68
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecalakaan Kerja
Manajemen  keselamatan  kerja  yang  efektif  menuntut  adanya  komitmen perusahaan  terhadap  kondisi  kerja yang  aman.  Akan  tetapi,  lebih penting  lagi,
program  keselamatan  dan  kesehatan  kerja  yang  didesain  dan  dikelola  dengan  baik juga  dapat  menyumbangkan  keuntungan  melalui  pengurangan  biaya  yang
berhubungan dengan kecelakaan kerja Mathis dan Jackson, 2002.
5.1.1 Komitmen Perusahaan
Berdasarkan  hasil  penelitian,  dapat  diketahui  bahwa  PT.  Expro  Indonesia telah  memiliki  komitmen  manajemen untuk  mendukung  keberhasilan  keselamatan
dan kesehatan kerja pada setiap proses pekerjaannya yaitu berupa Expro House Rules yang wajib dimiliki oleh setiap karyawan. Komitmen ini juga sudah dikoordinasikan
oleh manajemen puncak sehingga harus dilaksanakan oleh semua orang yang berada di  lingkungan  perusahaan.  Selain  itu,  pihak  manajemen  PT.  Expro  Indonesia  juga
telah  melakukan  berbagai  pendekatan,  yaitu  dimulai  dengan  memiliki  komite keselamatan  dan  kesehatan  kerja,  melakukan  berbagai  pengontrolan  setiap  harinya
sampai  memberikan  pelatihan,  serta  memberi  penghargaan  dan  konseling  untuk mendorong  motivasi  dan  sikap  pekerja  terhadap  keselamatan  kerja yang  dalam
pelaksanaannya telah terjalin kerja sama antara manajemen, karyawan dan orang lain untuk bersedia mengikuti keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil penelitian tersebut
Universitas Sumatera Utara
telah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa komitmen perusahaan dan usaha- usaha  keselamatan  kerja  yang  komprehensif  sebaiknya  dikoordinasikan  dari  tingkat
manajemen  paling  tinggi  untuk  melibatkan  seluruh  anggota  perusahaan.  Usaha  ini juga  sebaiknya  dicerminkan  melalui  tindakan-tindakan  manajerial.  Ada  tiga
pendekatan  terhadap  manajemen  keselamatan  kerja  yang  efektif  yaitu pendekatan organisasi, pendekatan rekayasa teknis dan pendekatan individual. Fokus pendekatan
sistematis terhadap keselamatan kerja adalah adanya kerja sama  yang terus menerus dari para pekerja, manajer dan yang lainnya Mathis dan Jackson, 2002.
Di  samping  itu,  keselamatan  dan  kesehatan  kerja  di  PT.  Expro  Indonesia selalu  mendapat  prioritas  utama  sehingga  pihak  manajemen  menyediakan  anggaran
khusus untuk keselamatan dan kesehatan kerja yang digunakan secara tidak terbatas, juga  bertanggung  jawab  dalam  menyediakan  fasilitas  keselamatan  dan  kesehatan
kerja  serta  pemeliharaannya  untuk  menunjang  setiap  proses  pekerjaan  yang dituangkan  ke  dalam Planned  Inspection  Checklist PIC.  Manajemen  PT.  Expro
Indonesia juga telah memiliki personel keselamatan dan kesehatan kerja yang bekerja sesuai  dengan Job  Description,  memiliki  organisasi  keadaan  darurat  serta
memberlakukan  prosedur  tanggap  darurat  yang  sudah  diketahui  oleh seluruh karyawan di perusahaan. Selain itu, manajemen juga memiliki HSE Procedures yang
dijadikan sebagai panduan standar bagi pelaksanaan kegiatan kerja dan mengevaluasi kinerja karyawan sehingga mencapai hasil yang diharapkan.
Hasil  penelitian  juga  menunjukkan bahwa  manajemen  PT.  Expro  Indonesia telah memberlakukan HSEQ Plan sebagai rencana keselamatan yang dapat membantu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan  untuk  menghindari  potensi  bahaya  serta  memberlakukan work  permit untuk  pekerjaan  tertentu  dan  berbahaya  sehingga  risiko  dari  setiap  proses pekerjaan
dapat dihilangkan atau diminimalkan.
5.2.2 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja