Nihil Kecelakaan Kerja Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nihil Kecelakaan Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia PER-01MENI2007 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, kecelakaan nihil adalah kondisi tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja yang mengakibatkan pekerja sementara tidak mampu bekerja STMB selama 2 x 24 jam dan atau menyebabkan terhentinya proses dan atau rusaknya peralatan tanpa korban jiwa dimana kehilangan waktu kerja tidak melebihi shift berikutnya pada kurun tertentu dan jumlah jam kerja orang tertentu. Nihil kecelakaan kerja yaitu tidak terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan hari kerja kurang dari 48 jam Hadipoetro, 2014.

2.2 Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia PER-01MENI2007 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, penghargaan kecelakaan nihil adalah tanda penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan kerja pada jangka waktu tertentu. Penghargaan nihil kecelakaan kerja diberikan dalam bentuk piagam dan plakat yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia kepada perusahaan yang telah berhasil Universitas Sumatera Utara mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja tanpa menghilangkan waktu kerja. Kriteria kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja menurut program nihil kecelakaan kerja antara lain: a. Kecelakaan kerja yang menyebabkan tenaga kerja tidak dapat kembali bekerja dalam waktu 2 x 24 jam. b. Kecelakaan kerja ataupun insiden tanpa korban jiwa manusiatenaga kerja yang menyebabkan terhentinya prosesaktivitas kerja maupun kerusakan peralatanmesinbahan melebihi shift kerja normal berikutnya. Kecelakaan nihil diberikan kepada perusahaan berdasarkan pengelompokan: 1. Jumlah tenaga kerja a. Perusahaan besar: jumlah tenaga kerja keseluruhan lebih dari 100 orang b. Perusahaan menengah: jumlah tenaga kerja keseluruhan antara 50-100 orang c. Perusahaan kecil: jumlah tenaga kerja keseluruhan sampai dengan 49 orang 2. Sektor usaha berdasarkan klasifikasi lapangan usaha Indonesia KLUI dan bobot resiko bahaya sesuai dengan penjelasan Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 2 ayat 1 yaitu lima variabel potensi bahaya yang terdiri dari: mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat-alat kerja, peralatan lainnya, bahan-bahan dan sebagainya; lingkungan; sifat pekerjaan; cara kerja; dan proses produksi. Universitas Sumatera Utara 2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja 2.3.1 Komitmen Perusahaan