Uji Keefektifan Multimedia Pembelajaran Kemuhammadiyahan

kemampuan. Hal ini dirasa cukup dengan tanggapan dan komentar ahli multimedia dan ahli materi mata pelajaran kemuhammadiyah. 3 Revisi Produk Hasil uji coba pemakaian menyatakan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan sudah layak, sehingga pengembang tidak melakukan revisi produk. Berdasarkan alasan tersebut, maka peneliti tidak melakukan langkah kesembilan seperti yang dikemukakan oleh Sugiono dalam penelitian pengembangan.

4. Uji Keefektifan Multimedia Pembelajaran Kemuhammadiyahan

Setelah multimedia pembelajaran dinyatakan layak dan telah melalui rangkaian tahap uji coba produk dan uji coba pemakaian, langkah selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan uji keefektifan secara sederhana. Perlakuan ini hanya dilakukan di Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah dan di satu kelas saja, yakni kelas I C. Hal ini didasari karena keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan penelitian pengembangan yang dilakukan. Sebelum diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran, peneliti memberi tes awal atau yang dikenal sebagai pre test. Pada saat pre test berlangsung, siswa-siswa terlihat serius mengerjakan soal yang dibagikan. Terlihat jelas para siswa mengikuti instruksi yang telah disampaikan oleh guru. Saat berlangsungnya pre test, tidak terdengar keramaian seperti semula ketika soal belum dibagikan. Setiap siswa mengerjakan satu demi satu pertanyaan dari soal yang belum pernah diajarkan pada mereka. Soal pre test sebanyak 20 soal dengan bentuk soal multiple choice. Adapun bentuk soalnya dapat dilihat pada lampiran. Berikut hasil pre-test siswa : Tabel. 2 Hasil Pre Test Uji Keefektifan Subyek Jumlah Skor Prosentase 1 13 65 2 15 75 3 11 55 4 13 65 5 15 75 6 12 60 7 16 80 8 13 65 9 13 65 10 11 55 11 12 60 12 9 45 13 13 65 14 10 50 15 13 65 16 14 70 17 15 75 18 15 75 19 10 50 20 8 40 21 12 60 22 11 55 23 13 65 24 17 85 25 12 60 26 15 75 27 18 90 28 16 80 29 15 75 30 12 60 31 9 45 32 11 55 33 13 65 34 10 50 35 12 60 36 15 75 37 11 55 38 13 65 Setelah kegiatan pre test dilaksanakan, kemudian tahapan selanjutnya adalah dengan memberi tindakan pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran. Seluruh siswa tampak senang, bahkan satu dengan yang lain bersenda gurau dengan mempermainkan multimedia tersebut. Guru terlihat memantau dan sesekali waktu meminta kepada para siswa agar mempelajari materi kemuhammadiyahan. Seiring dengan melaksanakan perintah guru, ada sebagian siswa yang bertanya dengan siswa lain serta beradu argumen ketika dalam menjawab soal yang ada di salah satu menu multimedia, ada juga yang bertanya kepada guru, dan sebagian lain terlihat serius. Pada proses ini terlihat jelas keaktifan siswa dalam belajar. seluruh siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, mengikuti instruksi yang diperintahkan, memberikan tanggapan, dan bekerjasama. Ini terlihat jelas dengan terlibatnya siswa secara fisik, mental, dan intelektual. Setelah berakhirnya pembelajaran, guru dan peneliti bekerjasama menyebarkan soal post test, berikut uraian dalam hasil post test dalam bentuk tabel : Tabel. 3 Hasil Post Test dalam Uji Keefektifan Subyek Post Tes Prosentase 1 19 95 2 19 95 3 16 80 4 18 90 5 20 100 6 18 90 7 18 90 8 17 85 9 19 95 10 18 90 11 19 95 12 17 85 13 18 90 14 16 80 15 18 90 16 17 85 17 20 100 18 18 90 19 18 90 20 17 85 21 18 90 22 17 85 23 18 90 24 20 100 25 17 85 26 18 90 27 20 100 28 20 100 29 19 95 30 17 85 31 16 80 32 18 90 33 20 100 34 18 90 35 19 95 36 20 100 37 18 90 38 20 100 Dari data di atas, terlihat jelas terjadinya sebuah peningkatan hasil dan proses pembelajaran pada mata pelajaran kemuhammadiyahan melalui penggunaan multimedia pembelajaran. Berikut perbandingan hasil pre test dan post test setelah menggunakan multimedia pembelajaran : Tabel. 4 Perbandingan Hasil Pre Test Post Test dalam Uji Keefektifan Subyek Pre Test Post Tes Kenaikan Prosentase 1 13 19 6 30 2 15 19 4 20 3 11 16 5 25 4 13 18 5 25 5 15 20 5 25 6 12 18 6 30 7 16 18 2 10 8 13 17 4 20 9 13 19 6 30 10 11 18 7 35 11 12 19 7 35 12 9 17 8 40 13 13 18 5 25 14 10 16 6 30 15 13 18 5 25 16 14 17 3 15 17 15 20 5 25 18 15 18 3 15 19 10 18 8 40 20 8 17 9 45 21 12 18 6 30 22 11 17 6 30 23 13 18 5 25 24 17 20 3 15 25 12 17 5 25 26 15 18 3 15 27 18 20 2 10 28 16 20 4 20 29 15 19 4 20 30 12 17 5 25 31 9 16 7 35 32 11 18 7 35 33 13 20 7 35 34 10 18 8 40 35 12 19 7 35 36 15 20 5 25 37 11 18 7 35 38 13 20 7 35 Rata-rata 13 19 6 30 Dari data di atas, menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar setelah diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran. Terbukti dengan perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan. peningkatan tertinggi menujukkan pada angka 45, dan terendah pada angka 10. Dalam perhitungan kenaikan nilai terjadi peningkatan antara 2 sampai 9 dengan rata-rata kenaikan 30. Dalam uji keefektifan penggunaan multimedia pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

