program lain, juga diadakan pelatihan kursus bahasa inggris secara berkala selama 6 bulan terutama bagi tenaga pendidik yang mengampu di kelas multilingual
Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan manajemen Madrasah Mu‟allimin Muhammadiyah sangat baik dalam
meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya dalam bidang teknologi dan informasi. Kegiatan ini memacu civitas akademika
dalam upaya menuju kualifikasi Madrasah unggulan yang dapat bersaing bukan sekedar berkala nasional tapi juga di tingkat internasional. Hal ini juga diimbangi
dengan berbagai fasilitas yang sangat lengkap, baik di beberapa ruang kelas berupa lcd dan tv layar datar maupun laboratorium komputer, laboratorium
bahasa, laboratorium matematika, laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium elektronik dan laboratorium keterampilan.
Bahkan tahun 2010 mulai dirintis laboratorium IPS dan Agama, yang dapat meningkatkan kualitas siswa di bidang keilmuannya.
B. Penyajian Data
1. Kondisi Proses Pembelajaran Kemuhammadiyahan
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi pendahuluan. Tahap awal ini sesuai dengan langkah penelitian pengembangan
yang dikemukakan oleh Sugiono sebagai tahap potensi dan masalah. Penelitian awal ini dilakukan menggunakan metode observasi dan wawancara kepada
responden yakni guru mata pelajaran kemuhammadiyahan kelas I Madrasah
Mu‟allimin Muhammadiyah. Dari penelitian pendahuluan, ditemukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Proses pembelajaran pada mata pelajaran kemuhammadiyahan kelas I
umumnya masih menggunakan metode ceramah, yaitu guru menerangkan materi dan siswa mendengar serta bertanya jika telah
mengalami kesulitan. b.
Penggunaan media pada mata pelajaran kemuhammadiyahan kelas I juga masih jarang dipakai oleh guru. Selama ini hanya sebatas media
gambar sederhana ataupun media yang tidak berhubungan dengan materi dan hanya bersifat menghibur dalam menjaga suasana belajar.
c. Penyampaian materi pembelajaran menggunakan metode ceramah
membuat siswa kurang aktif sehingga siswa cepat mengalami kejenuhan, bersikap pasif dan mengakibatkan berkurangnya perhatian
siswa dalam proses belajar. Sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan pada hasil belajar yang tidak maksimal.
d. Responden menyatakan perlunya penggunaan media lain yang mampu
untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran kemuhammadiyahan, guna menjaga motivasi, perhatian, serta dapat
melayani kebutuhan belajar siswa secara individual. e.
Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran belum pernah dilakukan, salah satu penyebabnya karena sangat sedikit media pada
mata pelajaran kemuhammadiyahan. Responden menilai multimedia
dirasa mampu untuk mengatasi permasalahan yang timbul dengan melihat karakteristik media tersebut.
f. Responden menyatakan perlu dikembangkan multimedia pembelajaran
mata pelajaran kemuhammadiyahan untuk memberikan variasi media dan sumber belajar bagi siswa, sehingga kejenuhan dan kurangnya
konsentrasi siswa dalam belajar menggunakan metode ceramah dapat teratasi.
g. Menurut responden, materi dasar pengenalan Muhammadiyah perlu
diketahui oleh siswa secara baik. Selain karena berupa modal utama dalam belajar kemuhammadiyah di tingkat lanjut, juga guna menjaga
motivasi belajar pada mata pelajaran kemuhammadiyahan.
2. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Kemuhammadiyahan