B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Sebagai informasi tambahan untuk peneliti selanjutnya terkait pengkajian nyeri pasien dengan menggunakan Skala Nyeri Numerik, Skala Nyeri Verbal, dan
Skala Nyeri Wajah di ruang rawat inap.
2. Perawat
Hasil akhir selama proses praktika senior sangat bermanfaat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dan juga pengelolaan manajemen
ruangan dan pasien secara optimal, efektif dan efisien. Dengan proses praktika senior ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat dan mutu
keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien secara komprehensif dan professional. Pengkajian nyeri dapat dilakukan setiap hari, agar
memaksimalkan intervensi keperawatan pada pasien di ruang rawat inap rumah sakit.
Disarankan kepada perawat untuk melakukan pengkajian nyeri pasien dengan komprehensif secara berkala. Untuk membuat kebijakan dalam hal
intervensi nyeri, perawat harus memiliki SOP untuk memaksimalkan pengkajian nyeri pasien. Diharapkan juga diadakannya sosialisasi pengkajian nyeri di rumah
sakit kepada tenaga kesehatan, khususnya perawat, untuk memaksimalkan intervensi nyeri pasien dan juga untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
komprehensif dan profesional di rumah sakit.
3. Mahasiswa
Dalam penelitian ini penulis melakukan aplikasi pengkajian nyeri menggunakan skala Skala Nyeri Numerik, Skala Nyeri Verbal, dan Skala Nyeri
Wajah sehingga disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan aplikasi pengkajian nyeri dengan menggunakan skala nyeri tersebut pada pasien-pasien
dengan keluhan nyeri kronis.
7
BAB 2
A. Konsep Pelayanan Asuhan Keperawatan
1. Defenisi Pelayanan Keperawatan
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat, baik sehat maupun sakit UU No. 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan, pasal 1 ayat 3.
2. Defenisi Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
klien dalam merawat dirinya UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, pasal 1 ayat 5. Wahyuni 2008 menyatakan bahwa asuhan keperawatan adalah suatu
pelayanan profesional yang berdasarkan ilmuteori dari biologi, fisika, psikologi, perilaku, dan keperawatan untuk melakukan pengkajian, menentukan diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi supaya dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan, menemukan kasus atau masalah baru, mencegah cedera
dan kecacatan, menjaga fungsi tubuh secara optimal dan pelayanan terminasi yang adekuat.
3. Pengkajian Keperawatan
Proses keperawatan adalah pendekatan keperawatan profesional yang diakukan untuk mengidentifikasi, mendiagnosis dan mengatasi respon individu
terhadap kesehatan dan penyakit. Proses ini dimulai dari tahap pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, penetapan rencana intervensi keperawatan,
selanjutnya tahap implementasi, dan diakhiri oleh tahap evaluasi. Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang
bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien saat ini dan
waktu sebelumnya Carpenito-Moyet, 2005 dalam Potter Perry, 2009. Tujuan dari pengkajian adalah untuk menyusun data dasar mengenai kebutuhan, masalah
kesehatan, dan respons klien terhadap masalah.
B. Konsep Nyeri
1. Defenisi Nyeri
Perdossi 2000 dalam Meliala, 2004 telah menerjemahkan defenisi nyeri dari defenisi International Association for the Study of Pain
sebagai “pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik
aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut”.
Defenisi keperawatan tentang nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu
mengatakannya Smeltzer Bare, 2001. Oleh karena itu, keberadaan nyeri adalah berdasarkan pada laporan pasien bahwa nyeri ada.