Jenis Pembiayaan Pembiayaan Investasi

25 dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjiakan sebelumnya. Disebut pembiayaan karena bank syariah menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabah yang memerlukannya dan layak memperolehnya Arifin, 2009: 233.

2.4.2 Jenis Pembiayaan

Kegiatan pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok dari bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dibagi dua yaitu Arifin, 2009: 234: 1. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan 2. Pembiayaan Produktif, yaitu produksi dalam arti luas yakni untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal yaitu Arifin, 2009: 234: 1. Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan: a. Peningkatan produksi, baik secara kuantitif, yaitu jumlah hasil produksi maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi. Universitas Sumatera Utara 26 b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. 2. Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal capital goods beserta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.

2.4.3 Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu untuk keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru. Pada umumnya pembiayaan investasidiberikan dalam jumlah besar dan pengendapan yang cukup lama. Melihat luasnya aspek yang harus dikelola dan dipantau, maka untuk pembiayaan investasi bank syariah menggunakan skema musyarakah mutanaqishah. Dalam hal ini bank memberikan pembiayaan dengan prinsip penyertaan, dan secara bertahap bank melepaskan penyertaannya, dan pemilik perusahaan nasabah akan mengambil alih kembali porsi penyertaan bank, baik dengan menggunakan dana sendiri sebagai penambahan setoran modal, ataupun dengan mengundang pemegang saham baru. Skema lain yang dapat digunakan oleh bank syariah adalah ijarah muntahia bi tamlik, yaitu menyewakan barang modal dengan opsi kepemilikan setelah masa sewa berakhir. Universitas Sumatera Utara 27

2.4.4 Tujuan Pembiayaan