Harapan  positif  pasien  tentang  pengobatan  dapat  meningkatkan keefektifan  medikasi  atau  intervensi  lainnya.  Individu  yang  diberitahu  bahwa
suatu medikasi diperkirakan dapat meredakan nyeri hampir pasti akan mengalami peredaan  nyeri  dibanding  dengan  pasien  yang  diberitahu  bahwa  medikasi  yang
didapatnya tidak mempunyai efek apapun. Hubungan pasien-perawat yang positif dapat juga menjadi peran yang amat penting dalam meningkatkan efek plasebo.
D. Pengkajian Nyeri Pasien
Penatalaksanaan  nyeri  memerlukan  penilaian  dan  usaha  cermat  untuk memahami  pengalaman  nyeri  pasien  dan  mengidentifikasi  kausa  sehingga  kausa
tersebut dapat dihilangkan, apabila mungkin Price  Wilson, 2005. Pasien dapat menunjukkan  lokasi  nyerinya,  serta  perlu  diketahui    nyerinya  bersifat  superfisial
atau dalam. Perawat perlu menanyakan awitan nyeri, pola, serta faktor-faktor yang memperparah dan mengurangi nyeri pasien.
Kualitas nyeri juga dapat dinilai dengan cara meminta pasien menjelaskan nyeri dengan kata-katanya sendiri. Pasien juga perlu ditanyai tentang gejala-gejala
yang  berkaitan  dengan  nyeri  yang  dialaminya.  Dalam  hal  ini,  perawat  perlu menyediakan waktu bagi pasien untuk membahas dampak nyeri pada gaya hidup
pasien,  serta  akhirnya  perlu  didokumentasikan  metode  terapi  nyeri  sebelumnya yang  pernah  dilakukan  pasien  dan  eektifitasnya.  Selain  mengumpulkan  data
subjektif  mengenai  nyeri,  perawat  juga  perlu  untuk  melakukan  pengamatan langsung  tentang  perilaku  non  verbal  dan  verbal  yang  dapat  memberi  petunjuk
tambahan mengenai nyeri pasien.
Perilaku nonverbal seperti wajah meringis, menangis, ayunan langkah atau postur  abnormal,  ketegangan  otot,  dan  tindakan  melindungi    bagian  yang  nyeri
merupakan indikator nyeri yang sering dijumpai di klinis. Akhirnya, perawat perlu melakukan inspeksi dan palpasi daerah yang nyeri untuk menguji kisaran gerakan
dari  sendi  yang  terkena,  menentukan  adanya  defans  muskulorum,  dan mengidentifikasi  pemicu  titik  nyeri  dan  daerah  yang  sensasinya  menurun  atau
meningkat. Ada  beberapa  instrument  yang  dapat  digunakan  untuk  menilai  nyeri
individu unidimensional, yaitu Verbal Rating Scale skala nyeri verbal, Numeric Rating  Scale  skala  nyeri  numerik  dan  Face  Pain  Scale-Revised  skala  nyeri
wajah.  Skala  nyeri  verbal  menggunakan  kata-kata  dan  bukan  angka  atau  garis untuk menggambarkan tingkat nyeri individu. Skala yang digunakan dapat berupa
tidak  ada  nyeri,  sedang,  atau  parah.  Hilang  atau  redanya  nyeri  dapat  dinyatakan sebagai  sama  sekali  tidak  hilang,  sedikit  berkurang,  cukup  berkurang,  dan  nyeri
hilang sama sekali. Skala  nyeri  numerik  menggunakan  angka-angka  0  sampai  dengan  10
untuk  menggambarkan  tingkat  nyeri.  Skala  ini  dianggap  sederhana  dan  mudah dimengerti, sensitif terhadap dosis, jenis kelamin dan perbedaan etnis. Skala nyeri
wajah merupakan instrumen nyeri  yang terdiri dari beberapa gambar wajah yang menunjukkan  tingkat  nyeri  pasien.  Instrument  ini  biasa  digunakan  untuk  pasien
dewasa dan anak  3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan  angka.  Instrument  ini  juga  dianggap  sederhana  dan  mudah  digunakan,
serta hanya sedikit memerlukan instruksi.