C. Pembahasan

1. Kondisi Proses Pembelajaran Kemuhammadiyahan

Pada awal pendahuluan ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Kemuhammadiyahan bernama bapak Purwanto atau yang akrab dipanggil para siswa dengan ustadz Purwanto. Wawancara dilakukan secara informal dan santai di masjid Jami‟ Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah pada hari rabu, 14 oktober 2009 tepat pada pukul 12.15 Wib. Peneliti mengawal wawancara dengan bertegur sapa dan berbicara ringan, yang selanjutnya menjelaskan rencana penelitian dalam rangka tugas akhir di Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mengawali wawancara ini, peneliti menanyakan minat dan kondisi siswa kelas I pada mata pelajaran Kemuhammadiyahan. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa secara umum minat siswa pada mata pelajaran Kemuhammadiyahan cukup tinggi, namun demikian menurut pengakuan guru, selama ini proses pembelajaran masih terkesan kaku dan kurang interaktif. Hal ini dikarenakan guru masih memakai paradigma lama yakni teacher centered dalam proses pembelajaran. Sehingga metode pembelajaran masih menggunakan ceramah, guru menerangkan materi pembelajaran dan siswa mendengarkan diiringi dengan mencatat bagian penting dari materi dan atau mencatat sesuai perintah guru. Perilaku pembelajaran ini mengakibatkan pada siswa cepat mengalami kejenuhan, pasif, dan kurang perhatian pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Sudah tentu hal ini mengakibatkan pada hasil pembelajaran yang kurang maksimal. Namun demikian, pada pengamatan kelas yang peneliti

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT PADA MATA PELAJARAN TIK DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 25 131

PERANAN MUJANIB TERHADAP KEPEMIMPINAN SISWA MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 14 109

PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

0 1 12

PENDAHULUAN PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

2 9 18

IMPLEMENTASI PRAKTIK MENGAJAR SISWA KELAS 6 DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 13

PENDAHULUAN Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 14

IMPLEMENTASI PRAKTIK MENGAJAR SISWA KELAS 6 DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH Implementasi Praktik Mengajar Siswa Kelas 6 Di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 14

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI SD MUHAMMADIYAH 1 NGAWI.

0 0 18

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN PENGGUNAAN ALAT UKUR LISTRIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 16 166

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 244