang dilakukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan dan diberi simbol warna kuning, mencakup: a. Pelatihan lepas pantai merupakan pelatihan eksternal Universitas Sumatera Utara b. Bekerja di ketinggian merupakan pelatihan eksternal c. Pertolongan pertama pada kecelakaan P3K merupakan pelatihan eksternal d. Pelatihan forklift merupakan pelatihan eksternal e. Pelatihan tali-temali dan pengayunan merupakan pelatihan eksternal f. Penanganan dan pengemasan baterai litium merupakan pelatihan internal g. Sistem PTW merupakan pelatihan internal h. Konservasi pendengaran merupakan pelatihan ekternal i. Perlindungan pernapasan merupakan pelatihan eksternal 3. Non-mandatory Training atau pelatihan yang tidak harus dilakukan dan diberi simbol warna hijau, mencakup: a. Kesadaran QA Quality Assurance merupakan pelatihan internal b. Pelatihan kesadaran yang baik akan bahaya merupakan pelatihan internal c. Peraturan rumah tangga Expro merupakan pelatihan internal d. Ergonomi merupakan pelatihan internal

4.3.4 Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Penyelidikan Kecelakaan Kerja